Transaksi Tembus Rp7,07 Miliar Lebih | Bali Tribune
Diposting : 27 July 2016 12:46
I Made Darna/adv - Bali Tribune
festival
BERI KETERANGAN PERS - Kepala DP2K Badung IGAK Sudaratmaja memberi keterang pers terkait pelaksanaan FBP Badung ke-5 bersama 4 orang entrepreneur muda yang berkiprah di pemasaran kopi dan tanaman hidroponik di Pelaga, Petang, Selasa (26/7).

Mangupura, Bali Tribune

Festival Budaya Pertanian (FBP) Badung ke-5 Tahun 2016 akan kembali digelar mulai 29 Juli hingga 1 Agustus 2016 di areal Jembatan Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang. Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (DP2K) Badung sebagai leading sektor kegiatan ini berharap dengan mengangkat tema: “Bhupalaka Raksa Raksitah” FBP mampu mendongkrak segala potensi daerah Badung Utara dari hulu hingga hilir.

Festival Budaya Pertanian tahun ke lima ini kita kemas dengan sejumlah inovasi-inovasi baru, sehingga tidak terkesan menoton. Festival pembukaan juga akan dibuka lebih awal, jika tahun-tahun sebelumnya pukul 1 siang, nanti akan dibuka pukul 10 pagi,” kata Kepala DP2K Badung I Gusti Agung Ketut Sudaratmaja, saat memberikan keterangan pers kepada sejumlah media di Bagus Agro Pelaga, Petang, Selasa (26/7).

Dia pun menjelaskan, animo petani dan pengusaha sangat antusias menyambut agenda tahunan ini. Terbukti transaksi yang terjadi telah mencapai Rp7,07 miliar. Transaksi ini menyangkut sejumlah komoditi pertanian seperti kopi, jeruk siam, aneka sayuran, kedelai edamame, beras sehat, serta kakao. Transaksi aneka komoditi pertanian ini melibatkan kelompok tani serta sejumlah pengusaha.

Selain transaksi, animo masyarakat juga terlihat sangat antusias. Jika dulu pihak panitia yang menawarkan stan gratis kepada masyarakat, kini justru masyarakat mendaftar dan antre untuk memperoleh tempat di ajang festival.

Sudaratmaja mengingatkan, tujuan dari festival ini untuk membangun citra Badung Utara, menggali spirit budaya pertanian (rohnya pariwisata), serta menciptakan market untuk terjadinya transaksi. Tujuan lainnya berupa menyiapkan media dialog publik, pendidikan dan hiburan, menginisiasi tumbuhnya sinergi pertanian-pariwisata, serta merintis tumbuhnya ekonomi kreatif dan daya saing. “Dari kegiatan ini kita harapkan taraf kehidupan petani kita terangkap danmuncul nantinya sebuah inovasi-inovasi baru dan enterpreneur-enterpreneur muda di Badung,” katanya.

Mengenai inovasi yang ditampilkan, Sudaratmaja menyatakan dari sisi produk, pada tahap awal FBP hanya memperkenalkan kopi, asparagus dan jeruk. “Saat ini, FBP mulai menampilkan jambu merah dan jambu kristal, sayuran hidroponik, kopi sebagai produk entertain dan beragam kuliner khas Badung Utara,” terang Sudaratmaja.

Selanjutnya, kata pejabat asal Abiansemal ini, penampilan beda adalah bagian terpenting yang senantiasa menjadi tuntutan masyarakat. Dalam FBP ke-5 ini, panitia telah merancang beberapa pembaruan sehingga berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Beberapa pembaruan tersebut berupa pojok selfie, pengenalan objek pertanian di sekitar FBP, nuansa pameran bercirikan hidroponik (pertanian hemat lahan), MoU Bupati Badung dengan Bupati Tabanan, Buleleng dan Bangli, penampilan gong PKK, Tari Sekar Jepun kolosal, fragmentari dengan satu cerita utuh untuk 6 kecamatan, penonjolan kuliner khas (aneka asparagus, mujair nyatnyat, sate babi, babi genyol, dan sebagainya), serta pengenalan enterpreneur muda asal Badung Utara.

Kesempatan itu, Sudaratmaja juga memperkenalkan empat orang entrepreneur muda yang berkiprah di pemasaran kopi. Selain di wilayah Bali, pemasaran juga menembus pasar ekspor seperti di Dubai. “Rintisan awal tahun ini, ekspor ke Dubai mencapai dua ton,” katanya.

Satu lagi kiprah anak muda Desa Pelaga adalah di bidang budi daya sayuran hidroponik. Kumpulan anak muda yang tergabung dalam Yowana Farm telah berhasil mengembangkan dan merakit instalasi hidroponik yang terjual di berbagai tempat. Dalam empat hari, FBP diisi dengan pawai, pameran aneka produk pertanian termasuk transaksi di dalamnya, pementasan dan berbagai atraksi yang terkait dengan pertanian.