Usai Mengarak Ogoh-ogoh, Warga Sukawati Keracunan Nasi Bungkus | Bali Tribune
Diposting : 19 March 2018 13:41
Redaksi - Bali Tribune
KLB
DIRAWAT - Korban keracunan dirujuk ke UGD RSU Sanjiwani Gianyar setelah menyantap nasi bungkus saat malam pengerupukan lalu.

BALI TRIBUNESeratus lebih warga Banjar Mudita, Sukawati, Gianyar, mengalami keracunan. Gejala perut mulas disertai panas tinggi ini dirasakan warga justru saat perayaan Nyepi, Sabtu (17/3) pagi hingga hari Minggu (18/3). Sebelum keracunan, warga mengonsumsi nasi bungkus usai arakan ogoh-ogoh di malam pengerupukan.

Hingga kemarin siang, pasien rujukan asal Banjar Mudita, Sukawati, Gianyar masih berdatangan ke UGD RSU Sanjiwani Gianyar.  Mereka mengalami sakit perut, kepala pusing, dan mual-mual karena diduga keracunan makanan.  Korban yang kondisinya cukup parah, bahkan sempat pingsan. 

Kelian Banjar Mudita,  Ida Bagus Ketut Mas Adnyana (55) yang mengalami keracunan namun kondisinya sudah membaik, ditemui di Ruang Sahadewa mengatakan, usai arakan ogoh-ogoh, warganya  memang disiapkan nasi bungkus. Namun,  malam itu belum ada tanda-tanda keracunan. “Saat perayaan Nyepi, saya baru merima laporan  ada beberapa warga yang sakit perut,” ungkapnya.

Sebagai kepala dusun, Gus Mas pun harus membuat surat pengantar agar warganya mendapat surat jalan dari bendesa adat menuju rumah sakit.  Namun, tak berselang beberapa menit, satu per satu warganya mulai mengeluhkan  gejala yang sama. Situasi semakin panik hingga seluruh pecalang diturunkan untuk pengawalan.

“Sebagian besar warga yang mejadi korban adalah  anak-anak dan remaja yang ikut mengarak ogoh-ogoh serta penabuh dan penari,“ terangnya.

Hingga sore hari, Gus Mas pun mulai merasakan gejala yang sama, namun sempat diabaikan lantaran sibuk berkoordinasi. Hingga akhirnya dirinya menyerah, lantaran panas badan tinggi dan pusing-pusing.

“Saya kira karena capek, badan saya tiba-tiba gemetar hingga akhirnya terpaksa diangkut ke ambulans menuju UGD.  Pengurus adat dan prajuru lainnya yang ikut mengonsumsi nasi bungkus juga senasib,” terangnya. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Gianyar, AA Oka Digjaya menyebutkan, tercatat sudah ada 95 warga yang masuk rumah sakit dari laporan korban yang tercatat sekitar 104 orang.  Satu orang pasien yang kondisinya cukup serius bahkan harus menjalani perawatan intensif di ruang ICU. Sedangkan 55 orang mendapat perawatan inap, dan sisanya masih  menjalani observasi di UGD.  Memastikan semua warga mendapat perawatan, warga lainnya yang menderita  gejala yang sama diharapkan memeriksakan diri ke rumah sakit.  

Direktur RSU Sanjiwani Gianyar, Ida Komang Upeksa menyebutkan dugaan sementara akibat mengonsumsi nasi bungkus saat pengarakan ogoh-ogoh. Sampel nasi bungkus dan muntahan dari korban keracunan, paparnya, sudah dikirim ke Lab Dinas Kesehatan untuk memeriksa apakah ada kandungan yang berbahaya.

Ditegaskan juga bahwa keracunan massal tersebut sudah termasuk kejadian luar biasa (KLB), sehingga seluruh pengobatan dari warga yang mengalami keracunan tersebut ditanggung Pemkab Gianyar. ”Karena KLB, seluruh biaya pengobatan sampai sembuh, semuanya ditanggung Pemkab Gianyar, ini sudah termasuk KLB,” terangnya.