Wabup Suiasa Mendem Pedagingan di Pura Melanting Br. Madia Sari, Sading. | Bali Tribune
Diposting : 2 April 2018 22:31
I Made Darna - Bali Tribune
keagamaan
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa menghadiri upacara Pemelaspas, Pedudusan Alit lan Mendem Pedagingan di Banjar Madia Sari, Umahanyar Kaja, Kelurahan Sading, Sabtu (31/3).
BALI TRIBUNE - Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa menghadiri upacara Pemelaspas, Pedudusan Alit lan Mendem Pedagingan di Banjar Madia Sari, Umahanyar Kaja, Kelurahan Sading, Sabtu (31/3).
 
Turut hadir Wakil Ketua II DPRD Badung I Made Sunarta, anggota DPRD Badung I Nyoman Satria, Camat Mengwi I Gusti Ngurah Gede Jaya Saputra, Lurah Sading Ida Bagus Rai Pujawatra, Bendesa Adat Sading Ketut Witra, beserta tokoh masyarakat setempat.
 
Dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa mendem pedagingan di Pura Melanting, Banjar Madia Sari, dilanjutkan dengan melaksanakan persembahyangan bersama. Wabup. Suiasa juga menyerahkan dana punia sebesar Rp. 25 juta.
 
Wabup. Suiasa menyampaikan apresiasi atas terlaksananya pembangunan balai banjar sekaligus pelaksanaan upacara melaspas ini. Diharapkan dengan selesainya pembangunan ini, dapat dimanfaatkan untuk kegiatan positif, bermusyawarah untuk mencapai mufakat maupun kegiatan pelestarian seni, adat, agama dan budaya. 
 
"Kami atas nama pemerintah sangat mengapresiasi telah rampungnya pembangunan Balai Banjar Madia Sari. Besar harapan kami, bangunan balai banjar ini dapat dimanfaatkan masyarakat dalam melaksanakan fungsi sosial, maupun keagamaan,“ ungkapannya.
 
Ketua Panitia I Wayan Winarsa mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang sudah diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Badung sehingga bangunan balai banjar dapat selesai 100 persen. "Selesainya pembangunan balai banjar ini mendapat dukungan dana dari Pemkab Badung sebesar Rp. 1,5 miliar, " terangnya.
 
Sedangkan pertirtan karya di Pura Melanting banjar, jatuh pada tumpek landep dan purnama kedasa, sehingga masyarakat sepakat melaksanakan upacara mlaspas, pedudusan alit. "Semenjak berdirinya banjar ini, belum pernah diadakan upacara pedudusan alit dan masyarakat antusias melaksanakan upacara yang didukung oleh 56 KK, “ ungkapannya.