Wagub Sudikerta Apresiasi Semangat Kegotong-royongan Krama | Bali Tribune
Diposting : 17 July 2017 21:29
redaksi - Bali Tribune
NGABEN
NGABEN MASSAL - Wagub Sudikerta saat hadir dalam pelaksanaan ngaben bersama di Br Tulang Nyuh, Desa Tegak, Klungkung.

BALI TRIBUNE - Pelaksanaan upacara Ngaben (Pitra Yadnya) yang dilaksanakan secara bergotong-royong atau massal oleh masyarakat Br. Tulang Nyuh, Desa Tegak, Klungkung  mendapat apresiasi dari Wagub Ketut Sudikerta.

Apresiasi tersebut disampaikan Sudikerta saat hadir serangkaian pelaksanaan ritual ngebet, mepeed dan ngaskara yang merupakan bagian  dari prosesi ngaben dimaksud, Minggu (16/7) kemarin.

Disela-sela kehadirannya, Wagub Sudikerta menyampaikan, ritual ngaben merupakan salah satu kewajiban kehadapan para leluhur yang harus dilaksanakan oleh umat Hindu.

Menurut Dia, ritual ini bertujuan untuk mengantarkan arwah leluhur agar berjalan dengan baik serta memperoleh tempat yang layak di dunia lain setelah kehidupan berakhir di dunia ini.

Dikatakan Sudikerta, ritual ini memerlukan  biaya  yang  tidak sedikit sehingga kerap kewajiban ini menjadi kendala besar bagi umat Hindu khususnya mereka yang kurang mampu.

Melaksanakan ngaben secara bersama kata Sudikerta adalah solusi yang tepat atas kendala dimaksud.

“Sebelumnya banyak masyarakat yang beranggapan bahwa untuk bisa Ngaben harus mempunyai dana ng abehin (melebihi). Dengan  pemahaman  seperti  itu,  tentu Ngaben menjadi  “label”  bagi  masyarakat  kaya secara  harta, sehingga yang kurang mampu akan merasa tidak akan bisa melaksanakan kewajibannya kepada leluhur. Lain halnya jika sudah dilaksanakan secara massal, tentu setiap warga baik yang kaya atau kurang mampu berada diposisi yang sama, bisa sama-sama melaksanakan kewajiban kepada leluhur, dan bahkan menjadi kesempatan bagi yang mampu untuk membantu yang kurang mampu,” papar Sudikerta.

Selebihnya, Sudikerta mengharapkan agar masyarakat dalam melaksanakan upacara tersebut didasarkan atas ketulusan dan keikhlasan.

“Walaupun dilaksanakan secara massal harus tetap menggunakan sarana yang lengkap dan berdasarkan sastra-sastra agama sehingga tidak mengurangi nilai dan maknanya,” pesannya..

Sementara itu, Kelian Banjar Tulang Nyuh Wayan Sudarna, juga turut menyampaikan terimakasih atas kehadiran Wagub Sudikerta selaku upasaksi pelaksanaan upacara tersebut.

Dalam laporannya Sudarma menjelaskan, ritual ngebet, mepeed dan ngaskara merupakan bagian dari prosesi ngaben. Menurut jadwal yang telah ditetapkan, ritual dimaksud akan dilangsung, Senin (17/7) hari ini.

Lanjut Sudarma menerangkan, ritual ini adalah yang ke-4 kalinya. Adapun peserta ngaben massal ini terdiri dari, 38 sawa, dan 25 nglungah.

Terkait biaya, selain sumbangsih para pemilik sawa dan ngelungah, pendanaan bersumberkan pula punia serta kas banjar setempat.