Walikota Harap, Masyarakat Terapkan Konsep Menyama Braya | Bali Tribune
Diposting : 13 May 2016 16:50
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Wihara
Wakil Walikota Denpasar, IGN Jayanegara saat hadir dalam Seminar Peningkatan Ketahanan Kebangsaan bagi Penganut Aliran Kepercayaan yang digelar di Denpasar, Kamis (12/5) kemarin.
Denpasar, Bali Tribune
 Agar kerukunan umat beragama di Kota Denpasar tetap terjaga, masyarakat yang ada di kota ini diharap untuk senantiasa menerapkan konsep menyama braya dalam kehidupan sehari- hari mereka. Diyakini, konsep menyama braya ini mampu menjadi pondasi kuat dalam membangun kerukunan di masyarakat.
Demikian penegasan Wakil Walikota Denpasar, IGN Jayanegara saat membuka pelaksanaan Seminar Peningkatan Ketahanan Kebangsaan bagi Penganut Aliran Kepercayaan, Kamis (12/5) kamis kemarin Menurutnya, heterogenitas kehidupan di Kota Denpasar sangat rentan dan berpotensi pada timbulnya konflik horisontal yang dapat mengganggu stabilitas negara.
Untuk itu ia berharap dalam menjalani kehidupan beragama masyarakat senantiasa dilandasi konsep menyama-braya  “Dalam ajaran agama Hindu kita telah lama mengenal konsep menyama braya, yakni saling asah, asih dan asuh. Sudah seharusnya kita menerapkan konsep menyama braya dalam menjalankan kehidupan sehari- hari untuk mewujudkan kerukunan antar umat beragama,” ucap Jayanegara.
Jayanegara menambahkan, guna mewujudkan kehidupan yang harmonis khususnya kehidupan beragama dibutuhkan tiga hal yakni, adanya kerukunan intern umat beragama, kerukunan antar umat beragama, dan kerukunan umat beragama dengan pemerintah.
Dari ketiga kerangka tersebut ungkap Jayanegara,yang paling utama adalah kerukunan antar umat beragama, karena bila kurang mendapat pembinaan maka akan menimbulkan perpecahan yang tentunya berdampak buruk bagi persatuan dan kesatuan bangsa. "Agama dapat kita jadikan sumber perekat kerukunan antar umat beragam," terangnya.
Lebih jauh Jayanegara menjelaskan, di Kota Denpasar, keberadaan tempat-tempat ibadah seperti Pura, Masjid, Gereja dan Wihara berikut pelaksanaan ritual keagamaan berjalan harmonis. Hal ini membuktikan bahwa kerukunan antar umat beragama di Kota Denpasar telah terbangun dengan baik.
Agar kerukunan dimaksud tetap terjaga maka penting pemahaman masyarakat akan konsep menyama-braya terus dipupuk. Dan, salah satu implementasi upaya dimaksud sebut Jayanegara adalah Seminar Peningkatan Ketahanan Kebangsaan bagi Penganut Aliran Kepercayaan kemarin.

"Melalui seminar ini diharapkan mampu memberikan pemahaman dan menyamakan cara pandang masyarakat terhadap adanya aliran kepercayaan yang hidup berdampingan di Kota Denpasar, sehingga mampu meminimalkan kejadian yang berpotensi menimbulkan konflik horisontal ditengah masyarakat,”kilahnya.