Warga Banjar Anyar Batuagung Mengeluh | Bali Tribune
Diposting : 4 June 2016 11:33
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Desa
BELUM DIPERBAIKI - Kondisi jalan desa di Banjar Anyar, Desa Batuangung yang rusak sejak tiga tahun lalu, hingga kini belum dilakukan perbaikan.

Negara, Bali Tribune

Warga Banjar Anyar, Desa Batuagung, Jembrana mengeluhkan kondisi jalan akses penghubung antar banjar yang memprihatinkan. Jalan desa yang juga akses menuju salah satu SD ini sejak lebih dari tiga tahun kondisinya sudah rusak dengan lapisan aspal telah mengelupas. Meski kerusakannya sudah cukup lama dan sangat mengganggu aktifitas warga setempat serta siswa dan guru SD Negeri 4 Batuagung, hingga kini belum ada tindak lanjut dan tanda-tanda akan dilakukan perbaikan.

Pantauan di lokasi, tampak kerusakan terjadi di sepanjang ruas jalan yaitu dari perbatasan antara Banjar Anyar dengan Banjar Munduk tembus menuju gerbang SD Negeri 4 Batuagung. Lapisan aspal jalan sudah mengelupas dan batu split bersarakan dibadan jalan. Batu gladak dibahu jalan sudah lepas hingga membetuk kubangan-kubangan disepanjang jalan.

Dewa Ariana bersama beberapa warga Banjar Anyar saat ditemui Rabu kemarin mengatakan sejak mulai rusak tiga tahun yang lalu, aktifitas warga menjadi terganggu dengan kondisi jalan yang rusak begitupula dengan murid dan guru SD Negeri 4 Batuagung. Warga menuding banyaknya truk pembawa material bahan bangunan yang melintasi jalan itu setiap harinya memiliki andil atas rusaknya jalan itu. Warga sempat melihat ada petugas yang mengukur jalan yang rusak itu dan mengatakan akan diperbaiki, namun hingga kini belum ada kejelasannya kendati sudah dipasang patok merah.

Perbekel Batuagung, Ida Bagus Komang Widiarta saat dikonfirmasi melalui ponselnya Rabu sore mengaku sedang melaksanakan tugas diluar daerah. Ia memastikan pihaknya dalam waktu dekat akan menggarap kerusakan itu dan sesuai rencana perbaikan yang sudah ada, tahun ini jalan itu akan diaspal kembali dengan mempergunakan dana APBDes.

Sementara itu, warga Desa Berangbang, Negara protes terhadap kualitas pekerjaan proyek normalisasi jalan penghubung antar desa yang merupakan proyek bantuan provinsi yang dikerjakan pertengahan tahun lalu dan diserahkan pada akhir Desember 2015. Namun belum genap enam bulan setelah selesai pengerjaannya, kini jalan yang menghubungkan Munduk Kendung, Desa Berangbang dengan Desa Kaliakah itu kondisinya sudah hancur lebur.  

Kondisi jalan antar desa hancur dan dikeluhkan warga itu dibenarkan oleh Perbekel Berangbang, Gusti Putu Supradnya. Saat dikonfirmasi mengatakan kondisi jalan saat ini hancur, aspal lapisan penetrasi (lapen) sudah mengelupas dan split (krikil) bersarakan. Ia menuding kerusakan jalan ini disebabkan kualitas pengerjaan proyek yang jelak.

Proyek jalan kabupaten itu disebutkannya dan proyeknya dikerjakan langsung dari provinsi melalui rekanan yang telah ditunjuk. Ia pun tidak mengetahui besaran anggaran proyek itu dan karena langsung dikerjakan dari provinsi, ia juga mengaku pihaknya tidak mengetahui rekanan yang mengerjakannya. Selama proyek itu tidak pernah dilakukan sosialisasi ke masyarakat, pihak provinsi dengan rekanan hanya memberitahukan saja bahwa akan dilakukan proyek perbaikan jalan diwilayahnya itu.

Pihaknya selaku perbekel telah melayangkan protes terkait kualitas pengerjaan proyek jalan itu ke provinsi dan sempat ditindaklanjuti dengan menyervice kerusakan yang ada disepanjang jalan itu, tetapi sebulan setelah dilakukan service jalan itu kembali hancur.

Hingga kini jalan tersebut belum diserahkan kepada pihak desa.  Pihaknya pun tidak akan menerima jika dilakukan penyerahan terhadap jalan yang hancur itu. Pihaknya meminta kepada provinsi maupun rekanan yang mengerjakan proyek jalan itu agar segera melakukan perbaikan sehingga tidak membahayakan warga atau pengguna jalan.