Wisatawan yang Berkunjung ke Jatiluwih Disuguhi Atraksi Metekap | Bali Tribune
Diposting : 8 January 2018 21:14
Komang Arta Jingga - Bali Tribune
Metekap
METEKAP- DTW Jatiluwih, resmi melaunching atraksi Metekap atau Membajak Sawah, Sabtu (6/1), yang dapat dinikmati langsung oleh para wisatawan yang berkunjung.

BALI TRIBUNE - meningkatkan kunjungan wisatawa ke Jatiluwih, Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih, resmi melaunching atraksi Metekap atau membajak sawah, Sabtu (6/1), yang dapat dinikmati langsung oleh para wisatawan yang berkunjung. Atraksi itu mendapatkan respon sangat baik dari para wisatawan yang berkunjung. Mereka bahkan langsung mencoba membajak sawah secara tradisional menggunakan seekor kerbau meskipun harus Bermandi lumpur.

Divisi Promosi DTW Jatiluwih I Wayan Wiranata menjelaskan, dipersembahkannya atraksi Metekap merupakan program baru dari DTW Jatiluwih di tahun 2018 ini. Kegiatan itu bertujuan untuk memberikan wisatawan pengalaman yang tak bisa dilupakan saat berkunjung ke Jatiluwih.

Ia menambahkan jika, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk edukasi masyarakat, terlebih dengan modernisasi yang terjadi, petani mulai jarang membajak sawah dengan sapi atau kerbau, dan beralih menggunakan traktor. Nantinya, DTW Jatiluwih akan merancang tiga paket Membajak Sawah yang ditawarkan kepada wisatawan. "Nantinya ada paket 1 yaitu 1 sampai 2 orang, paket 2 yakni 3 sampai 6 orang, dan paket 3 yakni 6 hingga 10 orang," sambungnya.

Selain menyasar wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Jatiluwih, kegiatan membajak sawah juga menyasar siswa yang melaksanakan study tour atau outing sekolah. Untuk itu pihaknya  kini tengah gencar melakukan promosi program tersebut melalui media sosial maupun website resmi DTW Jatiluwih. Dari subak yang terdiri dari 7 Tempek di Desa Jatiluwih seluas 303 ha, nantinya titik-titik lokasi membajak sawah akan disebar.

Dengan kegiatan ini, DTW Jatiluwih juga memberdayakan petani yang ada di Desa Jatiluwih. "Termasuk nanti kita akan jelaskan kepada wisatawan mengenai kegiatan petani secara tradisional dan upacara serta kearifan lokal kita kesini," pungkasnya.