BALI TRIBUNE - Banjir rob atau naiknya air laut ke darat setinggi 1 meter merendam enam rumah warga di Jalan Pratama, Kelurahan Benoa, Minggu (3/12) malam.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Badung, dr. Ni Nyoman Ermy Setiari, atas seijin Kepala Pelaksana BPBD Badung I Nyoman Wijaya, menjelaskan banjir rob ini terjadi akibat jebolnya senderan lantaran pasang air laut.
“Iya, ada enam rumah dengan sembilan KK (kepala keluarga) terendam banjir rob. Tinggi air mencapai satu meter,” ungkap dr Ermy saat dikonfirmasi, Senin (5/12).
Atas kejadian tersebut, tim BPBD bersama Camat Kuta Selatan, kaling, LPM Benoa langsung turun ke lapangan. “Begitu ada info, kami sudah langsung turun melakukan evakuasi,” katanya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa banjir setinggi lutut orang dewasa ini mulai terjadi pukul 21:00 Wita. Tak berselang lama air yang merendam rumah warga. “Air begitu cepat naik, sehingga membuat warga panik. Rob baru berangsung-angsur surut pukul 23:11 Wita,” terang dr Ermy.
Rob sendiri disebabkan oleh tingginya air laut sehingga menjebol senderan tradisional yang ada. “Penyebabnya karena senderan jebol, sehingga air laut yang pasang naik ke permukaan,” ucapnya.
Untuk penanggulangan sementara, dr Ermy mengaku sudah mengambil langkah darurat dengan mengerahkan alat berat (ekskavator) untuk membuat tanggul sementara. “Bencana ini akan kami koordinasikan dengan pihak PUPR untuk membuat tanggul permanen,” tukasnya.