
balitribune.co.id | Denpasar - PDIP dipastikan kembali menempati kursi ketua DPRD Provinsi Bali periode 2019-2024 setelah sukses meraih 33 kursi dari total 55 kursi yang ada, pada Pemilu Legislatif 2019. Siapa yang akan menempati posisi tersebut, sepenuhnya akan menjadi kewenangan DPP PDIP di Jakarta untuk menentukan.
Dari kabar yang berkembang, ada sejumlah nama yang kemungkinan direkomendasikan DPD PDIP Provinsi Bali untuk menempati posisi tersebut. Di antaranya adalah Sekretaris Dewan Pertimbangan Daerah PDIP Provinsi Bali sekaligus Ketua DPRD Provinsi Bali Periode 2014-2019 Nyoman Adi Wiryatama, Bendahara DPD PDIP Provinsi Bali Putu Mangku Mertayasa, Wakil Ketua DPD PDIP Provinsi Bali sekaligus Ketua Fraksi PDIP DPRD Provinsi Bali Kadek Diana, dan Walkil Ketua DPC PDIP Kabupaten Badung Bagus Alit Sucipta alias Gus Bota.
Dari nama - nama tersebut, sosok Adi Wiryatama paling dijagokan. Pasalnya, Adi Wiryatama saat ini tercatat sebagai ketua DPRD Provinsi Bali periode 2014-2019. Selain itu, Adi Wiryatama juga duduk sebagai Sekretaris Dewan Pertimbangan DPD PDIP Provinsi Bali serta pernah duduk sebagai Bapillu dan Sekretaris DPD PDIP Provinsi Bali.
Soal raihan suara pada Pemilu Legislatif 2019, Adi Wiryatama juga cukup meyakinkan. Mantan bupati Tabanan dua periode ini mengoleksi 88.061 suara, atau berada di tempat ketiga di bawah Bagus Alit Sucipta yang meraih 111.741 suara dan Kadek Diana dengan 91.243 suara.
Meski lebih diunggulkan, namun Adi Wiryatama tak mau sesumbar. Ia lebih menyerahkan keputusan tersebut kepada partai. Apalagi kewenangan menentukan posisi Pimpinan Dewan, ada di tangan DPP PDIP.
"Soal apakah saya masih dipercaya menjadi ketua dewan atau tidak, itu sepenuhnya keputusan partai, dalam hal ini DPP PDIP di Jakarta," kata Adi Wiryatama, kepada Bali Tribune, di Denpasar, Minggu (12/5).
Ia mengaku, sebagai kader dirinya siap menerima apapun keputusan DPP PDIP. "Kita ini kader. Kita siap ditugaskan di manapun oleh partai," tegas Adi Wiryatama.
Soal apakah sudah ada komunikasi dari pimpinan partai dengan dirinya terkait hal tersebut, Adi Wiryatama mengatakan, sejauh ini belum ada. "Belum ada komunikasi. Lagian kan proses di KPU Pusat masih berjalan. Jadi kita tunggu saja. Partai tentu memiliki banyak pertimbangan sebelum menugaskan kadernya," pungkas Adi Wiryatama.