
balitribune.co.id | Negara - Hujan yang terjadi lebih dari tiga jam sejak Minggu (6/7) siang mengakibatkan peningkatan debit air dari hulu di sejumlah daerah aliran sungai (DAS) di Jembrana. Seperti pada DAS Tukad Ijogading yang mengalami peningkatan debit air secara drastis. Air sungai yang membelah Kota Negara menjadi dua kecamatan ini meluap dan menggenangi sejumlah wilayah di sekitar aliran sungai.
Sejumlah wilayah di Kecamatan Negara terdampak luapan banjir tukad Ijogading ini. Seperti Lingkungan Kebon, Kelurahan Baler Bale Agung. Kawasan perumahan yang berada di dataran rendah di sisi barat Tukad Ijogading ini sempat tergenang luapan air hingga setinggi di atas pinggang orang dewasa. Ada sedikitnya 8 KK yang harus evakuasi mandiri beberapa jam ke wilayah di barat perumahan yang jauh lebih tinggi.
Air Tukad Ijogading juga meluap hingga meluber ke sekitar permukiman warga di wilayah Banjar Adat Tinusan, Lingkungan Ketapang, Kelurahan Lelateng. Selain kembali merusak tanaman di kebun warga di pinggir sungai, luapan air dengan ketinggian lebih dari 1 meter di atas joging trek pengaman bibir sungai tersebut juga sempat merendam komplek tempat suci/sanggah milik salah satu keluarga setempat.
Begitu pula di Lingkungan Terusan, Lelateng. Luapan air kembali meluber ke wilayah langganan banjir di sisi barat Tukad Ijogading. Posisi wilayah yang sangat dekat dan sejajar dengan bibir sungai membuat sejumlah bangunan warga kembali dihantam luapan air setinggi dada orang dewasa. Ada 4 kepala keluarga yang bermukim di wilayah pinggiran alur sungai menuju muara Perancak ini kembali terdampak banjir.
Luapan air Tukad Ijogading juga meluber hingga permukiman warga di Kelurahan Loloan Timur, Jembrana. Berdasarkan informasi yang diperoleh ada sekitar 20 rumah tergenang di wilayah timur Tukad Ijogading ini. Begitu pula di wilayah Pendem, Jembrana luapan air juga meluber dan sempat menggenangi kompleks permukiman warga yang berada di wilayah dataran rendah di sekitar daerah aliran Tukad Ijodaging.
Peningkatan debit air sungai yang drastis juga terjadi di DAS Tukad Remojo, Negara. Wilayah permukiman di timur Bendung Kaliakah yang menjadi langganan banjir kembali tergenang pada Minggu sore. Ketinggian air hingga pinggang orang dewasa. Luapan air sungai yang meluber di Jalan Sedap Malam, Negara ini juga berdampak hingga di Jalur Nasional Denpasar-Gilimanuk. Ruas utara Jalan Udayana Negara tergenang air.
Air meluber hingga menggenangi permukiman warga di Lingkungan Tinyeb, Kelurahan Banjar Tengah. Ada ratusan rumah yang sempat tergenang luapan air DAS Tukad Remojo. Begitu pula beberapa rumah warga Tempek IV Banjar Adat Peken dan infrastruktur seperti Puskesmas Pembantu Lelateng, TK Negeri Negara dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gisi (SPPG)/dapur makan siang gratis sempat tegenang luapan air.
Camat Negara, I Gede Waryana Prabawa mengakui wilayah yang berada tidak jauh dari daerah aliran sungai tersebut sempat tergenang banjir akibat air sungai yang meluap drastis. Pihaknya mengaku khawatir apabila hujan berlanjut, maka kawasan langganan banjir tersebut akan kembali tergenang, “hujan lebih dari tiga jam, air dari hulu meluap drastis dan meluber. Kalau hujan lagi kemungkinan airnya naik lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan yang sempat meninjau lokasi banjir di perumahan Lingkungan Kebon Baler Bale Agung mengatakan pihaknya sudah menginstruksikan camat dan lurah untuk melakukan evakuasi apabila hujan dan debit air kembali meningkat. “Aparat kewilayahan agar siaga. Kalau banjir lagi dan tidak memungkinkan evakuasi mandiri, agar dibangun tenda,” tandasnya.