Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

ALC : Mandiri Pangan, Sebuah Gagasan yang Tetap Baru

Bali Tribune / Wayan Windia - Guru Besar pada Fak. Pertanian Unud, dan Ketua Stispol Wira Bhakti Denpasar.

balitribune.co.id | Ada anekdot dikalangan mahasiswa. Bahwa setiap buku yang belum dibaca adalah buku baru. Jadi, jangan memilih-milih bacaan buku. Setiap buku, baca saja dengan seksama. Jangan menghitung tahun terbitnya. Setiap buku pasti ada esensinya.

Hal yang analogis, juga ada dalam hal ketersediaan pangan. Gagasan mandiri pangan, bukan pula hal yang baru. Tetapi gagasan itu tetap saja menjadi baru, karena memang belum pernah tercapai. Entah gejolak apa yang terjadi dalam komunitas Agro Learning Center (ALC). Kok tiba-tiba saja ada ide, untuk mengadakan semacam pekan kegiatan Agrofest, dengan tema: Mendorong Bali Menuju Mandiri Pangan.

Direktur ALC, Nyoman Baskara mengatakan bahwa ada berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam Agrofest (26/1-6/2) tersebut. Diantaranya mengadakan diskusi ilmiah, kuliner, pameran aneka tanaman, dll. Tujuannya adalah untuk mendorong anak muda terjun ke dunia pertanian. Jangan dianggap bahwa terjun ke dunia pertanian adalah untuk bertani di sawah semata (on farm). Pertanian adalah sebuah sistem agribisnis. Kita bisa bergerak di hulu, hilir, pemasaran, atau di pra-sarana penunjang pertanian.

Sebagai orang-pertanian, saya menaruh rasa hormat yang tinggi kepada Pak Nyoman Baskara dan lembaga ALC-nya. Sebagai seorang politisi yang sangat handal di Bali, ia meninggalkan panggung politik dengan legacy yang sangat bagus. Sebetulnya ia bisa saja terus manggung dalam kancah per-politik-an di Bali. Mungkin dengan mengisi berbagai jabatan “komisi” (KPI,KPU, Bawaslu, dll). Tetapi ia meninggalkan “jabatan empuk dan basah” itu. Ia tak ragu terjun ke dunia pertanian, yang justru tak tentu rimba ujung-pangkalnya.

Tapi, mungkin memang demikianlah adanya. Suatu sumberdaya yang sangat penting, selalu diperlakukan sebagai hal yang tidak penting. Udara adalah benda yang sangat penting, tetapi diperlakukan sebagai benda yang tidak penting, dengan menjual beli-nya dengan polusi. Air adalah benda yang sangat penting, tetapi diperlakukan sebagai hal yang tidak penting, dengan menjual belinya dengan sampah padat dan cair. Demikian pula halnya dengan sumberdaya pertanian. Pertanian adalah sumberdaya yang maha penting, tetapi diperlakukan sebagai hal yang tidak penting, dengan tidak memberikan anggaran pengembangan yang cukup.

Berkali-kali sektor pertanian menjadi bamper ekonomi Indonesia, tetapi pertanian selalu kemudian terlupakan. Dikira sektor pertanian bisa berkembang dengan auto-pilot, dan maju tanpa ada gerakan yang sepadan. Sektor pertanian (di Bali) tidak hanya berbicara tentang kemandirian pangan. Tetapi ia berbicara tentang kebudayaan Bali. Kebudayaan Bali menjadi nafas bagi semua sektor ekonomi di Bali.

Nah, marilah kita kembali berbicara pada masalah Mandiri Pangan. Bahwa kemampuan sebuah negara (daerah) mencukupi pangan bagi penduduknya, akan mempengaruhi respek negara (daerah) lain-nya. Kita ingat bahwa, tatkala Indonesia mencapai swasembada beras pada tahun 1984, maka respek dunia kepada Indonesia sangat luar biasa. Pada era itulah lembaga-lembaga dunia memberikan tempat pada posisi terhormat bagi putra-putri Indonesia (PBB, UNESCO, dll.). Sebaliknya, kita akan dipandang “rendah” kalau kita tidak mampu memberikan makan bagi penduduk kita.

Oleh karenanya, embrio tentang kemandirian pangan yang digagas oleh ALC-nya Pak Baskara, harus kita dukung. Dukungan yang utama diperlukan dari pemerintah. Pemerintah perlu menjadikan gagasan Agrofest dari ALC ini sebagai kegiatan rutin dari Dinas Pertanian. Kebetulan lokasinya di tengah perkotaan. Kemudian juga sudah didukung oleh suatu komunitas tertentu, termasuk kalangan anak-anak muda.

ALC bukanlah hal baru bagi pemerintah Bali, dan juga Pemkot Denpasar. ALC sudah lama bergerak, dan hasilnya sudah nyata. Dukungan sudah diberikan oleh Kadis Pertanian Kota Denpasar, alm Pak Ambara. Oleh karenanya, dukungan itu perlu terus diberikan, agar Agrofest yang didukung ALC, dapat berkembang sebagai embrio yang segar.

Saya kira, tidak gampang menemukan “orang gila” seperti Pak Nyoman Baskara. Sebab bergerak di sektor pertanian, adalah sebuah taruhan. Kenapa? Karena pengeluaran sudah pasti, tetapi hasilnya belum tentu. Sebab, bisa saja tanaman yang dipelihara tidak bisa panen, karena hama atau bencana. Atau kalau toh bisa di panen, tetapi harganya bisa anjlok. Sering terjadi, para petani mengeluh, karena biaya panen komoditasnya, bisa jauh lebih tinggi dari harga jualnya.

Oleh karenanya, sering dianjurkan oleh kalangan ahli, bahwa saat ini yang penting adalah untuk meningkatkan nilai-tambah dari produk pertanian. Meningkatkan nilai tambah, berarti bahwa harus dengan pengembangan industri hilir. Atau kegiatan industri yang mengolah produksi pertanian. Oleh karenanya, ALC mungkin perlu memikirkan, agar yang dijual di-agrofest adalah berbagai produk olahan. Bisa dijamin, bahwa kalau industri hilir-nya maju dan berkembang, maka on farm juga pasti akan berkembang.

Sektor pertanian sudah memberikan tanda-tanda di awal tahun, bahwa sektor ini jangan dilupakan. Pertama, ketika harga kedele (import) meningkat tajam. Hampir semua pihak mulai gelagapan. Dampaknya sangat luas. Kalau hanya sekedar kedele bisa membuat “guncang”, lalu bagaimana kalau tidak ada beras? Kemudian menyusul harga daging (import) yang menanjak. Hal inipun menjadi berita besar. Komoditas ini semuanya impor. Jangan-jangan nanti kita dipermainkan dan diguncangkan oleh kalangan eksportir hasil pertanian di negara asing tersebut.

Sedangkan pada awal tahun lalu, kita diguncangkan oleh harga cabe dan harga garam yang menanjak tajam. Semuanya membuat berbagai kalangan kalang-kabut. Oleh karenanya, kita perlu mendorong kesadaran baru dari semua pihak, tentang pentingnya kita fokus pada masalah pertanian, untuk mendorong kemandirian pangan. Dalam hal ini, sekali lagi, marilah kita menaruh respek pada ALC-nya Pak Baskara. 

wartawan
Wayan Windia
Category

Penegasan Dinas Sosial Badung Terkait Viralnya Kotak Amal Mengatasnamakan Dinas Sosial

balitribune.co.id | Mangupura - Menyikapi beredarnya foto kotak amal yang mencantumkan nama Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Badung di sejumlah media sosial, Kepala Dinsos Badung Anak Agung Ngurah Raka Sukaeling menegaskan bahwa Dinsos Badung tidak pernah melakukan kegiatan pengumpulan uang atau barang (PUB) atas nama instansi.

Baca Selengkapnya icon click

Jagabaya dan Pengenter Ancangan Desa di Periksa Polisi, Ratusan Krama Desa Adat Bugbug Datangi Mapolres Karangasem

balitribune.co.id | Amlapura - Ratusan warga Krama Desa Adat Bugbug, Karangasem, Selasa (28/10) mendatangi Polres Karangasem guna memberikan dukungan moril terhadap tiga orang Jagabaya dan satu orang Pengenter Ancangan Desa yang tengah menjalani pemeriksaan atas laporan dugaan kasus kekerasan dan pengeroyokan yang dituduhkan kepada mereka.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tokoh GMT, I Gusti Made Tusan Bersama Kepala OPD Karangasem Sembahyang Bersama di Pura Penataran Agung Nangka

balitribune.co.id | Amlapura - Sebagai ungkapan rasa syukur, delapan orang Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan dua orang Kepala Bagian di lingkungan Pemkab Karangasem yang baru dilantik, serta seluruh Camat di Karangasem, Selasa (28/10/2025) sore, melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Penataran Agung Nangka, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem.

Baca Selengkapnya icon click

BRI Region 17 Denpasar Gelar Upacara Hari Sumpah Pemuda ke-97

balitribune.co.id | Denpasar - Memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97 yang mengusung tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu”, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Region 17/ Denpasar menyelenggarakan upacara bendera yang berlangsung khidmat di Aula Kantor BRI Region 17/ Denpasar, Selasa (28/10).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

DPRD Bangli Soroti APBD 2026, Pentingnya Transparansi dan Efisiensi Anggaran

balitribune.co.id | Bangli - Fraksi- Fraksi  DPRD Bangli memberikan pandangan umum terhadap  Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bangli Tahun Anggaran 2026 pada, Senin (27/10). Dalam pandangan umum tersebut, fraksi-fraksi DPRD Bangli menyampaikan apresiasi dan saran  terhadap rancangan APBD yang disampaikan oleh Pemerintah Daerah.

Baca Selengkapnya icon click

Wujudkan Keamanan Data, Klungkung Kini Miliki Aplikasi Kiwa Tengen

balitribune.co.id | Semarapura - Bupati Klungkung I Made Satria kini bisa bernapas lega dengan kondisi saat ini, dimana Klungkung kini susah memiliki aplikasi keamanan data Pemda Klungkung dengan nama beken  Tiwa Tengen. Hal itu terwujud pada Jumat (24/10/2025), Bupatu Satria didampingi Kepala Dinas Komunikaai dan Informasi I Wayan Sudiarsa meluncurkan program inovasi Kiwa Tengen.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.