Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Passang Rinpoche Akan Pimpin Ribuan Umat dalam Prosesi Chau Tu dan Yen Kung

YM Passang Rinpoche

BALI TRIBUNE - Ribuan orang akan ikut kegiatan upacara Chau Tu dan Yen Kung di Vihara Satya Dharma, Denpasar pada Sabtu (10/11) mendatang. Chau Tu merupakan upacara pelimpahan jasa, sebagai perwujudan cinta kasih kepada para leluhur, orang tua, dan almarhum keluarga yang sudah meninggal. Hal ini dijelaskan ketua panitia acara yang juga Ketua Flourishing Buddhist Centre (FBC) Bali, Anny Go, di Denpasar, Senin (5/11) didampingi Mahadhamu Bagus Satrya W (Wakil FBC Bali), Kasdi Taman (Ketum Vihara Satya Dharma), Darvin Jimmy Tat (Ketua Pelaksana Harian Vihara Satya Dharma).  Lebih lanjut dikatakan Anny, kegiatan ini digelar oleh FBC bekerja sama dengan Vihara Satya Dharma, Benoa, Denpasar. Chau Tu dan Yen Kung ini akan dimulai pada pukul 18.00 Wita, dan registrasi mulai dibuka antara pukul 14.00 hingga 17.00 Wita. “Target awal kami 1.000 orang peserta. Namun kami perkirakan peserta yang datang melebihi perkiraan, antara dua ribu hingga tiga ribu orang,” ujar Anny. Kegiatan bertajuk “Dhamma Talk, Chau Tu dan Yen Kung” ini dipimpin langsung Yang Mulia Passang Rinpoche. Yang Mulia Passang Rinpoche adalah Guru Besar Agama Buddha yang mempunyai vihara di berbagai negara dan mempunyai banyak sekali murid yang menyertai beliau di mana saja beliau berada. Dalam kegiatan ini, para peserta akan diajak melakukan puja Chau Tu, Yen Kung, dan Pelimpahan Jasa. Puja Chau Tu merupakan perbuatan yang sangat dianjurkan dalam Sutra Sang Buddha sebagai perwujudan cinta kasih dan bakti kepada para leluhur, orang tua, dan keluarga yang sudah meninggal dunia. Ada kemungkinan para leluhur dan orang tua kita yang sudah meninggal terlahir di alam penuh dengan penderitaan, akibat perbuatan masa lampau mereka. Upacara Chau Tu dapat membantu memberikan pelimpahan jasa kebajikan untuk mereka, agar mereka dapat terlahir kembali di alam yang lebih bahagia. Puja Yen Kung (karma masa lalu), merupakan puja untuk mengikis karma buruk bawaan dari kehidupan masa lampau. Dalam ajaran Buddha terdapat kepercayaan reinkarnasi dan samsara (lingkaran kehidupan). Umat Buddha meyakini di kehidupan ampau mungkin saja melakukan kejahatan terhadap makhluk lainnya. Puja Yen Kung merupakan persembahan untuk para “penagih utang” dari mahluk-mahluk yang tidak kelihatan, yang mungkin telah mengikuti kita dalam kehidupan sebelumnya dan juga saat ini. Tindakan kebajikan ini akan memberikan pahala untuk para mahluk tersebut dan untuk diri kita. 

wartawan
Redaksi
Category

Wujudkan Generasi #Cari_Aman, Astra Motor Bali Gelar Pelatihan Safety Riding di SMKN 1 Busungbiu

balitribune.co.id | Singaraja - Astra Motor Bali melalui tim Safety Riding kembali memperkuat komitmennya dalam menyebarkan virus keselamatan berkendara di kalangan generasi muda. Kali ini, sebanyak 75 siswa SMKN 1 Busungbiu mendapatkan edukasi khusus mengenai pentingnya keselamatan di jalan raya dengan fokus utama pada materi "Prediksi Bahaya" di lingkungan sekitar sekolah.

Baca Selengkapnya icon click

Tok! Polresta Denpasar Larang Kembang Api di Malam Tahun Baru, Izin yang Sudah Terbit Akan Dicabut

balitribune.co.id | Denpasar - Warga Denpasar dipastikan tidak akan disuguhi pesta kembang api pada pergantian malam pergantian Tahun Baru 2026. Seiring pihak kepolisian Polresta Denpasar menegaskan tidak akan memberikan izin yang dikeluarkan untuk penggunaan kembang api. Kepastian ini disampaikan Kasi Humas Polresta Denpasar Kompol I Ketut Sukadi menyusul terbitnya instruksi dari Kapolri Jenderal Pol.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Laksanakan Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun, Gubernur Koster Matur Piuning di Pura Besakih

balitribune.co.id | Amlapura - Gubernur Bali Wayan Koster bersama jajaran Pemprov Bali, Rabu (24/12/2025) pagi melaksanakan persembahyangan bersama sekaligus prosesi Matur Piuning di Pura Agung Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, sebagai penanda diresmikannya pelaksanaan Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun 2025–2125.

Baca Selengkapnya icon click

Tren Pariwisata Global 2026, Wisatawan Menghindari Destinasi Padat

balitribune.co.id | Mangupura - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia melihat tren wisata global pada tahun 2026 cenderung untuk melepaskan diri dari stres. Orang-orang dari berbagai negara akan mencari tempat wisata atau destinasi yang benar-benar menghadirkan ketenangan dan pemulihan mental.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.