Mangupura, Bali Tribune
Pemkab Badung dibawah kepemimpinan Giri-Asa telah berkomitmen untuk memberikan anggaran dan memproritaskan segala kegiatan dalam pelestarian seni, adat, agama dan budaya. Salah satu didalamnya adalah upacara pitra yadnya (nyekah massal).
Kedepan akan dibiayai penuh oleh Pemkab Badung.
"Kalau Desa Adat maupun Banjar Adat melaksanakan nyekah bersama atau massal, kami Pemkab Badung sangat mendukung. Kedepan kami prioritaskan nyekah massal akan dibiayai Pemkab alias gratis," tegas Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta saat menghadiri karya Pitra Yadnya nyekah massal di Banjar Tanggayuda, Bongkasa, Abiansemal, Sabtu (15/10) lalu.
Bupati menyadari, meskipun ada suport dari desa maupun banjar, namun saat ini masyarakat pemilik 'sawa' masih dikenakan urunan untuk nyekah bersama ini. Dengan program nyekah bersama secara gratis ini diharapkan akan meringankan beban masyarakat khususnya yang ikut nyekah bersama.
Selain program tersebut, kata Giri Prasta, di bidang seni budaya, adat dan agama, Pemkab Badung akan mendukung dan siap membantu Pura-pura yang ada di Badung mulai Pura Sad Khayangan, Dang Khayangan, Khayangan Jagat, Khayangan Tiga, Pura Pemaksan termasuk Pura Paibon. Selain itu sekaa-sekaa seni yang ada juga disuport demi lestarinya seni dan budaya di Badung.
Bupati juga menyebutkan dalam tahun ini, pihaknya akan menggelontorkan bantuan kepada desa adat berupa mobil untuk pecalang dan Desa dinas dibantu ambulan siaga. "Bantuan tersebut akan kami serahkan bulan Desember tahun ini," tambahnya.
Sementara Ketua Panitia Made Suka mengatakan, upacara Pitra Yadnya di Banjar Tanggayuda ini diikuti sebanyak 15 sawa. Rangkaian karya telah mulai dilaksanakan pada 1 Oktober lalu dengan matur piuning, Sabtu 15 Oktober ini upacara ngajum sekah, dan Minggu 16 Oktober merupakan puncak upacara yang didahului dengan melaspas sekah, mapurwa daksina metatah. Dilanjutkan, pada Senin 17 Oktober, hari ini dengan upacara nyegara gunung ke Pura Goa Lawah.