
balitribune.co.id | Denpasar - Beautiverse atau pameran produk kecantikan dan kebugaran yang berlangsung di Bali hadir dengan dua misi besar. Pertama, Beautiverse menjadi wadah pemberdayaan (empowerment). Misi kedua Beautiverse adalah penjualan dan ekspansi (Platform sebagai Sales Mission). Founder Beautiverse, Paulus Herry Arianto menjelaskan Beautiverse yang digelar 3 hari (2-4 Mei 2025) di The Meru Sanur, Denpasar menuai respon positif dari berbagai pihak. Tidak hanya pelaku industri di Tanah Air, juga mendapat sambutan signifikan dari masyarakat.
"Fokus kami adalah memberdayakan perempuan dan generasi muda. Kami mengundang brand dan stakeholder untuk kolaborasi lewat program CSR agar kita bisa membangun ekosistem yang saling menguatkan. Tujuannya mulia, yakni menciptakan generasi muda unggul dan Beautypreneurs yang siap bersaing di pasar global," jelasnya, Minggu (4/5).
Lebih lanjut pihaknya memaparkan, Beautiverse adalah sebuah gerakan budaya, sebuah gerakan gaya hidup, sebuah inisiatif kesehatan, sebuah platform untuk perubahan, sebuah gerakan kecantikan yang sadar. "Jadi visinya adalah Beautiverse dimulai sebagai gerakan budaya dan sosial, dengan masa depan yang didedikasikan untuk memberdayakan wirausahawan kecantikan dengan potensi global," paparnya.
Paulus menyampaikan, terdapat enam pilar yang menyentuh pada Beautiverse. Enam pilar itu meliputi pengembangan produk, Business Canvassing, kepemimpinan, pemasaran digital, keuangan dan manajemen SDM. Pihaknya ingin membangun komunitas Beautypreneurs di Bali yang terinspirasi oleh kekayaan alam dan kearifan lokal.
"Kedepan, kami bermimpi membawa Beautiverse ke kancah internasional, mulai dari Jakarta, lalu Manila, Hanoi, Kuala Lumpur hingga Beautiverse Seoul. Dan saat kami hadir di luar negeri, kami akan membawa minimal 20% produk Indonesia untuk bersaing di pasar global," kata Paulus.
Ia menambahkan, dari tingkat kunjungan ke tempat pelaksanaan Beautiverse yang kali pertama digelar di Bali, berhasil menjadi platform bertemunya industri dengan konsumen (Business to Consumer/B2C).
Beautiverse lahir dari para perempuan hebat yang ada di kehidupannya. Pertama, dari ibu mertuanya yang kini berusia 79 tahun, tetap cantik, pintar, dan penuh semangat. Kedua, ibunya sendiri di usianya yang ke-75 masih sehat dan cantik. Ketiga, istrinya yang membesarkan tiga anak laki-laki sambil memimpin usaha keluarga. "Dari mereka, saya belajar bahwa kecantikan adalah kekuatan, bukan sekadar dari penampilan, tapi dari hati, kecerdasan, dan ketulusan," imbuhnya.
Event tersebut didukung The Meru Sanur dengan komitmen untuk memajukan pariwisata kesehatan dan kebugaran di Bali. General Manager The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel, The Heritage Collection, Ed Brea menyampaikan, sebagai akomodasi yang menunjang aktivitas kebugaran ini berada di Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan. Kolaborasi seperti ini adalah langkah nyata dalam membangun ekosistem kesehatan dan kebugaran yang berkelanjutan. "Kami berharap Bali dapat terus berkembang sebagai destinasi Wellness (kebugaran) kelas dunia, serta menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia dalam membangun pariwisata yang lebih sehat," katanya.