BALI TRIBUNE - Innovation Government Award (IGA) menjadi salah satu agenda dalam meningkatkan inovasi pemerintahan desa/kelurahan di Kota Denpasar. Di samping menekankan inovasi dalam pelayanan publik, juga diharapkan desa/kelurahan mampu menciptakan inovasi dalam percepatan penanganan permasalahan sosial, infratstruktur untuk kemanfaatan masyarakat.
Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra saat membuka IGA, Selasa (21/11) di ruang pertemuan Sewaka Mahottama, Graha Sewaka Dharma Lumintang menekankan Inovasi desa/kelurahan mampu menjadi akselesari percepatan program pembangunan tingkat lingkungan hingga kota. Hal ini tak terlepas dari Rencanan Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Denpasar yang mampu selaras dari tingkat dusun, desa/lurah, hingga kecamatan.
Mensukseskan berbagai program untuk kemanfaatan masyarakat juga tak terlepas dari penguatan sumber daya manusia dan tugas pokok serta fungsi dalam melakukan percepatan berbagai program. Aparatur sekretaris desa memiliki peran penting dalam melakukan koordinasi disetiap seksi-seksi perangkat desa. Hal ini dapat dilakukan koordinasi dan komunikasi secara baik oleh Bappeda Denpasar dan OPD terkait lainnya. Ini juga tak terlepas dari optimalisasi dan kemanfaatan dana desa menyangkut permasalahan fisik, permasalahan sosial hingga pelayanan disabilitas yang dapat dikoordinasikan bersama. Disamping itu juga langkah ini nantinya dapat diikuti dengan tertib adminitrasi dalam kemanfaatan dana desa.
Lebih lanjut Rai Mantra mengatakan inovasi Pemkot Denpasar bersama desa/kelurahan telah dilakukan dengan memotong jalur birokrasi pengurusan santunan kematian, yang cukup dilakukan ditingkat desa/kelurahan. Dalam waktu tiga hari masyarakat sudah dapat menerima dana santunan yang masuk melalui rekening tabungan. Percepatan pelayanan dan inovasi desa/lurah juga telah disiapkan perangkat program teknologi informasi melalui E-Sewaka. Program ini didukung dengan peran penting pendataan permasalahan yang ada dilingkugan masyarakat. Seperti jumlah penduduk, rumah sehat, perbaikan infrastruktur hingga permasalahan sosial disetiap desa/kelurahan yang nantinya program dapat fokus dalam penyelesaian permasalahan.
Pendataan dilapangan dapat melibatkan peran kadus dan ibu-ibu PKK banjar seperti yang telah dilakukan Kelurahan Penatih melalui SIPENA (Sistem Pelayanan Penatih) yang selaras dengan program desa/kelurahan dan RPJMD. “Program E-Sewaka dapat mempermudah perbekel/lurah dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan masyarakat,’’ ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kota Denpasar I.B Alit Wiradana mengatakan IGA menjadi langkah percepatan program pembangunan desa/lurah. Pelaksanaan IGA melalui dua tahapan meliputi verifikasi lapangan yang dilaksanakan pada 25-26 September lalu, dan dilanjutkan presentasi inovasi pemerintahan desa. 18 desa/kelurahan yang masuk dalam inovasi IGA dibagi kedalam tiga tahap yang meliputi bidang tata kelola pemerintahan, ekonomi kreatif, dan bidang pelayanan publik.