BALI TRIBUNE - Badung Bahari Festival tahun 2017, Jumat (19/5), dibuka secara resmi oleh Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, bertempat di Pantai Tanjung Benoa, Kuta Selatan.
Kegiatan yang kali pertama digelar ini
dihadiri oleh perwakilan Kementerian Pariwisata RI, Kementerian Kelautan RI, Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, Ketua DPRD Badung I Putu Parwata, Sekda Badung, I Wayan Adi Arnawa dan para pejabat terkait di lingkungan Pemkab Badung.
Bupati Giri Prasta dalam sambutannya mengapresiasi Dinas Perikanan selaku panitia yang bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Badung karena telah mengonsep kegiatan tersebut. Ia pun mengusulkan kedepan nama kegiatan ini agar disempurnakan menjadi Festival Budaya Bahari Kabupaten Badung. “Ini momentum pertama yang perlu kita revisi lagi. Lengkapnya adalah Festival Budaya Bahari Kabupaten Badung,” ujarnya.
Dikatakan bahwa Pemkab Badung telah komitmen menggali segala potensi yang ada dan menampilkannya lewat seni dan budaya. “Kami telah sepakat Badung utara kami proteksi dengan Festival Budaya Pertanian, Badung tengah dengan Festival Budaya dan Seni, dan untuk Badung selatan Festival Budaya Bahari,” papar Giri Prasta.
Bupati beralasan selalu menyisipkan kata budaya di masing-masing festival lantaran merujuk visi misi Kabupaten Badung yang bertalian dengan pengarustamaan budaya. “Kami di Badung tidak akan pernah keluar dari tatanan seni, adat, dan budaya,” katanya sembari menegaskan bahwa Badung Bahari Festival ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menarget kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di tahun 2019 mendatang mencapai 20 juta orang. Sementara Badung sudah berhasil menggaet wisman rata-rata lima juta per tahun.
“Badung Bahari Festival ini kami harapkan dapat menambah lagi minat wisman yang berkunjung ke Bali, khususnya ke Badung,” ujar bupati.
Pada kesempatan itu, politisi PDIP ini menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Pusat, khususnya Kementerian Pariwisata dan Kelautan. Pasalnya, Kmenteria Pariwisata telah secara nyata mendukung kegiatan tersebut melalui dragon boat.
Ke depan, ia berharap Badung Bahari Festival tersebut dapat terus ditingkatkan dari segi kualitas dan pihak yang terlibat. “Ke depan, masyarakat harus ikut meningkatkan partisipasi. Dan kegiatan ini harus lebih maksimal digarap oleh Dinas Pariwisata dan Dinas Perikanan,” pesan Giri Prasta.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Badung, Putu Oka Swadiana menyampaikan, Badung Bahari Festival bertujuan meningkatkan potensi perikanan dan kelautan yang dikemas dalam pariwisata. “Dengan berbagai potensi pariwisata yang dimiliki, Pemkab Badung berkomitmen meningkatkan kunjungan wisatawan yang berkorelasi dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Badung secara umum,” katanya.
Guna meningkatkan minat kunjungan wisatawan, maka pihaknya telah membuat suatu even yang bisa menampilkan potensi perikanan dan kelautan yang mendukung pengembangan sektor wisata dan berjalan seiringan, yang kemudian dinamakan Badung Bahari Festival yang dianggarkan sekitar Rp 1,5 miliar melalui APBD Badung 2017. “Kegiatan ini untuk mengangkat potensi wilayah pesisir dengan keindahannya dan berbagai atraksi wisata yang bersinergi dengan perikanan,” jelas Oka Swandiana.
Dalam pembukaan festival ini dimeriahkan dengan tarian nelayan yang dibawakan sebanyak 200 anak SD di Tanjung Benoa, penampilan seni Adi Merdangga “Ketug Gumi” dari ISI Denpasar.
Ada pula penampilan parade King/Queen yang melibatkan 20 pasang tamu asing serta parade Putri Bahari dan parade Jegeg Bagus Badung. Diisi pula dengan lomba foto bahari, serta kuliner nusantara.
Di hari kedua, Sabtu (20/5) hari ini akan digelar dragon boat festival di Pantai Kedonganan yang diikuti sembilan negara. Selanjutnya ada Surfing Competition di Pantai Halfway-Kuta dan lomba renang/kompetisi balawista di perairan pantai Kuta.
Sementara di hari ketiga, Minggu (21/5) dilaksanakan kuliner nusantara di Pantai Pandawa, Fishing Tournamen di perairan Selat Badung. Parade Jukung Tradisional yang diikuti 100 jukung dengan rute disepanjang perairan pantai pesisir Barat Badung dengan start dari pantai Cemagi. Acara penutupan dimeriahkan Marching Band dari Universitas Udayana dan Gelaran Sindratari “Baruna Murti” di pantaiKedonganan.