
balitribune.co.id | Denpasar - Salah satu wilayah yang terdampak banjir bandang pada 10 September 2025 lalu adalah warga Jalan Pulau Biak I dan II dimana kawasan ini genangan air mencapai setinggi rumah. Pemukiman padat penduduk ini memutuskan untuk membuat dapur umum di kamp yang sebelumnya jadi tempat pengungsian.
"Awalnya kami membuatkan nasi bungkus dengan anggaran sendiri dibantu warga, namun kini bantuan melimpah seperti beras dan lainnya buat belanja kebutuhan lauk pauk. Dari dapur umum ini, terkadang bila masih ada sisa dan berlebihan. Cukup banyak yang menyumbang makanan, langsung distribusikan ke warga setempat. Begitu cukup maka didistribusikan ke luar wilayah seperti Jalan Pulau Biak II, Jalan Pulau Nias hingga ke Jalan Pura Demak yang terdampak banjir," papar salah seorang relawan Dapur Umum.
Bu Jaya panggilan akrabnya, menjadi koordinator di Dapur Umum menjelaskan, sehari memasak hingga 30 kg nasi dengan jumlah nasi bungkus yang tak sempat dihitung. "Berapa pun jadinya dan bila kurang kami masak lagi. Lewat dapur umum, bantuan yang datang diolah di sini untuk kebutuhan tiga kali makan dalam seharinya," akunya.
Kata dia, terkadang ada juga yang datang memberikan bantuan nasi bungkus. Untuk menu yang dibuat pun bervariasi dari soto, nasi pecel, nasi campur, hingga geprek.
Seingatnya, Dapur Umum ini mulai dibuat 12 September. "Awalnya menggunakan dana pribadi, kemudian kami gotong royong saja, apalagi bantuan sudah berdatangan," imbuhnya.