Denpasar Terus Lakukan Fogging Tekan Kasus DBD | Bali Tribune
Bali Tribune, Rabu 25 Desember 2024
Diposting : 6 December 2017 21:47
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Fogging
Fogging – Petugas Dinas Kesehatan Kota Denpasar melaksanakan Fogging di Desa Penatih Dangin Puri Denpasar, Rabu (5/12).

BALI TRIBUNE - Kasus demam berdarah dengue (DBD) hingga penghujung Tahun 2017 mengalami penurunan dibandingkan pada  tahun sebelumnya. Pada bulan September tahun 2017 terjadi 885 kasus sedangkan pada bulan yang sama tahun 2017 terjadi 2.130 kasus terjadi di Kota Denpasar.


Meski terjadi penurunan kasus, Pemerintah Kota Denpasar tetap melaksanakan fogging serentak di setiap desa/kelurahan yang ada di Denpasar. Hal ini mengingat pada bulan-bulan Nopember dan Desember merupakan musim penghujan, akan menyebabkan banyaknya genangan air seperti pada kontainer, selokan, wadah-wadah plastik ataupun kaleng bekas, hingga kulit buah-buahan yang bisa menjadi sarang nyamuk.


“Genangan air  pada kontainer, selokan, wadah-wadah plastik ataupun kaleng bekas, bisa menjadi tempat yang sangat potensial bagi nyamuk Aedes aegypti untuk bersarang dan berkembang biak yang berakibat pada meningkatnya penularan penyakit DBD sehingga sering kali menimbukan kejadian luar biasa (KLB). Maka dari itu kami tetap melakukan langkah antisipasi mulai dari pemberantasan sarang nyamun (PSN), penebaran bubuk larvasida sampai pada pembentukan jumantik mandiri, “ ujar Kepala Dinas Kesehatan Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini saat ditemui di Denpasar, Selasa (5/12).


Dikatakan Sri Armini, untuk mewaspadai dan mengantisipasi serangan penyakit DBD, pihaknya mengajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan di dalam maupun di luar rumah. Salah satu bentuk kegiatan yang paling efektif dan efisien untuk tujuan tersebut adalah PSN. “Kami selalu mensosialisasikan kepada masyarakat untuk terus menjaga kebersihan terutama melaksanakan PSN Plus,” ujar Sri Armini.


Menurut Sri Armini, kasus DBD diprediksi akan meningkat tajam seiring dengan turunnya musim penghujan  di mana puncak kasusnya diprediksi terjadi pada bulan April-Mei 2018. Sehingga melaksnakan Gerakan PSN sebelum Musim Penularan dengan cara 3 M Plus (G 3M SMP) dan Larvasidasi Massal pada tempat air yang sulit dibersihkan sejak awal bulan September.


“Untuk melakukan kegiatan tersebut melibatkan 474 Jumantik dan Koordinator Jumantik serta 44.242 Jumantik Mandiri (Self Jumantik) yang telah terbentuk melalui program ”GEMA PETIK” (Gerakan mandiri Pemantau Jentik) dan anggota masyarakat lainnya,” ujarnya.


Selain itu untuk mempermudah akses pelayanan kesehatan masyarakat Pemerintah Kota Denpasar telah meluncurkan Damakesmas (Denpasar Mantap Kesehatan Masyarakat). Damakesmas dikoordinir Dinas Penanggulangan Bencana Daerah dan bekerjasama dengan seluruh puskesmas yang ada di Kota Denpasar.


Damakesmas ini akan menjangkau pelayanan kesehatan pada masyarakat sampai ke pelosok-pelosok terutama masyarakat kurang mampu. Petugas kesehatan akan dilengkapi dengan kendaraan sepeda motor dan mobil kecil sehingga petugas kesehatan bisa langsung datang ke rumah-rumah.


“Untuk mempermudah pelayanan kesehatan masyarakat dapat menelpon 112 atau 223333 dimana petugas kesehatan akan langsung datang ke tempat masyarakat yang membutuhkan dengan peluncuran program Damakesmas dan kami harap semakin mempermudah pelayanan kesehatan pada masyarakat," ujar Sri Armini.