Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Dirjen Bimas Hindu Apresiasi Yayasan Padukuhan Sri Chandra Bhaerawa

Bali Tribune/ Direktur Pendidikan Hindu, I Gusti Made Sunartha (tengah) saat di Yayasan Padukuhan Sri Chandra Bhaerawa.



balitribune.co.id | Klungkung - Dirjen Bimas Hindu, Kementerian Agama RI mengapresiasi keberadaan Yayasan Padukuhan Sri Chandra Bhaerawa. Meskipun yayasan ini baru terbentuk, namun telah banyak berbuat dalam kegiatan sosial keagamaan membantu umat Hindu di Bali bahkan di luar Bali.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pendidikan Hindu, I Gusti Made Sunartha, mewakili Plt. Dirjen Bimas Hindu, Kementerian Agama, saat menghadiri peresmian Yayasan Padukuhan Sri Chandra Bhaerawa di Pasraman Sri Taman Ksetra, Desa Pikat, Dawan, Klungkung.

Menurut Gusti Sunarta, keberadaan yayasan yang bergerak di bidang keagamaan agama Hindu di Bali melaksanakan fungsi dan tugasnya dalam pembinaan umat juga berperan mengajegkan agama Hindu Bali serta adat dan budaya Bali. Karena sampai saat ini masih minimnya transformasi terhadap generasi berikutnya berkaitan dengan bagaimana mentransformasi agama Hindu yang ada di Bali, adat dan budaya Bali.

"Lembaga apa yang kita pakai untuk mentransformasi hal itu? Maka, saya selaku pribadi dan mewakili pemerintah khususnya Dirjen Bimas Hindu sangat mengapresiasi terbentuknya sebuah lembaga yang bergerak untuk ajegnya adat dan agama Hindu di Bali," ujarnya.

Gusti Sunartha melanjutkan, yayasan dan pasraman supaya bisa berjalan secara berkesinambungan, perlu banyak hal yang harus dipersiapkan, baik secara administrasi pemerintahan maupun dengan lingkungan desa adat. Untuk itu perlu berkomunikasi dengan baik. Setidaknya desa adat memberi perlindungan.

Ketua Yayasan, Jro Mangku Ketut Suryadi, menyampaikan, pendirian Yayasan Padukuhan Sri Chandra Bhaerawa diinisiasi oleh Ida Pandita Dukuh Celagi Dhaksa Dharma Kirti selaku pembina yayasan. Yayasan ini membawahi dua pasraman, yakni pasraman di Peguyangan (Denpasar) dan di Pikat (Klungkung). Dibentuknya yayasan untuk memenuhi kelengkapan administrasi dalam pelaksanaan kegiatan sosial keagamaan. Meskipun sebelum yayasan terbentuk, pasraman di bawah bimbingan Ida Dukuh Celagi ini sudah banyak melakukan kegiatan.

Lebih lanjut Jro Mangku Suryadi mengatakan, badan hukum Yayasan Padukuhan Sri Chandra Bhaerawa dari Menteri Hukum dan HAM RI sudah terbit tahun 2020. Karena berkaitan dengan lembaga sosial keagamaan, maka diwajibkan juga terdaftar di Kementerian Agama. Upaya pemenuhan administrasi tersebut kini tengah berproses, termasuk pengurusan izin operasional di mana lokasi pasraman berada.

"Secara pribadi dan lembaga, saya mewakili Ida Nak Lingsir merasa bersyukur atas tuntunan dari Dirjen Bimas Hindu. Mindset kami, melakukan pelayanan ke umat secara tulus ikhlas tanpa kepentingan, dalam menjalani proses kehidupan dengan menanam karma baik," ucapnya.

Terkait kegiatan Padukuhan Sri Chandra Bhaerawa, ia mengungkapkan, kegiatan sosial keagamaan yang sudah terlaksana seperti upacara massal antara lain pawintenan, matatah, dan nyekah. Kegiatan sosial lainnya donor darah, bantuan ke umat Hindu di musim pandemi seperti pakaian sekolah, makanan kecil, hingga sembako. "Kami pernah mengadakan nyekah massal di Desa Pikat ini dan sangat didukung oleh tiga desa adat di sini," imbuhnya.

Jro Mangku Suryadi mengungkapkan, banyak sekali permintaan untuk melakukan upacara massal seperti pawintenan dan matatah. "Bukan daerah Bali saja, di daerah Jawa juga kami sering diminta hadir, paling tidak memberi semangat agar tidak ada berupacara atau beradat dengan rasa ketakutan. Kami memberikan pembinaan dan pemahaman bagaimana melakukan proses upacara yadnya yang indah, sesuai dengan kemampuan ketulusikhlasan, dan selalu pelaksanaannya mengacu dengan sastra tatanan berupacara," jelasnya.

Pada hari yang sama digelar matatah massal yang diikuti 35 peserta. Upacara ini dirangkaikan dengan pujawali di Pasraman Sri Taman Ksetra.

wartawan
HEN
Category

IB Santosa: 90 Persen Bagi Hasil Wisata Layak untuk Desa Adat Penglipuran

balitribune.co.id | Bangli - Adanya usulan dari pihak Desa Adat Penglipuran agar ada peningkatan bagi hasil wisata dalam kerjasama pengeloaan desa wisata dengan pemerintah kabupaten Bangli. Selama ini prosentase pembagian yakni 60 peren bagi desa adat dan 40 persen bagi Pemkab Bangli. Pihak desa adat mengusulkan agar porsi yang didapat dari bagi hasil wisata  di tahun 2026 diangka 90 persen.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Jaksa Agung se-Asean ikuti Cuktural Visit di Tampaksiring

balitribune.co.id | Gianyar - Serangkaian  Penandatanganan Asean Prosecutors/Attorneys General Meeting (APAGM), Jaksa Agung se-ASEAN  berkumpul di Bali. DIhadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya para Jaksa Agung ASEAN, Jaksa Agung Republik Indonesia Dr. St. Burhanuddin, S.H., M.H., Jaksa Agung Muda Intelijen Prof. Dr. Reda Manthovani, S.H., LL.M., Kepala Kejaksaan Tinggi Bali Dr.

Baca Selengkapnya icon click

Walikota Jaya Negara: Kita Fokus Bersihkan Kota, Agar Masyarakat Nyaman Beraktivitas

balitribune.co.id | Denpasar - Pemerintah Kota Denpasar bersama seluruh elemen masyarakat terus bergerak membersihkan sampah sisa banjir. Hal tersebut dilaksanakan guna memastikan wajah kota kembali bersih, dan aktivitas masyarakat tidak terganggu. Demikian disampaikan Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negar saat turun langsung membersihkan kawasan Banjar Pemeregan, Jalan Gunung Kawi, Denpasar, Rabu (17/9). 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Koster Temui Sejumlah Menteri untuk Optimalisasi PWA dan Normalisasi Sungai Pascabanjir

balitribune.co.id | Denpasar - Pascabanjir yang melanda Bali pada 10 September 2025, Gubernur Bali, Wayan Koster bergerak cepat berkoordinasi ke pusat guna menangani sejumlah persoalan di Bali. Orang nomor satu di Bali ini menemui Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra di Jakarta pada 15 September 2025. 

Baca Selengkapnya icon click

Pariwisata Bali Didorong Mengadopsi Konsep Bangunan Hijau dan Cerdas

balitribune.co.id | Mangupura - Kepariwisataan Bali yang kian populer, membuat pemilik modal tertarik berinvestasi di sektor akomodasi wisata. Pelaku usaha di sektor perhotelan di Bali didorong mampu mengadopsi konsep bangunan gedung hijau dan bangunan gedung cerdas dalam setiap proyek pembangunannya. Hal ini untuk mendukung target Bali emisi nol pada 2045 dan pemerintah pusat pada 2060 melalui pengelolaan energi yang efisien dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.