BALI TRIBUNE - Gubernur Made Mangku Pastika memperkirakan kurang lebih 15.000 wisatawan mancanegara tertahan di Bali sebagai akibat penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Bandara itu ditutup selama 24 jam, hingga Selasa pagi ini karena terdampak abu vulkanik Gunung Agung.
"Soal bandara, kita tidak tahu tutup sampai kapan. Sekarang ditutup 24 jam. Kita pikirkan penumpang yang batal pulang. Tiap hari wisatawan mancanegara itu 5.000 orang ke Bali. Itu minimal. Bisa 15 ribu per hari. Hari ini (kemarin, red) saja bisa 5.000 orang yang tertahan di Bali," kata Pastika, Senin (27/11).
Perkiraan 15.000 orang penumpang yang tertahan di Bali tersebut, menurut dia, hanya sebatas wisatawan mancanegara. "Itu belum termasuk wisatawan lokal. Belum lagi yang hendak ke Bali tapi batal," ujarnya.
Mantan Kapolda Bali itu pun mendukung komitmen seluruh anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yang memberikan penginapan di hotel secara gratis atau tidak memungut biaya kamar akibat penutupan bandara. Hal ini, diakuinya sesuai harapan Pemprov Bali.
"Ini sangat bagus, karena sesuai dengan imbauan Pemprov Bali, mereka (pengusaha hotel) membantu para wisatawan yang sudah kehabisan uang saku misalnya," tutur Pastika.
Menurut dia, hal ini harus diberikan karena tidak semua tamu masih menyimpan uang saku selama di Bali dan kecenderungan tamu yang datang uangnya pas-pasan. "Kalau yang kaya sih, gak apa apa. Kalau ada yang miskin, atau backpaker, kasihan mereka," ucapnya.
Selain penginapan gratis, pihaknya juga mempertimbangkan masalah perpanjangan visa bagi wisatawan yang sudah habis masa kunjungannya namun terpaksa tertahan di Bali. Begitu pula soal tiket wisatawan.
"Minimal tiket mereka tidak hangus. Visa juga diperpanjang. Begitu juga penginapan, bisa gak diskon khusus atau bahkan gratis. Karena kita tidak tahu, sampai kapan bandara ditutup," tandas Pastika.
Terkait kerugian yang timbul dari dampak erupsi Gunung Agung, Pastika mengatakan masing-masing orang memiliki kriteria itu. Pihaknya tidak bisa memastikan berapa total keseluruhan kerugian akibat erupsi Gunung Agung ini.
"Saya tidak yakin akibat erupsi Gunung Agung ini, Pulau Bali mengalami kerugian hingga Rp2,6 triliun. Tidak yakin saya dengan itu," tegas Pastika.
Ia pun mengimbau warga di luar daerah yang ingin berkomunikasi dengan keluarganya di Bali untuk mengetahui kondisinya, bisa dengan saluran komunikasi, tidak mesti harus ketemu. Kecuali ada sesuatu dan lain hal, maka disilahkan untuk ke Bali.
"Saya juga mengimbau warga yang di luar Bali yang tidak bisa menggunakan transportasi melalui jalur udara, dapat menggunakan jalur darat dari Bali ke Surabaya, kemudian naik pesawat dari sana," pungkasnya.