Diposting : 21 February 2019 00:00
Release - Bali Tribune
Bali Tribune, Denpasar - Pengelolaan sumber daya air yang dimiliki Bali selama ini dirasa belum maksimal, masih banyak sumber air yang belum dimanfaatkan dengan baik. Untuk itu, kedepan sumber-sumber air yang ada di Bali harus dimanfaatkan dan dikelola secara berkelanjutan. Hal ini dikatakan Gubernur Bali Wayan Koster saat menerima audiensi Polteknik Negeri Bali (PNB) yang dipimpin langsung Ditektur PNB I Nyoman Abdi di ruang kerjanya, Denpasar, Selasa (19/2).
Pada kesempatan tersebut, Nyoman Abdi mengundang Gubernur Koster untuk hadir membuka sekaligus menjadi keynote speaker dalam acara seminar pada perayaan Hari Air Sedunia tanggal 22 Maret mendatang yang akan diselengarakan oleh Politeknik Negeri Bali. Dikatakan Abdi, peringatan ini dideklarasikan untuk mengingatkan masyarakat umum atau dunia akan pentingnya air bersih sekaligus menyadarkan masyarakat untuk bersama-sama berjuang mengelola sumber air bersih yang ada secara maksimal. Menurutnya, Bali memiliki banyak sumber daya air yang harus ditata dan dikelola serta dimanfaatkan secara baik.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Koster sepakat dengan yang disampaikan Nyoman Abdi. Koster yang juga ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini mengatakan jika selama ini sumber-sumber air di Bali belum dimanfaatkan secara benar. Koster menambahkan selama ini belum ada skema besar atau pemetaan secara serius terkait hal ini. Untuk itu, Ia meminta Politeknik Negeri Bali ikut serta berpartisipasi melakukan kajian, pemetaan serta membuat skema terkait sumber daya air yang dimiliki Bali agar nantinya bisa dimanfaatkan secara baik.
"Informasi yang saya dapat, sumber mata air yang kita miliki cukup untuk masyarakat Bali. Tapi kenyataannya masih banyak yang belum merasakan. Kita butuh skema yang baik untuk mengelola sumber mata air ini, Saya ingin sumber-sumber mata air di Bali dimanfaatkan dengan maksimal. Disini peran Politeknik Negeri Bali harus hadir untuk melakukan kajian, pemetaan dan membuat skema untuk pemanfaatannya," ujar Koster.
Untuk itu, Ia mendukung adanya pembangunan sumber daya air yang berkelanjutan demi keberlangsungan dan kelestarian air yang ada di bumi serta pemerataan pemanfaatan air bersih. Terlebih saat ini permasalahan krisis air banyak terjadi di belahan dunia. Persoalan lainnya dikatakan Koster, hingga kini pengelolaan sumber daya air hanya berfokus secara eksklusif untuk orang-orang tertentu, sehingga air masih sulit diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Sehingga Ia berharap pengelolaan sumber daya air dan juga pemanfaatan dari sumber daya air tersebut harus benar-benar diperhatikan.
"Bali harus memiliki konsep besar untuk pengolahan air, karena saat ini masih banyak sumber air yang terbuang, kedepan sumber ini harus di manfaatkan," imbuhnya.