Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Gubernur Koster Pastikan Perbaikan Jalan Jebol di Tabanan Berjalan Cepat

Gubernur Wayan Koster
Bali Tribune / Gubernur Wayan Koster

balitribune.co.id | Denpasar - Gubernur Bali, Wayan Koster, menyatakan bahwa perbaikan jalan nasional yang rusak akibat hujan deras di Bali ditargetkan rampung dalam waktu maksimal tiga minggu. Hal ini disampaikan usai menghadiri Rapat Paripurna ke-22 dan ke-23 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2025 di DPRD Bali, Rabu (8/7).

"Malam itu juga saya sudah koordinasi dengan Kepala Balai Jalan Kementerian PUPR, karena ini jalan nasional. Sudah ditinjau di lapangan dan saya minta diselesaikan. Targetnya paling lama tiga minggu, tapi diupayakan bisa lebih cepat," ujar Gubernu Koster.

Gubernur Koster menambahkan, kondisi jalan yang rusak tidak bisa diprediksi karena kerusakan berasal dari struktur tanah di bawah jalan yang jebol akibat hujan.  "Tanahnya bolong di bawah, siapa yang tahu? Gak bisa dilihat dari atas," tegasnya.

Terkait anggaran, perbaikan jalan provinsi akan dialokasikan dalam APBD Perubahan 2025–2026. Namun untuk jalan nasional, menjadi tanggung jawab pusat melalui Kementerian PUPR.

Koster juga menyoroti dampak terhadap sektor pariwisata, khususnya wisatawan domestik. “Wisatawan dari Jawa lewat Ketapang-Gilimanuk itu cukup banyak. Tentu terdampak," ujarnya.

Sementara itu saat ditanya mengapa perbaikan jalan bisa memakan waktu hingga tiga minggu, Koster menjelaskan bahwa struktur tanah yang labil dan kebutuhan pemadatan menjadi penyebab utama. “Harus dipelajari dulu struktur tanahnya. Saya sudah minta dipercepat, syukur-syukur bisa dua minggu,” imbuhnya.

Untuk kejadian kapal KMP yang sempat mengalami insiden, Koster memastikan bahwa santunan sudah diberikan oleh Pemerintah Daerah Jembrana.

Menjawab soal evaluasi terhadap transportasi lintas pelabuhan, Gubernur Koster mengaku sudah meminta Kementerian Perhubungan untuk melakukan rapat koordinasi bersama semua pihak terkait, khususnya operator angkutan. Tujuannya, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) disebut telah siaga untuk mengantisipasi bencana alam, terutama di kawasan wisata. Namun, Gubrnur Koster menegaskan bahwa imbauan kepada masyarakat masih bersifat normal.  “Biasa saja. Tidak ada yang terlalu istimewa,” katanya.

Mengenai proyek Tol Gilimanuk–Mengwi yang melewati Jembrana, Gubernur Koster menyatakan keinginan untuk mempercepat pengerjaannya, namun prosesnya masih bergantung pada keputusan pemerintah pusat dan mekanisme investasi.  “Masih dalam proses tender konstruksi,” tutupnya.

wartawan
ARW
Category

Barong Brutuk Terunyan Diusulkan Jadi WBTB

balitribune.co.id | Bangli - Pemerintah Kabupaten Bangli melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bangli tahun ini mengusulkan satu unsur budaya untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak benda (WBTB) Indonesia. Adapun yang diajukan adalah tarian Barong Brutuk,  Desa Terunyan, Kecamatan Kintamani.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Akhir 2025 TPA Suwung Tutup Permanen, Mulai 1 Agustus Tidak Terima Sampah Organik

balitribune.co.id | Denpasar - Terhitung mulai 1 Agustus 2025, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Sarbagita Suwung tidak lagi menerima kiriman sampah organik. Selanjutnya, TPA seluas 32,4 hektare ini akan ditutup secara permanen pada akhir Desember 2025. Informasi tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, dalam siaran pers pada Rabu (30/7).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Menjaga Warisan Budaya Dunia Jatiluwih

balitribune.co.id | Dalam beberapa tahun belakangan ini, eksistensi Jatiluwih sebagai warisan budaya dunia terus menjadi perbincangan dari berbagai kalangan karena ditengarai  adanya pembangunan fisik yang semakin masif. Pesatnya pembangunan tersebut seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang mengunjungi kawasan Jatiluwih.

Baca Selengkapnya icon click

Kapal Tanker Pertamina Diduga Bocor, Bencana Lingkungan Mengintai

balitribune.co.id | Singaraja – Kondisi kapal tanker Floating Storage Ofloading (KSO) Cinta Natomas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang sedang tambat di Pelabuhan Celukan Bawang semakin mengkhawatirkan. Kapal yang memuat limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) akibat endapan minyak mentah itu diduga mengalami kebocoran.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.