Harus Punya Anak Laki, Jadi Kendala Program KB | Bali Tribune
Bali Tribune, Rabu 25 Desember 2024
Diposting : 15 May 2017 19:22
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
KB
EVALUASI - Tim Evaluasi Program KB Provinsi Bali saat melaksanakan evaluasi di Kelurahan Sumerta, Kecamatan Denpasar Timur, Sabtu (13/5)

BALI TRIBUNE - Secara umum pelaksanaan program KB di Kota Denpasar telah berjalan dengan baik sesuai dengan program yang telah ditetapkan, namun meski demikian masih ada beberapa keluarga di Bali, termasuk di Kota Denpasar yang beranggapan harus memiliki anak laki, meskipun telah memiliki anak perempuan lebih dari tiga, hal ini menjadi salah satu kendala kesuksesan program KB di Denpasar.

Demikian disampaikan IA Made Sriasih yang merupakan Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) Desa Kertalangu disela evaluasi program KB oleh Tim Provinsi Bali, Sabtu (13/5) di Kelurahan Sumerta, Kecamatan Denpasar Timur. Evaluasi IMP dan PLKB tingkat Provinsi Bali ini dihadiri Camat Denpasar Timur I Dewa Made Puspawan, Lurah Sumerta I Made Tirana, serta Ketua TP PKK Kecamatan Denpasar Timur Sri Utari Puspawan.

“Kami dari IMP rutin melaksanakan penyuluhan untuk menyukseskan program KB. Meski demikian masih ada keluarga memiliki anak lebih dari tiga, bahkan lima hanya untuk menpunyai anak laki,” ujar IA Made Sriasih, seraya menuturkan, pihaknya tidak bisa melarang hanya bisa menyarankan agar dapat mewujudkan keluarga kecil dan sejahtera, serta berharap bagi pasangan usia subur agar membantu dalam menyukseskan program KB untuk kesejahteraan keluarga itu sendiri.

Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana I Gusti Agung Laksmi Dharmayanti mengatakan, Pemerintah Kota Denpasar sangat komitmen dalam menyuskseskan program KB. Untuk itu, target capaian dari pelaksanaan KB di Kota Denpasar melebih dari yang ditargetkan.

Kabid Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan Putu Lely Rahayu menambahkan, evaluasi IMP dan PLKB untuk mengetahui sejauh mana program KB yang telah dilaksanakan di wilayahnya masing-masing. Disampingi itu duta IMP dan PLKB yang dievaluasi merupakan duta-duta Kota Denpasar yang maju ke tingkat Provinsi Bali. “Kami berharap dengan adanya evaluasi semacam ini lebih meningkatkan capaian dari program KB di Kota Denpasar. Sekaligus sebagai motivasi untuk meningkatkan pelayanan KB,” ujarnya.

Camat Denpasar Timur Dewa Made Puspawan mengatakan, Pemerintah Kota Denpasar terus berupaya menyukseskan setiap program yang direncanakan pemerintah pusat, termasuk program KB. Ia berharap dari duta Denpasar yang dievaluasi ini nantiya dapat memberikan masukan untuk meningkatkan pelayanan yang telah dilakukan selama ini, hal ini tentunya untuk menyukseskan setiap program KB yang telah dilaksanakan.

Ketua Tim Penilai Provinsi Bali Nyoman Sumiarta menjelaskan, evaluasi IMP dan PLKB merupakan agende rutin yang dilaksanakan BKKBN Provinsi Bali, hal ini untuk mengetahui sejauh mana program KB yang telah dilaksanakan di masing-masing kabupaten/kota di Bali. Disamping itu untuk memperingati Hari Keluarga yang jatuh setiap 22 Juni, sehingga menjadi momentum dalam pelaksanaan program KB.