Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Identitas Politik tanpa Politik Identitas (Satu Catatan  Demokrasi di Indonesia)

Bali Tribune / I Komang Warsa - pendidik dan Bendesa Adat Alasngandang.

balitribune.co.id | "Politik diciptakan dan dimanifestasikan berdasarkan filosofi dan tujuan untuk menyediakan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi manusia, tapi yang terjadi adalah sama sekali kebalikannya."-Emha Ainun Najib.

"Pancasila Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Maju” satu kutipan  tema kesaktian Pancasila yang pernah penulis ingat dalam satu hajatan memuliakan Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi senjata utama untuk mempersatukan Bangsa Indonesia dari sejuta raksasa kebhinekaan dengan cita-cita mulia yakni persatuan, kesatuan, dan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari.

Kemuliaan sebuah persatuan yang terlukis dalam butir-butir Pancasila  agar Indonesia teguh mewat kawat mebalung besi. Harapannya agar tetap menjadi pandangan hidup bangsa (way of life) karena Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia. Sejarah jangan pernah lupa, sengaja lupa, apalagi sampai  berpura-pura lupa berkepanjangan. Terkadang negeri besar ini, ada juga yang berkeinginan untuk merusak NKRI sehingga beberapa permukaan penuh dengan  bilur luka menganga dan mudah-mudahan cepat terobati agar lukanya tidak merembet. Melihat rempahan sampah seperti itu maka pikiran selalu berkecamuk dalam riak aliran penulis pada ceruk kegalauan. Pancasila sebagai benteng dan dasar untuk membentengi kerapuhan negeri ini.

Hal ini jangan sampai Pancasila hanya sebagai simbol semata.  Mari belajar dari sarwa prani  seperti tumbuhan atau binatang. Tumbuhan memberikan keiklasan saat dipanen. Kita juga harus belajar dari binatang.  Binatang tidak mungkin terperosok dua kali pada lubang yang sama, kita manusia bukan binatang dan harus belajar dari sejarah demi kehidupan bernegara  bukan semata belajar tentang sejarah.

Mengulang sejarah kelam adalah sebuah kebodohan dan membuat sejarah kebaikan sebuah kemuliaan “Ksatrya Mahayu Hayuning Rat” seorang kesatrya wajib membela sebuah kemuliaan. Negeri ini cukup berat dan pahit merajut hidup dalam kebhinekaan. Menghargai Kebhinekaan bukan pemanis bahasa dalam bernegara melainkan harus dieksekusi dan diwujudnyatakan dalam perbuatan berbangsa dan bernegara. Melebur diri dalam kecakapan berliterasi praktik baik  dalam berpolitik  di rumah peradaban demokrasi sebagai ciri kita pancasilais.

Negara Indonesia  yang multiras, multiagama, beragam adat dan budaya sebagai raksasa kebhinekaan di dunia mesti menjujung  Pancasila sebagai landasan bangsa. Semua itu,  kita peras menjadi sistem demokrasi nusantara yang menganut nilai-nilai Pancasila. Demokrasi  tanpa politik identitas saat identitas politik  mulai membahana sangat diharapka, saat hajatan demokrasi. Martabat demokrasi yang dijiwai pancasila sebuah harapan Indonesia untuk menghindari konflik minoritas dengan mayoritas.

Tanpa politik identitas untuk menghindari sekat suku/ras yang ada di negara seribu pulau dan seribu peradaban budaya adat yang berbeda. Identitas politik dalam bingkai partai politik merupakan bagian dari ideologi masing-masing partai untuk mewarnai demokrasi kita dan bukan politik identitas sebagai ideologi partai.  Berbeda warna bukan berarti kita tidak bersatu, indahnya taman politik karena ada perbedaan warna. Satu contoh konkret  implementasi nilai-nilai Pancasila dalam berbangsa dan bernegara saling menghormati antar sesama penganut agama, perbedaan suku dan tidak mempermasalahan pilihan yang berbeda satu wujud nyata nilai dari demokrasi yang berlandaskan pancasila.

Politik sebuah keharusan dan mesti hadir secara sehat untuk menata negara. Negara menjadi damai maka politik harus dikelola dengan benar dan baik oleh orang-orang yang baik dan waktu yang tepat. Politik menjadi indah jika ada di tangan orang-orang  bijak dan bermartabat. Politik sebuah keharusan. Penulis kutip satu konsep politik menurut pandangan Hindu yaitu “manakala politik telah sirna, Veda pun sirna pula, semua aturan hidup akan hilang musnah, semua kewajiban manusia terabaikan jika politik tidak ada. Pada politiklah semua berlindung, Pada politiklah semua awal tindakan diwujudkan,Pada politiklah semua pengetahuan dipersatukan, dan pada politik pula semua dunia terpusatkan. Politik memang memiliki tugas memayungi kehidupan, politik jangan dipandang kotor.

Tujuan mulia politik menurut konsepsi Hindu yang diimplementasikan dalam ajaran  Catur Purusa Artha yaitu: yang pertama Dharma yaitu konsep kebenaran dan keadilan di mata politik untuk melahirkan kebaikan masyarakt dalam politik. Kebenaran itu adalah kekuatan dan bukan kekuatan itu kebenaran itulah dharmanya politik. Kedua Artha artinya politik harus bisa menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran bagi masyarakat negara bukan dengan politik masyarakat menjadi menderita. Politik harus menciptakan kemaslahatan hidup orang banyak bukan kemelaratan orang  banyak. Jangan sampai persatuan menjadi pecah gara-gara muncul istilah polotik identitas.

Ketiga Kama “keinginan” artinya  dengan politik masyarakat merindukan rasa keamanan dan kenyamanan. Politik bukan membikin masyarakat rasa tidak nyaman karena hak untuk nyaman milik semua orang. Yang keempat moksa dalam artianya politik harus bisa menciptakan kebahagian masyarakatnya. “kebahagiaan seorang pemimpin terletak pada kebahagiaan rakyatnya, apapun yang menyebabkan pemimpin senang, hendaknya tidak beranggapan bahwa itu baik, tapi apapun yang membuat rakyatnya senang pemimpin harus menganggap itu baik”

 Menghargai proses untuk menjayakan republik dalam keputusan politik yang demokratif tanpa dendam dan tanpa black campain adalah satu nilai luhur. Atavisme politik tahun 65 sebagai pelajaran sejarah, mesti dikubur dalam-dalam.  Politik identitas sebagai politik aliran  harus diparkir untuk menyambut kesejagatan 5.0, atavisme alur politik tahun 65 yang ditumbuhsuburkan patut diwaspadai. Kita Indonesia kita Pancasila dengan rajutan kain merah putih yang berkibar  sebagai kipas kedamaian dalam persatuan. Menenun kata merangkai bahasa dating menyapa ketika kegalauan  tentang renungan demokrasi, tentang politik dan tentang komentar-komentar semakin liar dan memenuhi rempahan politik.

“Terkadang" pikiran juga terseret liar oleh tsunami politik karena obrolan penuh tendensi kepentingan. Sehingga pertanyaan-pertanyaan juga bermunculan dalam liarnya pikiran ini. Siapakah yang tidak paham berdemokrasi? Siapa yang membikin gaduh? Siapakah yang tidak mengerti berbangsa dan bernegara? Rakyat, penguasa, politikuskah atau saya sendirikah? Jawablah dengan hati nurani dalam bentuk kesadaran "Amutter tutur pinahayu". hanya dengan kesadaran semua itu bisa terjawab. Mari merenung  agar betul-betul "keluar" dari pikiran sebagai keteguhan jiwa. "Ika dharma dening idep pageh nerus". Sebuah catatan kecil dari lembah dauh bukit Gunung Agung sehingga menjadi jejak hitam putih yang tidak terlupakan.

wartawan
I Komang Warsa
Category

Bupati I Gusti Putu Parwata Pimpin Apel Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

balitribune.co.id | Amlapura - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karangasem menggelar Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang berlangsung khidmat di Lapangan Tanah Aron, Rabu (1/10). Upacara ini dipimpin langsung oleh Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata selaku Inspektur Upacara.

Baca Selengkapnya icon click

Pemkab Badung Angkat Duta Pancasila Paskibraka Indonesia Periode 2025–2029

balitribune.co.id | Mangupura - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) resmi mengangkat Pelaksana Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) Kabupaten Badung Periode 2025–2029.

Pengangkatan dipimpin oleh Kepala Bakesbangpol Badung, Drs. I Nyoman Suendi mewakili Bupati Badung, di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung, Rabu (1/10).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

WNA Australia Paul La Fontaine Sebut Mantan Istri Abaikan Putusan MA

balitribune.co.id | Denpasar - Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Australia, Paul La Fontaine menyebut mantan isterinya, Warga Negara Indonesia (WNI) berinisial AVP menyembunyikan kedua anak kembarnya masing - masing berinisial IS dan SI. Sebab, setelah diambil dari prasekolah mereka pada 25 Agustus 2022 oleh mantan istrinya, tanpa sepengetahuan atau persetujuannya hingga saat ini Paul tidak dapat bertemu kedua buah hatinya itu.

Baca Selengkapnya icon click

Kedatangan Turis Asing Naik, Picu Pertumbuhan Okupansi Hotel

balitribune.co.id | Mangupura - Meningkatnya kedatangan wisatawan ke Bali pada tahun 2025 ini berdampak pada tingkat hunian kamar hotel terutama di Kabupatan Badung. Seperti yang tercatat di kawasan pariwisata Nusa Dua, Badung pada tahun ini okupansi melebihi tahun 2024 lalu. Pengelola kawasan pariwisata Nusa Dua, Made Agus Dwiatmika mengungkapkan, kawasan Nusa Dua pada Agustus 2025 ini mencatatkan okupansi tertinggi yakni rata-rata 88 persen. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tembus Top 3 Klasemen, Pebalap Astra Honda Tampil Kencang di IATC Motegi

balitribune.co.id | Jakarta – Pebalap muda binaan PT Astra Honda Motor (AHM), M. Badly Ayatullah, kembali menunjukkan performa impresifnya yang kencang pada putaran keempat Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) 2025 di Mobility Resort Motegi, Jepang (27–28/9).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.