
balitribune.co.id | Tabanan - Chief Operating Officer (COO) Tokocrypto, Calvin Kizana didampingi Chief Marketing Officer (CMO) Binance, Rachel Conlan, disela-sela jumpa wartawan hari kedua kegiatan Coinfest Asia 2025 di Nuanu, Tabanan, Jumat (22/8) mengungkapkan, Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi Tokocrypto untuk pertumbuhan hingga tiga kali lipat.
Menurut Calvin, target ini didasarkan pada potensi besar Indonesia menjadi pusat kripto di Asia. Dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa dan mayoritas generasi muda yang adaptif terhadap teknologi, adopsi aset digital tumbuh pesat.
“Potensi pasar besar. Pada semester pertama volume transaksi kami menembus lebih dari Rp 66,20 Triliun dengan basis pengguna 4,5 juta orang. Tentunya target ini bisa tercapai. Apalagi kami memposisikan diri tidak sekadar sebagai exchange, melainkan mitra strategis dalam membangun ekosistem kripto yang inklusif, aman, dan berkelanjutan sejalan dengan visi mendukung transformasi ekonomi digital Indonesia,” kata dia.
Guna menunjang target ini, lanjut Calvin perusahaan tengah menyiapkan strategi berbasis inovasi dan kolaborasi. Salah satu langkah nyata adalah memperkuat kerja sama dengan sektor perbankan, yang sudah dimulai bersama OCBC dan blu by BCA Digital.
Kolaborasi ini tidak hanya menghadirkan produk finansial inovatif seperti Global Debit Tokocrypto Card, tetapi juga membuka jalan bagi ekspansi lebih luas ke sektor F&B, e-commerce, wellness, hingga healthcare.
Tahun 2024 menjadi titik balik penting. Tokocrypto tidak hanya berhasil meraih profitabilitas, tetapi juga resmi mengantongi lisensi penuh sebagai PAKD (Pedagang Aset Keuangan Digital) yang kini diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini mengukuhkan Tokocrypto sebagai perusahaan kripto yang sehat, berkelanjutan, sekaligus menjadi acuan standar tata kelola di industri.
Selain itu, berbagai inovasi produk dan layanan terus digulirkan: mulai dari TokoPlay, Staking hingga Tokocrypto Prestige, sebuah layanan eksklusif untuk institusi dan pengguna VIP. Tahun ini, Tokocrypto tengah menyiapkan peluncuran fitur-fitur baru seperti Web3 Wallet, Tokocrypto Card 2.0, hingga layanan Futures atau Derivatif membangun ekosistem yang lebih lengkap dan terintegrasi.
Seiring dengan dinamika regulasi, Tokocrypto memandang transisi pengawasan industri kripto dari Bappebti ke OJK sebagai peluang besar untuk memperkuat kepercayaan investor dan memperluas kolaborasi dengan sektor keuangan.