balitribune.co.id | Denpasar – Memasuki momentum libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru), intensitas penggunaan sepeda motor di jalan raya diprediksi meningkat. Kondisi ini menuntut para pengendara untuk semakin memperhatikan teknik berkendara yang aman, termasuk menghindari kebiasaan memutar gas sambil menahan rem, khususnya pada sepeda motor matik.
Instruktur Safety Riding Astra Motor Bali, Yosepth Klaudius, mengingatkan bahwa kebiasaan tersebut masih sering dilakukan tanpa disadari, padahal berpotensi menimbulkan dampak serius terhadap performa kendaraan sekaligus keselamatan pengendara.
“Membuka gas saat rem masih ditahan membuat mesin tetap bekerja, sementara roda tidak bergerak. Pada motor matik, kondisi ini memicu gesekan berlebih pada sistem CVT dan menyebabkan panas berlebih,” jelas Yosepth.
Ia menambahkan, jika kebiasaan tersebut terus dilakukan, dapat menimbulkan berbagai dampak teknis, seperti overheat pada sistem CVT, kampas kopling dan mangkok ganda cepat aus atau gosong, hingga kerusakan V-belt yang berisiko putus saat berkendara. Selain itu, pelumas atau grease di dalam CVT dapat mencair sehingga fungsi pelumasan tidak optimal, yang berdampak pada penurunan akselerasi dan pemborosan bahan bakar.
“Yang perlu menjadi perhatian, kebiasaan ini juga meningkatkan risiko kecelakaan karena pengendara dapat kehilangan kendali kendaraan, terutama saat kondisi lalu lintas padat seperti pada periode libur panjang,” tambahnya.
Menurut Yosepth, kebiasaan memutar gas sambil menahan rem bertentangan dengan prinsip safety riding, yang menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama dalam berkendara.
“Teknik berkendara yang benar bukan hanya menjaga motor tetap prima, tetapi juga melindungi pengendara dan pengguna jalan lainnya dari potensi bahaya,” ujarnya.
Sebagai bagian dari kampanye keselamatan berkendara, Astra Motor Bali mengimbau masyarakat untuk menerapkan kebiasaan berkendara yang tepat, di antaranya dengan melepaskan gas sepenuhnya saat berhenti, menggunakan rem sesuai kebutuhan dengan kombinasi rem depan dan belakang, serta berkendara secara antisipatif dengan memprediksi kondisi lalu lintas guna menghindari pengereman mendadak.
Selain itu, Astra Motor Bali juga mendorong masyarakat untuk meningkatkan pemahaman mengenai keselamatan berkendara melalui berbagai program edukasi Safety Riding yang disediakan secara gratis.
“Melalui momentum Nataru ini, kami mengajak seluruh pengendara untuk lebih disiplin dan menjunjung tinggi budaya safety riding, demi menciptakan perjalanan yang aman dan nyaman selama libur panjang,” tutup Yosepth.