
balitribune.co.id | Tabanan – Selain di jalur Denpasar-Gilimanuk, depan Pasar Bajera, jalan berlubang juga terjadi di Desa Tista, Kecamatan Kerambitan. Jalan itu menghubungkan Desa Kerambitan dan Desa Tibubiu. Badan jalannya yang berlubang itu terletak di sebelah timur kantor Desa Tista. Untuk menghindari kerusakan yang lebih parah, penggunaan jalur tersebut hanya berlaku untuk motor saja. Selain itu, di sekeliling badan jalan yang berlubang itu juga sudah diberikan garis pembatas sebagai penanda.
Salah seorang warga setempat, I Putu Tama, menyebutkan sejak beberapa waktu lalu dirinya sudah melihat ada keretakan di jalan yang berlobang itu. Keesokan harinya, permukaan jalan yang retak itu akhirnya berlubang. Bahkan, ia sempat memeriksa kondisi di bagian bawah permukaan jalan yang ternyata sudah berongga. “Di bawahnya ada gorong-gorong lama. Dulu pernah direnovasi. Kalau hujan deras airnya tinggi,” kata Tama pada Minggu (13/7).
Kondisi itu akhirnya ia laporkan ke kepala desa atau perbekel agar bisa ditindaklanjuti pihak berwenang. Secara terpisah, Perbekel Tirta, I Made Suardana Putra, menjelaskan bahwa jalan yang berlubang itu merupakan jalur penghubung Desa Kerambitan dengan Tibubiu.
Menurutnya, saat laporan mengenai kondisi jalan itu diterima dari warga, pihaknya langsung meneruskan ke Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Tabanan. “Hari itu kami didampingi pihak kepolisian dan petugas dari Dinas PU memeriksa kondisinya. Kami juga sudah berikan pembatas agar tidak ada yang melintas,” jelasnya.
Dijelaskan pula, lubang pada jalan itu muncul akibat tanah di samping gorong-gorong yang ada di bawah permukaan jalan tergerus. Gorong-gorong itu merupakan aliran air dari banjar dan saluran pembuangan dari Subak Buluh. Bila terjadi hujan deras, aliran airnya tinggi. "Karena posisi gorong-gorong kecil sehingga terkadang masuk ke Pura Prajapati yang ada di sebelahnya,” imbuh Suardana Putra.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPRPKP Tabanan, I Made Dedi Darmasaputra menyebutkan, pihaknya sudah ke lokasi untuk melakukan peninjauan dan memberikan pembatas untuk mengamankan lokasi. Mengingat kondisi ini sifatnya darurat, pihaknya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan melakukan pemantauan secara detil.
Demikian halnya dengan langkah antisipasi yang mesti dilakukan pihaknya bersama BPBD terhadap kerusakan tersebut. “Hari ini bisa didetailkan penangannya seperti apa yang perlu dilakukan,” jelas Dedi.