
balitribune.co.id | Negara - Harapan warga Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo untuk adanya akses yang lebih dekat menuju SMP Negeri 3 Mendoyo akhirnya terwujud. Wilayah permukiman yang dipisahkan oleh sungai ini kini telah dihubungkan dengan jembatan gantung. Jembatan Sri Kirana ini diresmikan Senin (15/9) kemarin.
Jembatan ini menjadi jawaban atas kebutuhan warga, terutama para siswa, yang selama ini harus menempuh jalur memutar dan cukup berisiko melewati jalan nasional untuk bisa sampai ke sekolah. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, didampingi ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi, Sekda I Made Budiasa dan sejumlah tokoh masyarakat setempat.
Warga setempat serta para siswa antusias menyambut hadirnya infrastruktur baru tersebut. Jembatan gantung dengan konstruksi baja yang dibuat sepanjang 34 meter dengan lebar 1,8 meter. Selain dapat dilalui pejalan kaki, jembatan ini dilalui kendaraan roda dua. Jembatan yang menggunakan kontruksi besi ini dibangun dengan anggaran dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Kabupaten Badung yang nilainya Rp 2.449.925.000.
Bupati Kembang Hartawan mengungkapkan sejatinya telah menerima usulan masyarakat Yehembang untuk dapat membangun jembatan menuju ke SMP Negeri 3 Mendoyo. Di tahun awal kepemimpinannya dan ditengah efesiensi anggaran dari Pemerintah Pusat, Bupati Kembang tetap berupaya untuk bisa mewujudkan harapan warga Yehembang ini. "Keinginan masyarakat jembatan ini baru bisa kita wujudkan,” ujarnya.
“Nantinya mobilitas terutama anak-anak sekolah di SMP di wilayah timur Yehembang bisa melalui jembatan ini, tidak lagi melalui jalan besar yang kita tahu resiko sangat besar," ucapnya. Dikatakannya jembatan gantung ini menjadi satu-satunya jembatan yang dapat direalisasikan oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana pada tahun 2025. Pihaknya berharap jembatan ini dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat di sekitarnya.
"Jembatan ini satu-satunya jembatan yang kita bangun di tahun 2025. Yang lainnya lebih banyak ke konstruksi jalan. Saya berharap jembatan ini dipergunakan, dijaga dan dirawat dengan baik sehingga bisa berguna untuk jangka waktu yang panjang," imbuhnya. Pembangunan jembatan gantung ini disebut menjadi wujud nyata kehadiran dan perhatian pemerintah daerah terhadap kebutuhan masyarakatnya.
Pembangunan jembatan ini diakui menjadi prioritas karena menyangkut keselamatan anak-anak saat berangkat ke sekolah. Dengan adanya jembatan ini, para siswa kini bisa menempuh perjalanan dengan jarak yang lebih dekat dan waktu yang lebih cepat serta aman, dan nyaman. Selain sebagai akses menuju fasilitas pendidikan, jembatan ini juga mempermudah mobilitas warga sekitar dalam aktifitas perekonomian sehari-hari.
Dilain sisi, Bendesa Adat Yehembang, I Gede Tunastra menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Jembrana yang telah menjawab kebutuhan masyarakat desa Yehembang untuk akses lebih aman menuju SMP Negeri 3 Mendoyo. "Harapan masyarakat Yehembang untuk adanya jembatan ini yang telah dinantikan sejak Tahun 2016. Jembatan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Yehembang," ujarnya.