
balitribune.co.id | Negara - Setelah Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam di perairan Selat Bali pada Kamis (3/7/2027) dini hari, operasi pencarian kini masih terus dilakukan. Hingga Kamis siang ada sejumlah penumpang yang ditemukan meninggal dunia di perairan Pebuahan, Negara.
Musibah pelayaran kembali mengguncang perairan Selat Bali. KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam pada Kamis (3/7/2025) dini hari sekitar pukul 00.50 WITA saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk. Berdasarkan informasi yang diperolah, pada manifest kapal ini mengangkut 53 penumpang dan 12 kru, serta membawa 22 kendaraan, termasuk 14 truk tronton.
Kronologi kejadian bermula pada pukul 00.16 WITA. Saat KMP Tunu Pratama Jaya dalam pelayaran, sebuah panggilan darurat diterima melalui channel 17. Kapal melaporkan adanya kebocoran di ruang mesin dan segera meminta pertolongan. Hanya berselang tiga menit, pada pukul 00.19 WITA, KMP Tunu Pratama Jaya mengalami blackout atau mati total, membuat situasi semakin genting.
Puncak dari insiden ini terjadi pada pukul 00.22 WITA. KMP Tunu Pratama Jaya 3888, yang sedang dalam perjalanan untuk memberikan bantuan, menginformasikan kepada Lalu Lintas Pelabuhan (LPS) Gilimanuk bahwa KMP Tunu Pratama Jaya telah terbalik dan hanyut ke arah selatan. Titik koordinat terakhir kapal yang terbalik dilaporkan berada di -08°09.371', 114°25, 1569'/peraian Ketapang.
Tim Gabungan SAR yang terdiri dari berbagai unsur segera bergerak cepat melakukan evakuasi terhadap seluruh penumpang dan ABK. Sementara proses evakuasi hingga Kamis siang, total 29 orang berhasil ditemukan. 25 orang ditemukan dalam keadaan selamat yakni 4 orang di pantai Gilimanuk, 1 orang di Pantai Candikusuma Melaya dan 20 orang di pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Negara.
Hingga berita ini ditulis, juga ada 4 orang yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di perairan Pebuahan, Jembrana. Direktur RSU Negara, Ni Putu Eka Indrawati, menyatakan keempat jenazah telah dibawa ke RSU Negara. "Ada empat jenazah yang dibawa ke RSU Negara dan dititipkan sementara di ruang jenazah RSU untuk identifikasi oleh petugas kepolisian," ungkapnya.
Selain penanganan jenazah, RSU Negara juga merawat dua korban selamat dari KMP Tunu Pratama Jaya yang mengalami keluhan kesehatan. "Dua orang selamat mendapat perawatan karena ada keluhan. Masih dalam penanganan. Untuk identitas belum kami terima karena fokus pertolongan dulu," jelasnya. Pihaknya memastikan prioritas penanganan medis bagi para korban yang membutuhkan.
Operasi pencarian dan penanganan korban kini masih terus berlangsung. Selain identifikasi jenazah dan pemulihan kondisi para korban selamat, Tim SAR Gabungan bersama potensi SAR melakukan penyisiran di wilayah perairan Selat Bali hingga di wilayah perairan Jembrana dan perairan Banyuwangi. Di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk dan di RSU Negara juga telah dibangun Posko.