Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Keharmonisan Hindu dan Tionghoa di Pura Ulun Danu Batur

Bali Tribune/ Pura Ulun Danu Batur, Kintamani Bangli.



balitribune.co.id | Bangli - Keberadaan Pura Ulun Danu Batur Bangli tidaklah lepas dari cerita kerajaan Bali Tempo dulu dengan Rajanya Sri Jaya pangus. Berdasarkan catatan serjarah dan peningalan kisah awal dari masukanya saudagar tionghoa dan berhujung dengan perkawainan anak saudagar tionghoa Kang Cing  Wie dengan sang raja kala itu.

Kisah percintaan Raja Bali Sri Jaya Pangus dengan Puteri Kang Cing Wie, seorang putri seorang saudagar asal Cina. Kang Cing Wie adalah seorang perempuan perawan yang cantik jelita. Karena kecantikannya ini, Raja Sri Jaya Pangus mengawininya.

Banyak kisah dibalik perkawinan dari Sri Jaya Pangus dengan Putri Kangcing Wie.

Perkawinan Sri Jaya Pangus ini melahirkan sejumlah tradisi dan akulturasi budaya Bali dan Cina.

Diantaranya penggunaan uang kepeng atau pis bolong disetiap upacarca adat atau keagamaan yang dilakukan di Bali. Penggunaan uang kepeng itu berasal muasal dari sejarah perkawinan Sri Jaya Pangus dan Kang Cing Wie. Kala itu, Orang cina memberikan hadiah uang kepeng kepada pihak kerajaan Bali dan rakyatnya.

Uang kepeng tersebut, selain untuk transasksi bisnis di masa lalu, namun juga dipergunakan untuk sarana upacara adat dan keagamaan. Bukan saja tentang penggunaan uang kepeng, di bali sampai kini juga masih lestari ajaran siwa buda. Ajaran siwa buda ini merupakan kelahiran dari percampuran agama dan budaya Bali di masa lalu dengan budaya cina. Putri Kang Cing Wie adalah penganut Buda. Sementara Sri Jaya pangus merupakan penganut keyakinan Siwa.   

Ketika terjadi bencana Gunung Batur meletus,  Putri Kang Cing Wie meminta agar kerajaan Balingkang dan rakyatnya dipindahkan atau diungsikan ke daerah aman, yakni sebuah desa yang disebut Ping An, kala itu.  Atau sekarang tempat ini disebut Desa Pinggan.
   Kepindahan itu membuat rakyatnya selamat dari bencana, dan sampai saat ini desa tersebut masih ada dan berdiri sebuah Pura Dalem Balingkang. Semua itu, tercatat dalam sebuah prasasti Dalem Balingkang. Hal itupun di tegaskan Nyoman Sunarya mantan peneliti kepurbakalaan sebagaimana dikutip dari Balikini.

Dari perkawinan Sri Jaya Pangus dan Putri Kang Cing Wie, teryata mereka tidak bisa memiliki keturunan untuk penerus tahta Balingkang. Padahal pihak kerajaan maupun rakyatnya sangat berharap seorang penerus kerajaan.

Akhirnya, Raja Sri Jaya Pangus memutuskan diri untuk bertapa di wilayah Gunung Batur. Namun, dalam perjalanan menuju pertapaan, Sri Jaya Pangus justru bertemu Dewi Danu, dewipenguasa Danau Batur.  Pertemuan ini membuat Sri Jaya Pangus terpesona dengan kecantikan Dewi Danu.

Kala itu, Sri Jaya Pangus sedang mencari petunjuk agar segera mendapatkan pendamping hidup. Sri Jaya Pangus tidak mengatakan dirinya telah mempunyai seorang permaisuri. Akhirnya, Sri Jaya Pangus menikahi Dewi Danu dan melahirkan seorang putera bernama Mayadenawa. Bertahun-tahun, Sri Jaya Pangus meninggalkan kerajaan dan Puteri Kang Cing Wie.

Hingga akhrinya, Putri Kang Cing Wie memutuskan untuk mencari Sri Jaya Pangus menuju pertapaan. Namun, alangkah kaget, Putri Kang Cing Wie mendapatkan Sri Jaya Pangus telah menikah dengan Dewi Danu. Dari situasi itu, Dewi Danu dan Putri Kang Cing Wie terlibat pertengkaran.

Dewi Danu mengutuk Putri Kang CIng Wie menjadi sebuah patung. Tidak terima dengan keadaan itu, Sri Jaya Pangus membela putri Kang Cang Wie dan memicu amarah Dewi Danu. Dewi Danu juga mengutuk Sri Jaya PAngus menjadi sebuah patung.

“Dua patung inilah dijadikan simbol barong landung, Jro Gede dan Jro Luh.” yang sampai saat ini tetap di lestarikan dibali .

Dalam ngusaba desa di pura batur kintamani dimana pura yang di buat tahun1926  kurtur dua kebudayan tionghoa dan Bali masih tetap lestari. Saat ritual Mepepada Agung, Ida Ratu Ngurah Subandar yang berstana di Konco Batur selalu dipadati umat Hindu dan warga keturunan Tionghoa. Upacara ini menjadi bukti keanekaragaman agama dan budaya di Tanah Air. Perpaduan agama Hindu dan Tionghoa menjadi kesatuan yang apik dan tetep lestari di bali.

wartawan
RED
Category

Catut Logo Tanpa Izin, OJK Tegur Keras PT Investindo Public Optima

balitribune.co.id | Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan tidak pernah memberikan persetujuan kegiatan operasional PT Investindo Public Optima termasuk izin penggunaan logo OJK dalam pamflet atau bentuk komunikasi lain yang diterbitkan oleh perusahaan ini terkait penawaran jasa persiapan, konsultasi, atau layanan lainnya kepada perusahaan yang hendak melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO).

Baca Selengkapnya icon click

Ngaben Massal Di Desa Adat Demulih, Pemilik Sawa Tak Dipungut Biaya

balitribune.co.id | Bangli - Masyarakat desa Adat Demulih, Kecamatan Susut, kembali melaksanakan upacara ngaben (pelebon) pada Sabtu (5/7). Walupun turun hujan lebat upacara Pitra Yadnya berjalan lancar Menariknya, prosesi ngaben massal yang diikuti oleh 110 sawa tersebut, tanpa membebani biaya kepada pemilik sawa.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Anak Agung Gde Agung Jalani "Abhiseka Ida Cokorda" Penobatan Sebagai Pewaris Dinasti Kerajaan Mengwi

balitribune.co.id | Mangupura - Anak Agung Gde Agung, Penglingsir Puri Ageng Mengwi yang juga mantan Bupati Badung periode 2010-2015 dinobatkan sebagai pewaris Dinasti Kerajaan Mengwi ke-13. 

Upacara penobatan dilaksanakan melalui ritual sakral "Abhiseka Ida Cokorda” dengan dipuput 11 sulinggih di Pura Taman Ayun, pada Senin 7 Juli 2025. 

Seperti apa sosok dan perjalanan hidup AA Gde Agung?

Baca Selengkapnya icon click

Lahir dari Konsep Tapa Prakerti, Sanggar Seni Candrawangsa Tampilkan Gamelan Inovatif di PKB 2025

balitribune.co.id | Mangupura - Sanggar Seni Candrawangsa dari Banjar Dalem, desa Angantaka, Kecamatan Abiansemal, Badung menampilkan pertunjukan gamelan inovatif di Pesta Kesenian Bali. Mereka tampil pada Jumat (4/7) di Panggung Kalangan Angsoka, Art Centre Denpasar.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Angkat Tema "Pula Pala", Barong Landung Sanggar Seni Paras Paros "Napak Pertiwi" di PKB 2025

balitribune.co.id | Mangupura - Tarian sakral yang berada di Desa Kedonganan, Kuta Selatan Badung tampil dalam Reksadana Barong Landung pada PKB 2025. Sanggar Seni Paras Paros, yang menjadi duta Kabupaten Badung itu mengangkat tema "Pula-Pala".

Baca Selengkapnya icon click

Konsumen Bali Puas dengan Suzuki Fronx, Ini Alasannya!

balitribune.co.id | Denpasar - Sebelumnya saya sudah memiliki Suzuki Swift juga Grand Vitara. Kali ini membeli Fronx, ungkap Dokter Nyoman C salah satu konsumen pembeli pertama Suzuki Fronx usai menerima unit mobil SUV Coupe terbaru miliknya, Sabtu (5/7).

Hal yang sama pun dikatakan, Nyoman Juarsih, Warga Gianyar. Ketertarikan membeli mobil kecil tangguh dan berkarakter ini lantaran  mesin Suzuki terkenal  handal dan bandel.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.