
balitribune.co.id | Denpasar - Perumda Bhukti Praja Sewakadarma (BPS) Kota Denpasar memberikan kemudahan layanan dalam transaksi pembayaran parkir. Dimana, pengguna jasa parkir bisa membayar cashless dengan Sistem Pembayaran Parkir QRIS Terpadu (SipParQi).
SipParQi ini dilaunching dipusat perbelanjaan, Denpasar, Jumat (4/7). Dengan SipParQi ini pengguna parkir tidak akan lagi diribetkan dengan membawa uang receh saat membayar parkir.
Dirut Perumda BPS Kota Denpasar, I Nyoman Putrawan mengungkapkan, program ini merupakan salah satu pendukung Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD). Di sisi lain, pengguna pembayaran parkir dengan cashless ini juga untuk merespon perkembangan era digital khususnya perkembangan pola transaksi yang terjadi belakangan ini.
Kata Putrawan, SipParQi ini merupakan penyempurnaan dari pembayaran parkir menggunakan cashless yang sudah ditetapkan tahun 2022 lalu. Namun, saat ini pembayaran menggunakan Qris tidak berjalan mulus lantaran banyak kendala saat penerapan di lapangan.
Saat itu, pengguna parkir kesulitan melakukan pembayaran karena nominal pembayaran tidak muncul yang membuat pengguna parkir harus ribet melakukan pengetikan nominal. Di sisi lain, barcode ditempatkan di rompi petugas juga menyulitkan pembayaran parkir.
Hal itu menjadi evaluasi selama 3 tahun ini. "Akhirnya sekarang kami sempurnakan dengan memperbaiki sistem dan teknis pembayaran. Sekarang, pengguna parkir membayar hanya dengan scan barcode sudah langsung muncul nomonal pembayaran sesuai dengan kendaraan yang mereka bawa," ujarnya.
Petugas parkir di lapangan akan dilengkapi dengan dua bagian code. Barcode untuk pengendara sepeda motor dan untuk pengendara roda 4. Bagi pengguna yang memakai sepeda motor akan diberikan barcode khusus sepeda motor.
Saat di scan nominal akan muncul sehingga pemilik kendaraan bisa langsung transfer tanpa harus mengetik nominal. Untuk sepeda motor, barcode sudah langsung berisi nominal Rp 2.000, sedangkan mobil Rp 3.000. "Ini juga memberikan transparansi bagi juru parkir dan pengguna parkir," imbuhnya.
Menurut Putrawan, seluruh petugas parkir nantinya akan dibekali kedua barcode tersebut. Ada sebanyak 997 juru parkir yang nantinya akan melayani secara cashless. "Ini juga sebagai bentuk perbaikan pelayanan agar lebih baik dan memudahkan masyarakat," ujarnya.