balitribune.co.id | Denpasar - Kinerja pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Bali hingga 30 September 2025 menunjukkan kondisi surplus. Berdasarkan data Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Bali, realisasi pendapatan daerah telah mencapai Rp22,43 triliun atau 63,83 persen dari target. Sementara realisasi belanja baru menyentuh Rp18,72 triliun.
Dengan demikian, terdapat surplus sebesar Rp3,71 triliun dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) mencapai Rp5,34 triliun. Hal ini disampaikan Kepala Kanwil DJPb Bali, Muhamad Mufti Arkan, dalam kegiatan Media Briefing di Denpasar, Senin (27/10).
Mufti menjelaskan, SiLPA tersebut masih menunggu kebijakan lebih lanjut dari pemerintah daerah. Salah satu opsi penggunaannya adalah untuk membayar pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp1,46 triliun yang sebelumnya digunakan untuk pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung.
“Secara aturan, SiLPA bisa digunakan untuk pembayaran kembali pinjaman daerah. Namun keputusan sepenuhnya berada pada kepala daerah,” ujarnya.
Dari sisi belanja daerah, total pagu mencapai Rp39,75 triliun, namun realisasi belanja hingga akhir triwulan III baru Rp18,72 triliun. Belanja tersebut meliputi belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga, dan belanja transfer ke kabupaten/kota.
Pada sisi penerimaan pajak, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Bali mencatat penerimaan pajak sebesar Rp11,64 triliun atau 64,71 persen dari target Rp17,99 triliun. Dibanding periode yang sama tahun 2024, penerimaan pajak meningkat Rp1,09 triliun atau tumbuh 10,40 persen.
Kepala Kanwil DJP Bali, Darmawan, menyebut peningkatan ini mencerminkan pulihnya aktivitas ekonomi di sejumlah sektor utama, termasuk pariwisata dan konsumsi masyarakat.
“Pertumbuhan penerimaan pajak yang positif ini menunjukkan geliat ekonomi Bali mulai stabil dan bergerak naik,” ujar Darmawan.
Dengan sisa anggaran yang masih cukup besar, para pengamat menilai penting bagi pemerintah daerah mempercepat realisasi belanja agar program pembangunan tidak terhambat menjelang akhir tahun.