Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Literasi Digital sebagai Pondasi Kreativitas

Bali Tribune / Natalino Muni Nepa Rassi, SPd., M. Pd - Pengajar di SMAN 8 Denpasar

balitribune.co.id | Era digital berkembang begitu masif. Pergerakan setiap waktu semakin pesat, oleh karena itu, kemampuan literasi haruslah dimiliki agar tidak tergilas oleh gelombang era digital yang kian menyerang. Literasi di sini bukan hanya dalam arti kemampuan membaca dan menulis saja, melainkan juga kemampuan mengolah informasi yang diperoleh dari media digital, seperti internet dan sosial media. Oleh karena itu, pentingnya literasi di era digital harus sudah dilakukan secara terus menerus, terstruktur, dan dijadikan sebagai suatu kebiasaan sejak dini.

Literasi digital adalah kemampuan untuk mendapatkan, memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dari berbagai sumber di media digital. Menurut European Commission (2017), literasi digital adalah kemampuan untuk menggunakan teknologi digital, komunikasi dan perangkat untuk membuka, mengakses, mencari, mengevaluasi, menciptakan, dan memproses informasi sesuai dengan kebutuhan. Dalam artian yang lebih luas, literasi digital juga mencakup kemampuan untuk berkomunikasi dan berpartisipasi dalam masyarakat digital yang semakin kompleks dan beragam.

Tantangan utama dalam pengembangan kemampuan literasi adalah kecepatan informasi dan jumlah data yang terus meningkat. Hal yang menjadi perhatian serius adalah harus memaknai literasi digital sebagai bagian dari budaya kreativitas dapat meningkatkan kemampuan anak-anak dan generasi muda kita untuk memahami dan menginterpretasikan informasi dengan cerdas. Dalam dunia yang penuh dengan informasi yang terus berkembang, penting bagi kita untuk memahami bagaimana memilah, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang benar. Kemahiran ini juga melibatkan kemampuan untuk mengidentifikasi dan menghindari informasi hoaks atau informasi yang sengaja membuat bingung. Oleh karena itu, kemampuan untuk memilah dan mengevaluasi informasi yang diperoleh dari media digital sangat penting. Melalui literasi digital, generasi muda akan memiliki kemampuan untuk menggunakan sumber daya yang ada dengan cara yang produktif dan kritis.

Selain itu, masalah lain yang seringkali muncul adalah adanya ketidakseimbangan antara penggunaan teknologi dan interaksi langsung secara sosial.Hal ini dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk memahami komunikasi verbal dan nonverbal yang penting dalam interaksi antar manusia. Selain itu, adanya ketidakseimbangan ini dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk membangun hubungan sosial yang baik dengan orang lain.

Lalu, bagaimana cara meningkatkan kemampuan literasi di era digital? Berikut beberapa langkah-langkah yang dapat diambil: 

Pertama, memperluas bacaan secara online. Pesatnya kemajuan teknologi memudahkan kita untuk bisa berselancar secara instan dengan waktu yang cepat. Informasi yang beragam dan banyak dapat diakses dengan sekali klik. Bacaan online yang bisa menjadi alternatif bagi pembaca seperti membaca artikel-artikel pada media online, artikel berita di portal berita, jurnal ilmiah, blogspot, dan artikel pada situs yang memaparkan topik-topik yang kita minati. Pemilihan web site yang cocok dan akurat juga menjadi salah satu bahan pertimbangan agar tidak sesat informasi dan mendapatkan informasi berkualitas dan bermanfaat.

Kedua, Mengenali sumber informasi yang dipercayai. Membeludaknya sistem informasi di era digital mewajibkan pembaca untuk lebih teliti dan fokus dalam memilih sumber informasi. Salah satu cara untuk meningkatkan literasi digital adalah dengan mengenali sumber informasi yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Ini dapat dilakukan dengan melakukan riset terhadap penulis atau media yang mempublikasikan informasi tersebut. Selain itu, kita juga dapat mencari sumber lain yang memberikan pandangan yang berbeda untuk menghindari bias dan informasi-informasi yang membawah kita pada sesat pikir.

Ketiga, mempraktikkan pemanfaatan teknologi secara bijak. Kunci utama untuk membantu membangun kemampuan literasi digital adalah dimulai dari diri sendiri. Kita harus bisa untuk menjadi pengerak literasi dimulai dengan menjadwalkan kegiatan literasi pribadi. Tentu poin-poin yang menjadi motivasi adalah keperluan informasi seperti apa yang dibutuhkan harus terus digali dan dicermati dalam bacaan online dengan memilah dan menyaring informasi yang bisa membawa manfaat manfaat bagi kehidupan kita dan mampu mempengaruhi positif lingkungan sekitar.

Keempat, Aktif berpartisipasi di media sosial menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan literasi di era digital. Dalam hal ini, kita dapat mengikuti akun-akun yang memaparkan topik-topik yang ditakdirkan dengan minat kita. Selain itu, kita juga dapat berpartisipasi dalam forum-forum diskusi online dan bergabung dengan komunitas yang secara kolektif meningkatkan pemahaman kita tentang suatu topik. Menulis hal-hal menarik terkait rutinitas yang bisa menjadi bahan evaluasi atau contoh bagi pembaca dan hal-hal positif lain yang bisa dibagikan

Kelima Mengasah ketrampilan kkritis Pengembangan keterampilan berpikir kritis sangat penting untuk membantu meningkatkan kemampuan literasi di era digital. Dalam hal ini, kita harus terbiasa untuk menganalisa, mengajukan pertanyaan, memeriksa bukti, dan memastikan informasi yang didapat sebelum membuat kesimpulan.

Keenam membiasakan diri untuk terus belajar. Belajar merupakan bagian penting dari literasi digital, terlepas dari seberapa mahir seseorang di media digital. Kita harus selalu memperbarui pengetahuan kita dengan terus belajar dan mengikuti perkembangan tentang teknologi dan informasi digital, sehingga dapat membuat keputusan yang lebih baik dan memperoleh manfaat yang lebih besar dari teknologi digital.

Pada akhirnya budaya literasi digital akan berkembang dengan baik tanpa tergerus oleh hal-hal negatif. Selain itu literasi digital dapat mengembangkan kreatifitas masyarakat. Perlu diingat bahwa membangun budaya kreativitas melalui literasi digital tidak hanya bergantung pada individu. Pendidikan yang mendukung pembelajaran literasi digital harus menjadi fokus utama dalam sistem pendidikan kita. Guru harus dilengkapi dengan pengetahuan yang memadai dan metode pengajaran yang efektif dalam mengembangkan kreativitas dan literasi digital siswa. Selain itu, investasi dalam infrastruktur digital, akses ke internet yang terjangkau, dan sumber daya pendukung lainnya juga diperlukan untuk memastikan bahwa semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan kemampuan literasi digital mereka.

Fase pembiasaan literasi digital menjadi hal yang sangat penting di era digital saat ini. Kemampuan untuk menguasai teknologi digital dengan efektif dan bijak sangatlah esensial dalam kehidupan kita sehari-hari. Tentunya kemampuan ini tidak bisa kita dapatkan dalam waktu singkat, tetapi harus dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan dengan cara terus melatih kemampuan literasi digital tersebut. Dengan mempraktikkan cara-cara tersebut, dan juga memperhatikan tantangan yang terjadi di era digital, kita dapat meningkatkan kemampuan literasi digital kita untuk menyelesaikan tugas-tugas pada dunia digital yang semakin kompleks.

wartawan
Natalino Muni Nepa Rassi, SPd., M. Pd
Category

PPDB Resmi Diganti SPMB, Disdikpora Badung Ingatkan Sekolah Bersih dari Korupsi dan Gratifikasi

balitribune.co.id | Mangupura - Kementerian  Pendidikan Dasar dan Menengah RI resmi mengganti Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Sistem SPMB akan diberlakukan di tahun 2025. Bertalian dengan SPMB tersebut, Bupati Badung juga mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 100.3.4/9912/Setda/Dikpora Tahun 2025 tentang Pencegahan Korupsi dan Pengendalian Gratifikasi dalam Penyelenggaraan SPMB.

Baca Selengkapnya icon click

Antisipasi Lonjakan Harga Jelang Hari Besar Keagamaan, Badung Bakal Gelar Operasi Pasar

balitribune.co.id | Mangupura - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung akan menggelar operasi pasar untuk menekan lonjakan harga menjelang hari besar keagamaan yang akan segera tiba. Diketahui akhir bulan Maret ini akan ada Hari Raya Idul Fitri bagi umat Muslim dan Nyepi untuk umat Hindu. Kemudian pada bulan April umat Hindu juga akan merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

High Level Meeting TPID Kota Denpasar, Jaga Stabilitas Harga dan Inflasi Jelang Hari Raya

balitribune.co.id | Denpasar - Pemerintah Kota Denpasar bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Denpasar menyiapkan berbagai langkah guna mendukung stabilitas harga serta memastikan ketersediaan bahan pangan pokok di Kota Denpasar. Hal ini khususnya dalam menghadapi Bulan Ramadan, Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1947 dan Idul Fitri 1446 H tahun 2025 ini.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Walikota Jaya Negara Tinjau Safari Kesehatan di Banjar Oongan, Dekatkan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat

balitribune.co.id | Denpasar - Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kesehatan secara berkelanjutan menggelar kegiatan Safari Kesehatan dengan menyasar banjar-banjar di seluruh wilayah Kota Denpasar.

Baca Selengkapnya icon click

Bupati Sutjidra Sampaikan Program 100 Hari Kerja di Rapat Paripurna Dewan Buleleng

balitribune.co.id | Singaraja – Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG mengatakan, ia bersama Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna, akan membangun Kabupaten Buleleng lebih maju, adil dan sejahtera. Komitmen itu akan diimplementasi secara awal melalui program kerja 100 hari pertama masa kepemimpinannya. Hal itu ditegaskan dalam Rapat Paripurna DPRD Buleleng dengan agenda Penyampaian Pidato Sambutan Bupati Buleleng, Rabu (5/3).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.