Menengok Warga Miskin di Badung | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 14 October 2016 11:46
I Made Darna - Bali Tribune
Bantuan
SAKIT - Gusti Ketut Bawa, warga Banjar Kasianan, Pangsan, Petang ini hanya bisa duduk lantaran kaki mengecil akibat menderita penyakit diabetes.

Mangupura, Bali Tribune

Ternyata  banyak warga Badung yang masih miskin dan sakit-sakitan. Salah satunya adalah I Gusti Ketut Bawa (50). Duda beranak satu asal Banjar Kasianan, Desa Pangsan, Kecamatan Petang ini kakinya sampai mengecil lantaran digerogoti oleh penyakit diabetes.
Tidak adanya biaya membuat pria yang dulu berprofesi sebagai petani ini, makin "sakit". Pasalnya, selain harus menahan rasa sakit akibat penyakit diabetes, ia juga "disakiti" oleh beban ekonomi keluarga. Sebab, sejak beberapa bulan ia tidak lagi bisa mencari nafkah. Jangan  bekerja, untuk berdiri saja pria berbadan kekar ini sudah tidak sanggup lagi. Sehari-hari ia hanya bisa duduk diatas teras rumahnya.
Selama sakit ia hanya mengandalkan uluran tangan tetangga dan kerabatnya. Itu pun sang kakak yang selama ini diandalkan untuk membantu merawat dirinya belakangan ikut-ikutan sakit dengan gejala yang sama yakni diabetes.
Ditemui di kediamannya, Selasa (11/10) lalu, Gusti Ketut Bawa mengaku tidak bisa berbuat banyak untuk melawan sakit yang menggerogotinya. Ia juga  mengaku tidak memiliki biaya untuk berobat, sehingga kakinya yang luka dan mulai bernanah hanya dirawat sendiri di rumah tanpa penanganan medis.
"Tiyang (saya) tidak punya biaya untuk berobat. Sudah sebulan sakit tiyang tambah parah," ungkap Gusti Ketut Bawa.
Saat ini kaki kanan Gusti Ketut Bawa bahkan terlihat mulai mengecil. Luka yang terjadi di kaki kanannya tampak membusuk dan bernanah. Untuk menghindari 'serangan' lalat dan serangga lainnya ia terpaksa membalut sendiri kakinya dengan kain perban.
"Lukanya tambah bengkak, makanya tiyang (kaki saya) perban," jelas pria berambut keriting ini.
Ironisnya lagi, ditengah sakit dan ekonomi yang kian menghimpit, Gusti Bawa harus menanggung biaya sekolah anak semata wayangnya yang baru duduk di bangku sekolah dasar. "Anak tiyang masih SD," katanya.
Untuk makan dan keperluan sehari-hari, Gusti Bawa hanya mengandalkan uluran tangan tetangga dan kerabat.
"Untuk makan biasanya keponakan tiyang (saya) yang bawain. Dulu ibunya yang ngerawat, tapi sekarang ibunya juga kena diabetes," tuturnya.
Melihat penderitaan Gusti Ketut Bawa ini membuat istri Bupati Badung Ny Seniasih Giri Prasta tersentuh. Saat berkunjung kerumahnya Seniasih yang juga Ketua TP PKK Badung ini langsung memberikan bingkisan dan bantuan untuk berobat. Ia juga berjanji akan membantu Gusti Ketut Bawa agar mendapat program bedah rumah dari Pemkab Badung. Sebab selain miskin dan sakit-sakitan, rumah yang dihuninya juga sudah lapuka.