Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Mengapa Harus Vaksin?

Bali Tribune / M. Setyawan Santoso - Pengamat Ekonomi dari Bank Indonesia

balitribune.co.id | Pandemi Covid telah terjadi perubahan paradigma indikator pariwisata.  Daya tarik pariwisata yang  selama ini adalah amenitas (hotel dan akomodasi), aksesabilitas (kemudahan transportasi) dan dan atraksi (seni dan budaya), kini telah berubah menjadi  amenitas yang sehat,  aksesabilitas yang sehat serta atraksi yang sehat.

Definisi sehat pun meluas, tidak hanya bersih dan hygenis tetapi lebih kepada bebas dari virus corona.  Betapa banyaknya hotel hotel berbintang di kabupaten Badung, dengan diskon sampai 50%, tetapi tidak akan ada yang datang jika tidak ada jaminan kesehatan, atau yang kini terkenal dengan istilah CHSE (cleaness, healty, safe dan economic sustainability).

Betapa banyaknya penerbangan ke Bali, tetapi jika restriksi perlintasan masih berlaku dengan berbagai syarat tes antigen, PCR dan lain-lain, maka tidak banyak wisatawan yang ingin datang ke Bali.  Betapa indahnya Pantai Kuta dan Sanur, betapa megahnya tarian pendet dan kecak di Pura Uluwatu, tetapi tidak akan membuat orang tertarik kalau daerah tujuan wisata tersebut belum CHSE.

Indikator kesehatan pun mengalami perubahan. Suatu daerah memiliki indikator kesehatan yang tinggi  (atau disebut daerah hijau) bukan lagi karena memiliki banyak rumah sakit, dokter atau fasilitas kesehatan lainnya. Indikatornya kini adalah jumlah orang terpapar Covid-19. 

Bali memiliki tenaga medis dokter sebanyak 3 ribu dokter dan 5 RS  bertaraf internasional, namun tidak akan berarti jika jumlah orang terpapar Covid masih tinggi. Dengan demikian berarti kita perlu mengejar target indikator yang satu ini yaitu menekan jumlah orang terpapar Covid.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan jumlah orang terpapar Covid.  Pemerintah telah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Pemerintah kota Denpasar telah menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) dan baru-baru ini diterapkan di Jawa Bali dilakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berskala mikro (PPKM Mikro). 

Pemerintah daerah di seluruh Indonesia menerapkan protokol kesehatan berupa 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Bahkan 3M ini telah diperluas menjadi 5M, 6M dan seterusnya yaitu menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas. Selain itu, masih diterapkan tata kerja pandemi yaitu work from home, virtual meeting dan berbagai kegiatan kegiatan virtual lainnya.

Dampak dari kebijakan tersebut ternyata menekan kegiatan produksi dan distribusi masyarakat yang pada gilirannya akan menurunkan pendapatan dan konsumsi.  Dengan pembatasan kegiatan sosial menyebabkan menurunnya kegiatan perekonomian sehingga menurunkan pertumbuhan ekonomi.  Oleh karena itu diperlukan satu jurus jitu yaitu vaksinasi pandemi.

Mengapa harus vaksinasi? Bagaimana vaksinasi bisa mengembalikan perekonomian?  Sementara itu banyak pula yang masih meragukan efektivitas vaksinasi bagi perekonomian Bali.  Saya mencoba menjelaskan secara singkat prosesnya.

Vaksinasi pandemi tidak hanya akan membawa kesehatan individu tetapi akan membawa herd immunity.  Yang dimaksud dengan herd immunity adalah terbentuknya immunitas (kekebalan) suatu komunitas yang disebabkan oleh munculnya imunitas dari sebagian besar individu di dalam komunitas tersebut.  Herd immunity tercapai jika individu yang telah memiliki imunitas mencapak 50 – 70% dari populasi. 

Jika kita lihat pada populasi di Pulau Bali yang dapat menerima vaksin atau angkatan kerja ditambah lansia maka jumlahnya diperkirakan sebanyak 3,6 juta orang.  Untuk memenuhi herd immunity maka diperlukan jumlah individu yang memiliki imunitas sebanyak minimal 50% dari 3,6 juta yaitu sekitar 1,8 juta orang.  Sementara itu target dari pelaksanaan  vaksin di Pulau Bali dari Pemerintah Pusat adalah 2 juta orang per bulan Juli 2021. Jumlah ini masih ditambah lagi dengan individu yang memiliki imunitas alamiah (imunitas akibat terkena Covid-19) sekitar 35 ribu orang.  Jadi, total jumlah orang yang diharapkan memiliki imunitas sudah melebihi persyaratan herd immunity.

Jika pelaksanaan kegiatan vaksin berjalan lancar maka diperkirakan sejak bulan berikutnya yaitu bulan Agustus, Bali dapat mencapai herd immunity.  Sebagai hasilnya, diperkirakan jumlah terpapar Covid semakin hari akan semakin rendah sehingga indikator kesehatan masa kini yaitu tingkat terpapar Covid bisa ditekan mendekati nol.  

Jika indikator ini tercapai, sudah otomatis,  aspek Amenitas, Aksesibilitas dan Atraksi dapat diberi embel-embel Amenitas, Aksesibilitas dan Atraksi yang sehat yang merupakan persyaratan mutlak datangnya wisatawan saat ini.***

wartawan
M. Setyawan Santoso
Category

Kejurnas Wisata Rally Merah-Putih Putaran 3, Perang Antar ATMP Mobil dan Mobil Listrik

balitribune.co.id | Denpasar - Kejuaraan  Nasional (Kejurnas) Wisata Rally Merah - Putih putaran 3 siap digelar, Sabtu- Minggu (23-24/8/2025). Dibarengi Fun City Rally  memperebutkan  tropy Gubernur Bali, balap mobil yang menekankan pada ketepatan waktu ini melombakan beberapa kategori yako Umum (Seeded B), Non Seeded (Pemula), Wanita, Team Club, Mobil Listrik, Fun Rally Umum dan SKPD.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Jadi Keynote Speak Pada PKKBM di Universitas Bali Internasional, Wawali Arya Wibawa Paparkan Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber di Denpasar

balitribune.co.id | Denpasar - Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa membuka secara resmi Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Bali Internasional tahun 2025 yang di tandai dengan penyematan tanda peserta kepada Mahasiswa Baru secara simbolis, didampingi Rektor Universitas Bali Internasional (UNBI), Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Kamis (21/8).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Pebalap Astra Honda Melesat Raih Prestasi, Persembahkan Kemenangan di HUT RI ke-80

balitribune.co.id | Jakarta – Kado peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 dipersembahkan oleh pebalap binaan PT Astra Honda Motor (AHM) . Mereka melesat kencang raih hasil terbaiknya diajang yang diikuti pada 17 Agustus 2025, masing-masing Redbull MotoGP Rookies Cup (RBRC) seri Austria, Mandalika Racing Series (MRS) dan Kejurnas Motocross di Wonosobo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya icon click

Astra Motor Racing Team Raih Podium di Tiga Kelas Mandalika Racing Series

balitribune.co.id | Mandalika - Berlokasi di sirkuit Mandalika International, Lombok tim Astra Motor Racing Team di bawah naungan Astra Motor kembali raih podium di tiga kelas berbeda gelaran Mandalika Racing Series (MRS) ronde ke tiga pada 16-17 Agustus 2025.

Turun di kelas kejurnas yaitu NS250cc, NS150cc dan Junior NS150cc dengan menggunakan motor Honda CBR 250RR dan Honda CBR 150R.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.