Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Mengunjungi Perkumpulan Wanita Penderita HIV/ADIS

Bali Tribune / Wayan Windia - Ketua Stispol Wira Bhakti, Denpasar.

balitribune.co.id | Pada bulan Oktober yang lalu, saya sudah bercerita tentang lahan kering di Desa Bukit, Buleleng Timur. Lahan yang kering dan gersang di desa itu, mulai disulap menjadi perkebunan pisang. Sponsornya adalah dana CSR dari PT Indonesia Power. Di lain hari, saya dan Tim THK Awards diajak lagi oleh PT Indonesia Power, menelusuri jalanan yang sempit di sekitar Kota Denpasar.

Semula saya sama sekali tidak tahu, entah diajak ke mana? Setelah melalui jalanan yang sangat ramai di dalam kota, lalu mobil yang mengantar saya dan Tim THK, berbelok tajam menuju jalanan sempit. Mobil mulai terguncang-guncang. Saya tenang-tenang saja.

Tetapi ketika turun, saya menyaksikan kerumunan wanita muda, cantik, dan sexy di sebuah rumah yang lumayan bagus. Tentu saja saya agak terkejut dan melongo. Karena saya yang sudah berumur 71 tahun, sudah tidak lagi merasa relevan  bertemu wanita-wanita muda dan cantik.

Aduh kasihan sekali, ternyata para wanita itu adalah kaum ODHA (Orang Dengan HIV-Aids). Tentu saja saya tiba-tiba mengkerut. Tetapi saya segera sadar, bahwa kedatangan saya adalah untuk menilai program-program CSR Indonesia Power, Bali.

Dalam dialog, saya mendapatkan keterangan bahwa para wanita cantik itu bukanlah wanita sembarangan. Mereka pernah memiliki profesi sebagai perawat, guide berbahasa Korea, petinggi managemen hotel, dll. Mungkin hanya karena Takdir, maka mereka harus menjadi ODHA.

Tetapi hidup dan nasib, tidak harus ditangisi. Tidak ada kehidupan yang selalu linier, dan tegak lurus dengan langit. Jalan hidup yang harus dihadapi, sering kali di jalan yang sempit, terjal, dan berliku. Tetapi tidak ada jalan lain, dan tidak ada jalan kembali. Hidup, tetap harus dijalani dengan teguh. Kemudian sambil berjalan menelusuri jalan kehidupan, kita tidak boleh tidak eling kepada Sang Maha Pencipta. Beliau-lah yang menentukan hitam-putihnya kehidupan manusia. Tidak ada yang “terjadi” atau “tidak terjadi” tanpa perkenan Beliau.

Sang pemimpin dari kelompok ODHA itu, adalah seorang wanita bekas perawat. Karena ia menderita ODHA, ia sudah dicerai oleh suaminya. Di rumah asalnya, ia juga tidak mau diterima oleh keluarganya. Karena keluarganya merasa takut tertular HIV/Aids. Begitulah staigma yang harus diterima oleh kaum ODHA. Masyarakat masih keliru memandang kaum ODHA tsb. Sebetulnya, mereka tidak boleh disisihkan. Bisa berbahaya, kelau mereka bertindak semakin nekat.  

Lalu ke mana ia harus pergi kelak, ketika Tuhan sudah memanggilnya? Hal inilah yang selalu menghantui pikirannya. Tapi, untunglah ia masih terus diberikan semangat oleh anak-anaknya. Ya, begitulah hal yang terbaik dalam menapaki kehidupan. Bahwa, betapapun penderitaan yang harus kita hadapi, maka kita harus berusaha mencari celah-celah untuk bersyukur. Dengan demikian hidup akan menjadi relatif tenang.

Petugas yang mengantar kami (tim THK), adalah I Nyoman Triasa (Supervisor Senior Keamanan dan Humas PT Indonesia Power Bali). Ia bercerita tentang betapa susahnya menyakinkan pejabat setempat, agar diijinkan ber-lokasi di sebuah tempat tertentu. Tetapi dengan cara diplomasi-lunak, akhirnya para wanita ODHA itu bisa memiliki tempat untuk berkumpul. Mereka memiliki Koperasi KDS Sekar Jempiring.

Di tempat itulah bisa dibangun kesadaran baru para wanita ODHA, bahwa hidup tidak boleh disia-siakan. Di lokasi itu, para wanita itu dididik ulang, untuk bisa menjalani profesi yang baru. Entah sebagai tukang jahit, pembuat masker, mengenali tumbuhan herbal, cara-cara meningkatkan imunitas, membuat penutup wajah (face shield), dan ber-koperasi.

Di samping itu, di rumah itu juga dibangun kesadaran baru, bahwa mereka tidak mau  menularkan HIV/Aids kepada orang lain. Kalau mereka mau, tentu saja sangat bisa. Mereka rata-rata masih sangat muda. Wajahnya cantik. Potongannya sexi. Maka dengan mudah mereka dapat menggaet lelaki hidung belang, dan menularkan HIV/Aids. Hal inipun harus disyukuri. Karena tidak mudah membangun mind-set yang baru.

Hal itu mungkin disebabkan karena mereka sudah bisa membangun profesi yang baru, yang bisa menyambung hidupnya. Dalam hal ini PT Indonesia Power Bali, sangat berjasa   bisa mengumpulkan mereka. Kemudian mendidik mereka untuk memiliki keterampilan yang baru, dan membangun soft skill nya yang baru.

Saya harus mengacungkan jempol pada program CSR PT Indonesia Power. Program CSR yang dijalankan, tidak hanya sekedar bagi-bagi uang atau barang. Tetapi jalan yang dipilih adalah memberdayakan masyarakat. Dengan demikian program CSR itu sangat bersifat strategis, karena akan berlanjut dan berjangka panjang.

Memberdayakan manusia bukanlah hal yang sepele. Sebab manusia itu adalah mahluk yang transformatif, teritori, dan misteri. Kita tidak tahu entah apa akan terjadi di esok hari. Tetapi yang jelas, pasti akan berubah. Nah, untuk bisa berubah ke arah yang positif, diperlukan pemberdayaan. Kita berharap PT Indonesia Power konsisten dalam perannya untuk memberdayakan masyarakat. Di tengah masyarakat yang kapitalistis, maka pemberdayaan masyarakat kecil adalah hal yang urgen. Tujuannya, agar masyarakat yang terpinggirkan itu, masih bisa bertarung melawan kapitalisme.

wartawan
Wayan Windia
Category

Ribuan Ojol Turun ke Jalan, URC Bergerak Tegaskan Empat Tuntutan dan Tolak Komisi 10 Persen

balitribune.co.id | Jakarta - Ribuan pengemudi ojek online (Ojol) yang tergabung dalam komunitas URC Bergerak menggelar aksi damai di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta. 

Dalam orasinya, perwakilan URC menegaskan pentingnya pelibatan langsung mitra pengemudi dalam pembahasan Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur ekosistem transportasi online. Mereka menolak apabila aturan disusun secara sepihak tanpa ruang dialog yang adil.

Baca Selengkapnya icon click

Bank BPD Bali Dukung Optimalisasi Pengelolaan Keuangan Daerah

balitribune.co.id | Denpasar - Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali memperkuat langkah optimalisasi pengelolaan keuangan daerah salah satunya melalui kolaborasi strategis dengan pemerintah pusat dan daerah, antara lain melalui ikut aktif dalam pengelolaan keuangan daerah serta optimalisasi elektronifikasi dalam penguatan sumber dana dan belanja daerah.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Perkuat Hubungan Kuno Bali-Kalinga, Tokoh Gandhian Indonesia Kunjungi Gubernur Odisha

balitribune.co.id | Jakarta – Tokoh Gandhian terkemuka dan penerima penghargaan Padma Shri, Ida Rsi Putra Manuaba (Agus Indra Udayana) dari Bali, Indonesia, melakukan kunjungan kehormatan kepada Yang Mulia Gubernur Odisha di Raj Bhavan, Bhubaneswar pada Kamis (6/11).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Pelajar Tabanan Torehkan Prestasi Nasional di FLS2N 2025, Bupati Sanjaya Sampaikan Apresiasi dan Kebanggaan

balitribunhe.co.id | Tabanan - Penuh rasa bangga, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi luar biasa yang kembali diraih oleh generasi emas Tabanan.

Baca Selengkapnya icon click

Nusa Penida Festival ke-8 Resmi Dibuka, Kibarkan "The Soul for Tommorrow" di Tengah Pengakuan Nasional

balitribune.co.id | Nusa Penida - Nusa Penida Festival (NPF) ke-8 Tahun 2025 secara resmi dibuka oleh Asisten Deputi Event Internasional Pariwisata RI, Hafiz Agung Rifai, pada Jumat (7/11) di Pesisir Pantai Tanjung Kerambitan, Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.