Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

MONUMEN PERJUANGAN BANGSAL (MPB), RIWAYATMU NANTI

Bali Tribune/ Wayan Windia
Oleh Wayan Windia
 
 
Balitribune.co.id | Dalam HUT ke-75 Monumen Perjuangan Bangsal (MPB) hari minggu (16/8) ybl, DPD Legiun Veteran RI (LVRI) Bali menganugrahkan piagam penghargaan kepada Kawasan MPB. Penghargaan yang sama, juga diberikan kepada alm. Bagus Made Wena, yang merupakan pemilik dari kawasan MPB tsb. Ketua DPD LVRI Bali, I Gusti Bagus Saputra mengatakan bahwa, Bagus Made Wena adalah seseorang yang pendiam. “Almarhum tidak banyak bicara, namun banyak sekali berbuat untuk membantu kalangan pejuang kemerdekaan di Bali” katanya.
 
Di Bangsal adalah tempat perundingan “bawah tanah” para pejuang yang dipimpin oleh Made Widja Kusuma (alias Pak Joko). Pak Joko adalah Ketua Pemuda Republik Indonesia (PRI) Bali. Kemudian menjabat sebagai Wakil Pimpinan Dewan Perjuangan Rakyat Indonesia (DPRI) Sunda Kecil. Pimpinannya adalah pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai. Pak Joko, Bagus Made Wena, dan Subroto Aryo Mataram, adalah trio-pejuang yang mengelola pertemuan-pertemuan di Bangsal. Pak Subroto adalah putra dari Ki Hajar Dewantara, yang menjadi perwira penghubung TKR di Bali.
 
Bagus Made Wena, tidak saja memfasilitasi para pejuang yang selalu berkumpul di Bangsal. Tetapi juga membantu para pejuang lainnya yang sedang berada di suatu tempat tertentu. Penglingsir Puri Kesiman, Anak Agung Ngurah Kusuma Wardana mengatakan bahwa, tatkala banyak para pejuang berada di Puri Kesiman, Bagus Made Wena juga banyak memberikan bantuan logistik. “Beras dan minyak goreng, datangnya dari Bangsal” katanya. Karena itulah, hubungan antara MPB dan Puri Kesiman, sangat kental sekali.  
 
Itulah kegiatan Bangsal di masa lalu. Konsisten membela kemerdekaan, meski resikonya adalah nyawa. Kalau penjajah mengetahui gerakan “bawah tanah” di Bangsal, maka Bangsal pasti akan diratakan dengan bumi. Selanjutnya Bagus Made Wena pasti dihukum berat, bahkan bisa dibunuh. Tetapi semangat untuk “memberi” kepada bangsanya, sama sekali tidak pernah luntur. Lalu apa yang diperbuat oleh MPB di masa kini?
 
Saat ini, pengelola MPB juga sudah melaksanakan dharmanya, sesuai dengan nilai-nilai yang diwariskan oleh leluhurnya. Tercatat saat ini, MPB adalah tempat kelahiran organisasi pembudayaan Pancasila, yang dikenal dengan Gerakan Nasional Pembudayaan Pancasila (GNPP) Prov. Bali. MPB juga tercatat sebagai tempat kelahiran Korps Mahasiswa Indonesia (KMI) Ugrasena Prov. Bali. Kini MPB juga sebagai lokasi surat kabar online Atnews. Salah satu koran online yang sangat terkenal, dan disegani di Bali. Karena Atnews selalu kritis, tetapi cerdas, berbudaya, dan indipenden. Artinya, Bangsal selalu menjadi tumpuan, bagi kelahiran berbagai lembaga bangsa, untuk mendukung pembangunan nasional yang berdasarkan Pancasila. 
 
Lalu, bagaimana riwayat MPB nanti? Inilah tantangan keluarga besar MPB di masa depan. Untuk melanjutkan sejarah kabajikan para leluhurnya untuk kemanusiaan, bangsa, dan negara. Tantangan Indonesia di masa depan, tetap saja masih abadi dari masa ke masa. Yakni tantangan tentang bagaimana harus meng-implemantasi-kan Pancasila, dalam tatanan pembangunan nasional. Di samping itu juga tantangan abadi, tentang bagaimana menjaga dan melestarikan pusaka nasional Indonesia, yang kini disebut sebagai Empat Pilar Kebangsaan (EPK). Kalau EPK tidak bisa dilestarikan, maka pembangunan nasional secara fisik, tidak berarti apa-apa sama sekali. Bangsa ini justru akan hancur berkeping-keping.
 
Oleh karenanya, manajemen MPB harus mampu mengambil peran, untuk menjadi suatu komunitas, yang selalu setia untuk menggelorakan 
Saat ini MPB sudah mengambil inisiatif untuk membangun lembaga yang namanya Gugus Kebangsaan (GK). Bersama-sama dengan DHD-45 Bali, GNPP Bali, KMI Bali, dll. Ini adalah tindakan yang jitu. Kiranya lembaga GK ini bisa terus berperan membangun kesadaran publik. Bahwa EPK adalah harga mati. Kalau komponen EPK diutak-atik lagi, maka GK di MPB harus mampu berperan membangun kesadaran publik. Bahwa wacana itu sama sekali tidak produktif. Bisa menjadi bumerang bagi Bangsa Indonesia. Sebuah negara-bangsa, yang dahulu dibangun dan ditegakkan dengan tetesan darah. Tidak banyak bangsa-bangsa di dunia yang dibangun dengan tetesan darah. Diantaranya, hanya Indonesia di Asia Tenggara, Vietnam di Timur Jauh, dan Aljazair di Afrika Utara. Oleh karenanya MPB ke depan, harus mampu membangun kesadaran, dan juga kebanggan bagi generasi baru Indonesia, terhadap bangsanya.
 
Dahulu para leluhur MPB sudah banyak “memberi” untuk membangun bangsa. Dengan resiko pertaruhan jiwa. Saat ini dan ke depan, manajemen MPB harus terus mampu memelihara semangat kebangsaan ini, agar bisa selalu “memberi” kepada bangsanya. Bentuknya bisa berubah, tetapi nilainya harus tetap abadi, yakni nilai “memberi” untuk masa depan Indonesia. Tentu saja nilai ”memberi” itu adalah nilai yang bermuara pada cita-cita leluhur bangsa. Yakni masyarakat yang adil dan makmur, sesuai janji-janji para pejuang Indonesia, tatkala mereka ber-orasi di depan rakyat. Mereka ber-orasi di mana-mana,  agar rakyat bisa tertarik untuk membantu perjuangannya. Inilah tantangan ke depan bagi manajemen MPB. Kita tidak boleh mengecewakan para leluhur, yakni pejuang kemerdekaan kita.
 
 
 
*) Penulis, adalah Sekretaris Manajemen Perjuangan Bangsal (MPB).
wartawan
Redaksi
Category

Disperpa Badung Gelar Sterilisasi dan Vaksinasi Gratis Hewan Penular Rabies, Serangkaian HUT ke-16 Ibu Kota Mangupura

balitribune.co.id | Mangupura - Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kabupaten Badung menggelar layanan sterilisasi serta vaksinasi gratis bagi Hewan Penular Rabies (HPR) serangkaian peringatan HUT ke-16 Mangupura. Kegiatan berlangsung di klinik hewan Mangupura Vet Care, Kantor Dinas Pertanian dan Pangan Badung, kawasan Pusat Pemerintahan Badung, pada 22–23 November 2025.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Lomba Tapel Ogoh-ogoh Mangucita, Melahirkan Kreator Muda Berbakat

balitribune.co.id | Mangupura - Serangkaian HUT Mangupura ke-16 digelar lomba tapel ogoh-ogoh kolaborasi antara Bank BPD Bali dengan Komunitas Jemari berlokasi Lapangan Puspem Badung berlangsung dari tanggal 22-23 November 2025. Menariknya, pada lomba tapel ini, para peserta diminta untuk membuat langsung (on the spot) tapel ogoh-ogoh di lokasi perlombaan. Tujuannya untuk memunculkan undagi mau pun kreator muda berbakat dalam bidang seni ogoh-ogoh.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Gubernur Ajak Generasi Muda Isi Kemerdekaan dengan Tindakan Nyata

balitribune.co.id | Tabanan - Peringatan Hari Puputan Margarana ke-79 diselenggarakan dengan khidmat di Taman Makam Pahlawan Margarana, Tabanan, Kamis (20/11). Dalam kesempatan itu, Gubernur Bali Wayan Koster menyerukan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga dan mengisi kemerdekaan melalui kontribusi nyata bagi bangsa. 

Baca Selengkapnya icon click

aksa Tetangga Kekerasan Seksual Anak Kembali Terulang, Pelaku Orang Dekat

balitribune.co.id | Negara - Kasus kekerasan seksual terhadap anak di Jembrana, hingga kini terus menjadi sorotan. Pasalnya statistik kasusnya terus mengalami lonjakan. Teranyar, kasus pemerkosaan terhadap anak di bawah umur dialami seorang siswi di salah satu desa di Kecamatan Melaya. Kasus ini pun menjadi perhatian serius aparat terkait di Jembrana.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.