Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

OJK: Sektor Jasa Keuangan Tangguh di Tengah Ketidakpastian Global

dewan OJK
Bali Tribune / OJK - Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan

balitribune.co.id | Jakarta - Dalam menghadapi gejolak perekonomian global dan meningkatnya ketegangan geopolitik, Sektor Jasa Keuangan (SJK) di Indonesia tetap menunjukkan ketahanan yang solid. Hal ini terungkap pada rapat bulanan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berlangsung pada 25 Juni 2025 lalu.

Dalam rapat tersebut, OJK mengonfirmasi bahwa stabilitas sektor keuangan tetap terjaga meskipun terdapat tantangan dari luar negeri.

Lembaga-lembaga ekonomi global seperti Bank Dunia dan OECD kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia untuk tahun 2025 dan 2026, yang didorong oleh ketidakpastian politik di berbagai belahan dunia, terutama di Timur Tengah.

Meski ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok mengalami sedikit pelunakan berkat kesepakatan dagang, konflik di Timur Tengah, seperti perang antara Israel dan Iran, terus memengaruhi pasar keuangan dan harga minyak.

Sementara itu, perekonomian domestik Indonesia tetap menunjukkan daya tahan yang cukup kuat. Inflasi tercatat menurun dengan inflasi inti berada di level 2,37 persen (yoy). Neraca perdagangan Indonesia juga menunjukkan surplus yang cukup besar pada bulan Mei 2025, ditunjang oleh kinerja positif ekspor produk pertanian dan manufaktur meskipun ada penurunan pada ekspor produk tambang.

Di pasar modal, meskipun pasar saham domestik mengalami sedikit penurunan, volume transaksi harian menunjukkan peningkatan dibanding bulan sebelumnya. Investor asing mencatatkan net sell, tetapi ada sentimen positif di sektor transportasi dan logistik yang mengalami penguatan.

OJK terus berupaya menjaga kualitas sektor keuangan dengan melakukan audit dan penegakan aturan, termasuk memberi sanksi kepada pelaku yang melanggar.

Pada saat yang sama, OJK juga mendorong penyelesaian masalah yang ada di Lembaga Jasa Keuangan (LJK) agar intensitas pengawasan tetap terjaga.

Lebih jauh, industri asuransi dan dana pensiun juga mencatat perkembangan yang positif, dengan pertumbuhan aset yang stabil.

Ini menunjukkan bahwa sektor keuangan Indonesia sejauh ini tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang di tengah situasi global yang tidak menentu.

Dengan semua perkembangan ini, OJK dan pelaku SJK di Indonesia menunjukkan komitmen yang kuat untuk menjaga stabilitas dan integritas sistem keuangan.

Dalam menghadapi tantangan yang ada, kepemimpinan yang baik dan kolaborasi antara regulator dan sektor keuangan menjadi kunci untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan mewujudkan stabilitas ekonomi nasional.

Arah kebijakan ke depan akan terus diarahkan untuk memperkuat daya saing dan mendorong sektor keuangan agar tetap mampu memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia di tahun-tahun mendatang.

wartawan
ARW
Category

Tok! Polresta Denpasar Larang Kembang Api di Malam Tahun Baru, Izin yang Sudah Terbit Akan Dicabut

balitribune.co.id | Denpasar - Warga Denpasar dipastikan tidak akan disuguhi pesta kembang api pada pergantian malam pergantian Tahun Baru 2026. Seiring pihak kepolisian Polresta Denpasar menegaskan tidak akan memberikan izin yang dikeluarkan untuk penggunaan kembang api. Kepastian ini disampaikan Kasi Humas Polresta Denpasar Kompol I Ketut Sukadi menyusul terbitnya instruksi dari Kapolri Jenderal Pol.

Baca Selengkapnya icon click

Laksanakan Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun, Gubernur Koster Matur Piuning di Pura Besakih

balitribune.co.id | Amlapura - Gubernur Bali Wayan Koster bersama jajaran Pemprov Bali, Rabu (24/12/2025) pagi melaksanakan persembahyangan bersama sekaligus prosesi Matur Piuning di Pura Agung Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, sebagai penanda diresmikannya pelaksanaan Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun 2025–2125.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tren Pariwisata Global 2026, Wisatawan Menghindari Destinasi Padat

balitribune.co.id | Mangupura - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia melihat tren wisata global pada tahun 2026 cenderung untuk melepaskan diri dari stres. Orang-orang dari berbagai negara akan mencari tempat wisata atau destinasi yang benar-benar menghadirkan ketenangan dan pemulihan mental.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.