Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Paradoks Mudik Lebaran 2025: Rindu Keluarga atau Ajang Gengsi?

Arief Wibisono
Bali Tribune / Arief Wibisono, S.I.Kom., M.I.Kom., CT BNSP - Wartawan Bali Tribune

balitribune.co.id | Mudik Lebaran bukan sekadar tradisi tahunan, tapi juga fenomena sosial yang selalu menarik untuk dikulik. Setiap tahunnya, jutaan orang rela berdesakan di jalan, berburu tiket, hingga menempuh perjalanan panjang demi satu tujuan, pulang ke kampung halaman. Namun, di balik kehangatan silaturahmi, ada paradoks yang kian terasa, antara rindu keluarga dan tuntutan status sosial.

Dulu, mudik murni soal berkumpul dengan keluarga, melepas rindu setelah sekian lama merantau. Kini, ada 'bumbu' lain yang ikut menyertainya, ajang unjuk gengsi. Mulai dari kendaraan mewah, outfit stylish, hingga oleh-oleh mahal, semua menjadi simbol keberhasilan di perantauan. Alih-alih fokus pada kebersamaan, sebagian orang justru terjebak dalam tekanan untuk tampil sukses di mata sanak saudara.

Nggak sedikit yang rela merogoh kocek dalam, bahkan sampai berutang demi menciptakan citra 'naik kelas' dari perantauan. Padahal, esensi mudik bukan tentang apa yang kita bawa, tapi tentang siapa yang kita temui. Jangan sampai momen berharga ini berubah jadi ajang pamer yang justru bikin orang lain minder.

Satu hal yang tidak bisa dipungkiri, berkat teknologi, mudik kini lebih praktis, tak lagi ada antrian ataupun berdesak desakan hanya untuk mendapatkan tiket mudik, fenomena itu telah berakhir. Kini tiket bisa dipesan online jauh hari sebelumnya, jalan tol makin panjang, hingga adanya program mudik gratis dari pemerintah dan perusahaan swasta. Tapi di sisi lain, biaya mudik juga terus merangkak naik. Harga tiket transportasi, BBM, tol, dan akomodasi terus meroket, membuat banyak orang harus memutar otak agar tetap bisa pulang tanpa menguras tabungan.

Fenomena ini melahirkan dilema baru, mereka yang punya cukup uang bisa mudik dengan nyaman, sementara yang lain harus mencari alternatif agar tetap bisa bersilaturahmi. Bahkan, bagi yang nggak punya cukup dana, ‘mudik digital’ lewat video call menjadi solusi yang dianggap realistis. Meski nggak bisa menggantikan hangatnya pelukan ibu atau aroma masakan khas rumah, teknologi setidaknya membantu menjaga koneksi dengan keluarga.

Fenomena lain yang mulai marak adalah dilema antara mudik atau liburan. Libur panjang Lebaran sering dimanfaatkan sebagian orang untuk traveling ke destinasi wisata, ketimbang pulang ke kampung halaman. Faktor hubungan keluarga yang renggang, biaya mudik yang mahal, atau sekadar ingin ‘healing’ dari rutinitas jadi alasan utama.

Hal ini memunculkan perdebatan, apakah memilih liburan saat Lebaran bisa dianggap 'pengkhianatan' terhadap tradisi, atau justru bagian dari kebebasan individu dalam menentukan prioritas hidup? Bagaimanapun, setiap orang punya alasan dan pertimbangan sendiri. Yang jelas, apapun pilihannya, yang terpenting adalah menjaga hubungan baik dengan keluarga, entah secara langsung atau virtual.

Pada akhirnya, mudik bukan tentang kendaraan apa yang kita kendarai, baju apa yang kita pakai, atau oleh-oleh apa yang kita bawa. Yang paling berharga adalah kebersamaan dengan keluarga dan momen-momen berharga yang tercipta selama di kampung halaman. Jangan sampai makna silaturahmi tergeser oleh tuntutan sosial yang nggak perlu.

Jadi, mudik tahun ini bakal jadi ajang silaturahmi atau justru panggung gengsi? Pilihan ada di tangan kita. Yang jelas, rindu keluarga itu nggak bisa diukur dengan materi. Karena sejatinya, pulang adalah soal kehangatan, bukan sekadar tampilan. 

wartawan
Arief Wibisono, S.I.Kom., M.I.Kom., CT BNSP
Category

Pecah Rekor! Kapal Pesiar MV The World Pertama Kali Bermalam di Celukan Bawang

balitribune.co.id | Singaraja – Ada yang berbeda dengan kehadiran kapal pesiar (cruise) di Pelabuhan Celukan Bawang, Gerokgak, pada Jumat (31/10/2025). Biasanya hanya singgah sehari, namun Kapal Pesiar MV The World yang membawa wisatawan mancanegara itu bermalam dan menikmati panorama malam di Pelabuhan Celukan Bawang.

Baca Selengkapnya icon click

Bupati Adi Arnawa Tandatangani BAST Pinjam Pakai Lahan GWK

balitribune.co.id | Mangupura - Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menandatangani Berita Acara Serah Terima (BAST) Pinjam Pakai Lahan Garuda Wisnu Kencana (GWK). Penandatanganan juga dilakukan oleh Kuasa Direksi PT. Garuda Adhimatra Indonesia Erwyanto Tedjakusuma dan diketahui Gubernur Bali Wayan Koster. Penandatangan BAST berlangsung di rumah jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Jumat (31/10).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Petang, Abiansemal, Mengwi dan Kuta Utara Diawasi 77 CCTV Analitik

balitribune.co.id | Mangupura - Puluhan kamera pengintai atau CCTV telah terpasang di empat kecamatan di Kabupaten Badung, mulai dari Kecamatan Petang, Abiansemal, Mengwi dan Kecamatan Kuta Utara. CCTV tersebut bahkan terhubung langsung dengan pos pengendali Badung Comman Center yang ada di Puspem Badung dan Polres Badung. Pemasangan kamera canggih ini diharapkan bisa membantu menjaga wilayah Badung tetap aman dan nyaman. 

Baca Selengkapnya icon click

210 Warga Miskin di Badung Dapat Bedah Rumah, Bupati: Saya Tidak Ingin Ada Penyimpangan dan Nepotisme

balitribune.co.id | Mangupura - Sebagai daerah terkaya di Bali tenryata Kabupaten Badung memiliki jumlah warga miskin yang cukup banyak. Terbukti, ratusan warga di daerah berlambang keris ini menunggu bantuan bedah rumah. Dan bedah rumah tersebut baru terealiasi tahun 2025.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Dua Hari Hilang di Sungai Mas, Jenazah Pria Ditemukan di Sungai Batuan

balitribune.co.id | Gianyar - Drama pencarian korban Angky Aromeo Novy Wahyudi (55), pemotor asal Jakarta akhirnya berakhir. Setelah petugas menerima laporan temuan mayat yang mengambang di sungai di Desa Batuan Kaler, Sukawati.  Kondisi korban yang tidak bernyawa itu, badannya sudah membengkak dan langsung dievakuasi menuju RSUD Sanjiwani Gianyar.

Baca Selengkapnya icon click

Sejarah Sport Tourism Bali Utara, Buleleng Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Vovinam ke-8

balitribune.co.id | Singaraja – Bisa jadi agenda Kejuaraan Dunia Vovinam ke-8 tahun 2025 menjadi coretan sejarah dalam dunia oleh raga Buleleng. Melalui kejuaraan yang berlangsung 1-8 November 2025 Buleleng menjadi tuan rumah kejuaraan yang diikuti hampir 400 atlet dari 26 negara. Ajang internasional ini akan menjadi tonggak penting kebangkitan sport tourism Buleleng menuju panggung global.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.