
balitribune.co.id | Denpasar - Sekretaris Jendral Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (PB FORKI), Mayjen TNI (Pur) Sapriadi SIP M.Si menegaskan, pemusatan latihan nasional (Pelatnas) karate di Bali tidak dibubarkan meski Kementerian Pemuda dan Olahraga melakukan efisiensi anggaran.
“Pelatnas di Bali jalan terus, bahwa ada pengurangan jumlah atlet itu iya, karena hasil seleksi memang ada atlet yang keluar tetapi bukan karena adanya efisiensi anggaran,” ucap Sapriadi menjawab wartawan seusai membuka Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) FORKI Bali III Tahun 2025 di GOR Lila Buana Denpasar, Jumat (21/2).
Seperti diketahui, seluruh kementerian melakukan efisiensi anggaran. Kemenpora memangkas anggaran mencapai Rp1,29 triliun untuk penyelenggaraan program kerja pada 2025.
Pagu definitif untuk anggaran tahun 2025 yang sebelumnya senilai Rp2,330 triliun berkurang pasca rekonstruksi menjadi Rp1,034 triliun.
Sekjen PB FORKI Sapriadi mengatakan pelatnas karate di Bali yang diperuntukkan mengikuti SEA Games di Thailand 7 -19 Desember 2025 hingga ke Kejuaraan Dunia di Guangzhou, China sepenuhnya didanai Kemenpora. Wamenpora Taufik Hidayat sendiri sudah menyatakan komitmen pemerintah tidak membubarkan pelatnas.
“Pelatnas itu didanai pemerintah, mulai akomodasi, makan, obat-obatan dan lain-lain. FORKI tidak pernah membubarkan pelatnas itu. Saya memang agak kecewa karena teman-teman banyak bilang dibubarkan,” lanjut Sapriadi.
Ia menegaskan, Pelatnas PB FORKI yang ada di Bali itu 200 persen, yang nanti ikut ke SEA Games hanya 100 persen, jadi yang dikembalikan itu yang sudah diseleksi pelatih.
Terkait kejurprov, ia memberikan apresiasi tinggi event bergengsi level Bali ini, yang diyakini dapat menjaring bibit-bibit atlet potensial yang nantinya dapat melanjutkan perjuangan Cok Istri Agung Sanistyarani (Coki) untuk menembus prestasi level dunia.
“Ada muncul atlet muda sebagai pengganti Coki yang sudah senior. Coki mungkin tinggal 2 tahun lagi, jadi dengan kejurprov ini muncul atlet-atlet muda yang bagus untuk Bali,” ujarnya.
Ketua Umum KONI Bali I Gusti Ngurah Oka Darmawan juga memberikan motivasi kepada karateka Bali penghuni pelatnas untuk terus meningkatkan kemampuan agar mengukir sejarah di perhelatan SEA Games Thailand Desember mendatang.
“Manfaatkan pelatnas yang masih berlangsung untuk menempa diri dan meraih prestasi terbaik,” harapnya.
Sementara Ketua Umum Pengprov FORKI Bali, Sensei Armand Setiawan Wulianadi mengatakan melalui Kejurprov FORKI Bali 2025, dirinya ingin mendorong karateka Bali untuk berani bermimpi dan meraih prestasi tinggi di tingkat Internasional, salah satunya SEAKF di Brunei Juni mendatang.
“Mereka melihat peluang, mudah-mudahan banyak muncul juara baru. Tadi juga ada yang bertanya targetnya apa, targetnya medali SEAKF bukan hanya medali Kejurnas,” ujarnya.
Sensei Armand yang juga Manajer Pelatnas Karate Menuju SEA Games Thailand menambahkan dalam momentum Kejurprov ini FORKI Bali juga ingin memberikan contoh dengan mengakomodir konsep Tri Hita Karana. Kepedulian terhadap lingkungan dengan mengurangi sampah plastik selama Kejurprov berlangsung juga menjadi arahan penting bagi setiap karateka yang bertanding.