
balitribune.co.id | Denpasar - Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar memulai melakukan uji coba shuttle bus listrik di Sanur. Dalam uji coba ini diturunkan 6 unit shuttle bus, Minggu (10/8). Hal ini sebagai upaya mendukung transportasi pariwisata di kawasan Sanur dan juga mengurangi kemacetan.
Shuttle ini melayani wisatawan maupun karyawan perusahaan dari lokasi parkir menuju tempat kerja.
Kepala Dishub Kota Denpasar I Ketut Sriawan mengatakan, uji coba shuttle bus ini sudah dimulai sejak awal Agustus. Operasionalnya melintasi Jalan Danau Tamblingan hingga kawasan Mertasari.
Hal itu dilakukan karena kawasan tersebut memiliki tingkat kemacetan tinggi dan sebagai kawasan wisata terbesar di Denpasar.
"Proses ujicoba ini juga dilakukan untuk mendukung Sanur sebagai wilayah rendah emisi sesuai dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun 2019 dan Surat Edaran Nomor 8 Tahun 2023," kata Sriawan.
Menurutnya, kawasan Jalan Danau Tamblingan hingga Mertasari menjadi salah satu penyebab polusi udara akibat kemacetan yang tinggi.
"Selain itu, dengan shuttle bus nantinya parkir liar yang disebabkan oleh perusahaan yang tidak memiliki lahan parkir dan menggunakan sepadan jalan bisa dihilangkan," urainya.
Disampaikan pula bahwa banyak terjadi parkir liar di kawasan Jalan Danau Tamblingan karena kurangnya lahan parkir yang menjadi biang kemacetan. Untuk itu pihaknya sudah merancang parkir yang akan dipusatkan di Pantai Mertasari agar kawasan pariwisata bisa aman dan nyaman dari polusi udara.
Rutenya untuk shuttle ini, nantinya karyawan maupun wisatawan yang membawa kendaraan parkir di Mertasari, dari lokasi parkir akan diangkut menggunakan shuttle bus. Selain itu shuttle bus ini juga sebagai pendukung pengguna bus metro dewata.
Bus yang selama ini melintasi kawasan Jalan Danau Tamblingan, hanya beroperasi hingga depan RS Internasional. Dari RS Internasional akan diangkut menggunakan shuttle bus. Dari arah utara shuttle bus akan beroperasi dari parkir utara Dermaga Pelabuhan Sanur yang rencananya akan dibuat Pemprov Bali. Jika terealisasi, kata dia, nantinya wisatawan yang akan menuju daeran Sanur bagian selatan bisa menggunakan shuttle bus tanpa harus lewat jalan umum.
"Untuk saat ini ujicoba baru dilakukan pada 5 dari 6 shuttle bus, sebab 1 shuttle bus sebagai cadangan. Bukan hanya diujicoba di Sanur, shuttle bus jga sudah diujicoba saat palebon Ni Jero Samiarsa ibunda dari Walikota Denpasar IGN Jaya Negara," ungkap Sriawan.
Dari ujicoba tersebut akan dievaluasi kendala-kendala dari penggunaan shuttle bus. Ujicoba akan dilakukan selama dua bulan, nantinya jika efektif pengelolaan shuttle bus akan diserahkan ke Desa Adat Intaran.