
balitribune.co.id | Denpasar - Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus melalui Fuel Terminal (FT) Sanggaran kembali menghadirkan inovasi dalam program Skizopreneur, sebuah inisiatif pemberdayaan bagi Orang dengan Skizofrenia (ODS). Setelah sukses dengan produksi dupa Arusaji sejak 2022, tahun ini program diperluas dengan usaha Cuci Motor Salju, yang resmi diluncurkan di Rumah Berdaya Denpasar, Rabu (20/8).
Seremoni peresmian dihadiri Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, perwakilan Pemprov Bali, KPSI Bali, Yayasan Dompet Sosial Madani, hingga tamu internasional dari Maldives. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan luas terhadap upaya menciptakan ruang inklusi bagi penyintas skizofrenia.
“Skizopreneur menjadi program unggulan yang mendorong kemandirian wirausaha penyintas skizofrenia agar semakin berdaya,” ujar Wakil Wali Kota Denpasar.
Program ini tak sekadar membuka peluang ekonomi, tetapi juga menjadi sarana rehabilitasi psikosial yang membantu ODS membangun rasa percaya diri, tujuan hidup, serta pengakuan dari masyarakat.
Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar, I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty, menegaskan Rumah Berdaya kini tumbuh lebih dari sekadar tempat rehabilitasi.
“Rumah ini menjadi ruang kreativitas, kolaborasi, hingga magnet bagi akademisi dan komunitas, baik dari dalam maupun luar negeri,” jelasnya. Saat ini tercatat 27 penyintas terlibat aktif dalam berbagai kegiatan, mulai dari produksi dupa hingga usaha cuci motor.
Fuel Terminal Manager Sanggaran, Muhammad Riduansyah, menambahkan bahwa inisiatif ini diharapkan mampu menginspirasi masyarakat luas.
“Kami percaya setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkarya. Melalui Skizopreneur, kami ingin membuktikan bahwa ODS mampu mandiri, produktif, dan berkontribusi positif bagi masyarakat,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi. Menurutnya, usaha dupa dan cuci motor ini bukan hanya peluang usaha, tetapi juga media terapi yang meningkatkan kemandirian serta kualitas hidup penyintas.
Pertamina Patra Niaga memastikan program ini sejalan dengan komitmen Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam pengentasan kemiskinan, penyediaan pekerjaan layak, pengurangan kesenjangan, serta peningkatan kesehatan dan kesejahteraan.