
balitribune.co.id | Denpasar - Pihak perbankan terus berkomitmen untuk membangun generasi yang paham dan cerdas dalam mengelola keuangan. Salah satu langkah nyata yang diambil adalah dengan menghadirkan solusi finansial dirancang khusus bagi orangtua dengan anak dibawah 17 tahun untuk mengajarkan anak menabung dan mengelola keuangan secara bijak.
Kesadaran akan pentingnya literasi keuangan sejak dini semakin meningkat, sejalan dengan aspirasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menargetkan peningkatan literasi dan inklusi keuangan nasional, termasuk melalui program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencar) yang menargetkan peningkatan inklusi keuangan 3 persen setiap tahunnya untuk menuju Indonesia Emas 2045.
Pasalnya perbankan yakin dengan pemahaman keuangan yang baik sejak kecil, anak-anak akan tumbuh menjadi individu mampu membuat keputusan finansial yang bijak di masa depan. Pihak perbankan, Chinni Yanti Tjhin mengatakan, bank percaya bahwa agar anak bisa mengelola keuangan sejak dini. "Maka sebagai orangtua harus memberikan kesempatan agar bisa bertanggung jawab mengelola keuangan mereka secara mandiri sejak mereka kecil, tentunya didampingi oleh bimbingan orangtua," jelasnya dalam siaran persnya, Senin (24/2).
Pihaknya menambahkan, setiap orangtua ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Meskipun yang terbaik itu seringkali disalahartikan dengan memanjakan anak melalui memberikan banyak hadiah berupa materi secara berlebihan, tanpa diiringi pendampingan yang baik dan mungkin bisa berdampak buruk bagi masa depan anak.
Bank pun membawa misi besar untuk membantu orangtua mengenalkan konsep menabung dan mengelola keuangan kepada anak-anaknya dengan cara yang menyenangkan, aman, mudah, dan interaktif menggunakan Mobile Anak dan debit card.
Konsep menabung tersebut kata dia hadir dengan berbagai fitur yang dirancang agar anak bisa belajar finansial secara interaktif, sekaligus memberikan kontrol penuh bagi orangtua. Dengan fitur tersebut, anak bisa belajar keuangan melalui video dan artikel edukatif yang mudah dipahami. Melalui fitur yang sudah dirancang, anak dapat mulai menabung dan melakukan transaksi sehari-hari secara mandiri. Sementara itu, konsep menabung dengan berbagai fitur yang dirancang memungkinkan orangtua untuk tetap mengawasi transaksi anak melalui Mobile, termasuk mengatur limit transaksi harian hingga Rp2 juta dan menerima notifikasi setiap kali anak melakukan transaksi.
Ditambahkannya, sejak awal 2025 anak usia 10 sampai 17 tahun sudah bisa memiliki Mobile Anak sendiri, yang memungkinkan untuk menabung, mengecek saldo, melakukan transfer dana, membayar dengan QRIS, top up e-wallet, serta membeli paket data dan pulsa. Melalui Mobile Orang Tua dari bank, nasabah juga tetap memiliki kendali penuh atas transaksi anak selama 24 jam, termasuk mengecek saldo, mengatur limit transaksi, memblokir atau membuka akses Mobile Anak, serta menerima notifikasi setiap kali anak melakukan transaksi.