BALI TRIBUNE - Rumah makan yang menjual kudapan dengan konsep raw food semakin digemari masyarakat Kota Denpasar. Raw food ini biasanya dikonsumsi masyarakat yang sadar untuk melakukan pola hidup sehat. Raw food dikenal dengan metode diet yang pelakunya hanya mengkonsumsi makanan mentah, atau hanya melalui sedikit proses pengolahan dengan panas yang tidak lebih dari 400 celcius
Penerapan pola hidup sehat tidak hanya menjadi pilihan bagi masyarakat manula saja. Tetapi gaya hidup sehat sekarang ini sudah menjadi bagian hampir seluruh kalangan masyarakat. Sehingga untuk mendukung pola hidup seperti ini, kebutuhan akan makanan sehat dan organik sangat tinggi. Permintaan jenis makanan sehat tersebut juga menjadi salah satu peluang usaha di kawasan perkotaan.
Hal tersebut memicu pesatnya pertumbuhan usaha restoran dan tempat makan dengan konsep raw food dan organik. Menurut penuturan salah seorang pelaku usaha rumah makan raw food, Ida Bagus Ketut Pradnyana, mengkonsumsi makanan sehat saat ini sudah menjadi gaya hidup masyarakat. “Permintaan raw food cukup tinggi, khususnya bagi masyarakat yang sedang menjalankan diet. Menu makanan ini sedang menjadi tren,” katanya di Denpasar, Selasa (23/5).
Pradnyana menyebutkan, jenis makanan raw food yang dijual di restorannya antara lain smoothies, salad dan granola bar. Per hari kata dia permintaan jenis makanan ini cukup banyak atau mencapai 70 porsi. “Smoothies dan granola bar jenis makanan yang paling banyak dicari,” sebutnya. Jenis makanan ini dijual mulai Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu per porsi. “Kami jual dengan harga murah karena kami gunakan bahan lokal,” kata dia.
Pelaku usaha Raw Food lainnya, Rai Agus Suandana, mengatakan hal senada bahwa tren menyantap raw food di kalangan masyarakat saat ini mengalami peningkatan. Kondisi ini memicu banyaknya restoran yang menyediakan menu-menu Raw Food. “Untuk jenis raw food ini, tidak semua restoran menyediakannya, karena jenis pasarnya hanya tertentu saja,” tambahnya.