Populasi Anjing Tinggi, Lodtunduh dan Kelusa Masuk Desa Zona Merah Rabies | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 28 Maret 2024
Diposting : 5 April 2021 18:07
I Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune / Petugas gencar gelar vaksinasi di Desa Lodtunduh yang masuk Zona Merah Rabies

balitribune.co.id | Gianyar - Meski tidak liar, karena populasi anjing sangat tinggi dan kurang terpelihara dengan baik, Desa Lodtunduh, Ubud dan Desa Kelusa, Payangan kini masuk katagori Zona Merah Rabies. Penambahan dua desa ini, menjadikan Delapan desa di Gianyar kini masuk katagori Zona Merah Rabies.

Dari data yang dihimpun dari Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar, Senin(5/4), Populasi di Desa Lodtunduh mencapai 1.654 ekor dan di Desa Kelusa mencapai 1.122 ekor. Sedangkan estimasi polulasi anjing di Gianyar sekitar 88ribu ekor, ini termasuk populasi yang tinggi.

Kabid Kesehatan Hewan dan Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar, I Made Santiarka, membenarkan populasi anjing di dua desa tersebut tergolong tinggi. Dibenarkan pula bahwa dua desa ini di Tahun 2021 sudah termasuk zona merah rabies. Sehingga di Gianyar saat ini ada delapan desa masuk zona merah rabies. 

Made Santiarka menjelaskan enam desa yang sebelumnya zona merah rabies, Desa Sebatu, Medahan, Buruan, Taro, Bresela, Keliki, Melinggih dan Ubud.  Namuan, tahun ini  tambah lagi dua, yakni  Lodtunduh dan Kelusa. Untuk di Desa Lodtunduh, keseluruhan anjing sudah divaksin, sedangkan di Desa Kelusa dari populasi 1.122 ekor yang sudah divaksin sebanyak 936 ekor. "Kendalanya banyak anjing peliharaan di tegalan atau pondok dan saat vaksinasi anjing tersebut lepas liar," jelasnya.

Atas kondisi ini, warga yang memiliki anjing peliharaan yang belum divaksin diharapkan agar segera vaksinasi atau melaporkan ke klian banjar setempat. Sehingga bisa dilakukan vaksin secara bersamaan. Dijelaskannya lagi selain vaksinasi juga dilakukan eliminasi terhadap anjing liar. "Eliminasi harus ada permintaan dari warga, paling tidak permintaan dari klian banjar atau perbekel. Selanjutnya kami eliminasi, daripada meresahkan dan membahayakan warga.

Perbekel Kelusa, Dewa Putu Jember mengakui kalau populasi anjing di wilayahnya cukup tinggi. Walau demikian, hal ini sudah ditangani oleh Dinas Pertanian dan Peternakan dengan melakukan vaksinasi rabies.