
balitribune.co.id | Negara - Pemerintah Kabupaten Jembrana terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya melalui program inovatif fasilitasi permodalan tanpa bunga bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan Pekerja Pelaut Luar Negeri (PPLN). Program ini salah satu program unggulan Kembang – Ipat.
Program inovatif fasilitasi permodalan tanpa bunga bagi PMI dan PPLN ini bertujuan memberikan kemudahan akses kredit bersubsidi kepada warga Jembrana yang akan bekerja atau magang ke luar negeri. Cukup dengan menunjukkan job letter, calon pekerja migran langsung difasilitasi untuk mendapatkan pinjaman tanpa bunga dan tanpa jaminan, melalui kerja sama dengan Perbankan.
Kredit yang diperuntukkan khusus bagi PMI pemula, plafon pinjamannya antara Rp50 juta hingga Rp100 juta, dan jangka waktu pelunasan maksimal 12 bulan. Program ini kembali membuahkan hasil dengan keberangkatan warga Jembrana pada Kamis (9/10), yakni I Kadek Widana Putra dari Lingkungan Menega-Kelurahan Dauhwaru, dan I Putu Agus Arsana dari Desa Mendoyo Dauhtukad.
Keduanya dilepas secara langsung oleh Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar. Bupati Kembang Hartawan menegaskan bahwa program ini dirancang sebagai solusi atas persoalan utama yang selama ini dihadapi para calon pekerja migran, yaitu tingginya biaya keberangkatan dan keterbatasan akses ke pembiayaan yang terjangkau.
Pihaknya mengapresiasi semangat anak muda Jembrana untuk terus meningkatan perekonomian dan kesejahteraan keluarga. Kini para calon PMI bisa memanfaatkan program ini. “Banyak anak muda Jembrana punya keinginan besar untuk bekerja di luar negeri demi meningkatkan kesejahteraan keluarga. Namun, kendala utama selalu soal biaya dan bunga pinjaman yang tinggi. Kami hadirkan program ini agar mereka bisa berangkat dengan tenang, tanpa terbebani utang yang mencekik,” imbuhnya.
Keberangkatan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju masa depan yang lebih baik. “Ini bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga dan daerah. Semoga keberanian dan semangat anak muda ini menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya di Jembrana,” jelasnya.
Ia mengingatkan para PMI agar selalu menjaga nama baik daerah, mematuhi setiap aturan di negara tujuan, serta terus meningkatkan keterampilan dan kompetensi selama bekerja di luar negeri. “Menjadi PMI bukan sekadar mencari nafkah, tapi juga membawa nama baik Jembrana di kancah internasional. Gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk belajar dan berkembang,” imbuhnya.