Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Proyek Banyak, Pekerja Lokal Hanya Jadi Penonton

Bali Tribune / RAPAT KERJA - Komisi III DPRD Provinsi Bali bersama jajaran Dinas PUPR Provinsi Bali usai rapat kerja.
balitribune.co.id | DenpasarSelama ini, Bali tak pernah kekurangan proyek, baik dibiayai APBN maupun APBD. Sayangnya di tengah maraknya pembangunan tersebut, pekerja lokal Bali malah menjadi penonton. Sebab kontraktor lebih banyak menggunakan tenaga kerja dari luar. 
 
Demikian diungkapkan Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali Dr I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi WS, usai memimpin Rapat Kerja Komisi III DPRD Provinsi Bali dengan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Bali, di Gedung Dewan, Kamis (18/6/2020). Rapat kerja tersebut untuk membahas program dan kegiatan di tahun 2020 setelah refocusing anggaran untuk menangani Covid-19.
 
"Kami dari Komisi III berharap local genius diberdayakan. Karena beberapa kali turun ke lapangan, banyak proyek pusat dan provinsi yang justru menggunakan orang luar. Kami berharap, pekerja lokal juga diberdayakan. Jangan sampai kita hanya menjadi penonton," ujar Diah Srikandi.
 
Ia tak menampik bahwa saat ini tender proyek serba online. Artinya, pengusaha konstruksi dari luar Bali pun bisa memenangkan tender pekerjaan di Bali. Namun jangan sampai hal tersebut justru ikut berdampak pada urusan pekerjaan yang juga didatangkan dari luar. 
 
"Kami akan rekomendasikan ke Dinas PUPR agar hal ini mendapat perhatian serius. Jangan sampai nanti ribut kalau masyarakat tahu bahwa banyak pekerja dari luar dan mereka sendiri hanya menjadi penonton saja," tandas Diah Srikandi. 
 
"Prinsipnya, SDM kita ga kalah kok. Konsultan kita juga banyak yang bagus. Bahkan konsultan kita dipakai juga orang asing. Jadi mereka harus diperhatikan," imbuh Bendahara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Bali ini.
 
Sementara itu terkait anggaran dan pekerjaan di Dinas PUPR Provinsi Bali, diakuinya jelas berdampak setelah adanya rasionalisasi anggaran. Apalagi rasionalisasinya cukup banyak, sebesar 47,67 persen. 
 
"Kami sudah melihat program mana yang bisa jalan sesuai hasil rasionalisasi. Memang banyak yang perlu dibangun, tetapi ada yang terkena rasionalisasi. Yang tidak terkena rasionalisasi, tetap jalan," ucapnya. 
 
Terkait pembangunan sekolah baru, diakuinya ada empat pekerjaan yang akan dilaksanakan. Seperti SMA Abang, SMA 9, SMA 10, dan penambahan kelas di SMA 1 Denpasar. Ada juga penambahan sekolah di Kecamatan Melaya, Jembrana. 
wartawan
San Edison
Category

Sengketa Tanah di Pulau Serangan, PT BTID Kembali Kalah di Kasasi

balitribune.co.id | Denpasar - Masih ingat kasus gugatan perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh seorang warga asli Pulau Serangan yang menggugat PT Bali Turtle Island Development (PT BTID), Walikota Denpasar, Lurah Serangan dan Desa Adat Serangan terkait sengketa tanah di Pulau Serangan? Putusan Kasasi di Mahkamah Agung (MA) pada 16 Oktober 2025 berdasarkan info di website menyatakan “DITOLAK I, II, dan III”. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Hilangkan Predikat ‘Pasar Hantu’ Kontrak Pasar Seni Manggis Diperpanjang Hingga Tahun 2040

balitribune.co.id | Amlapura - Pemerintah Kabupaten Karangasem mengambil langkah strategis untuk menghidupkan kembali aset daerah yang bertahun-tahun meredup. Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata, pada Kamis (16/10), secara resmi menandatangani Adendum Perjanjian Kerjasama (PKS) terkait pembangunan dan pengelolaan Pasar Seni Manggis di Kantor Perbekel Manggis.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Nyoman Satria Hadiri Karya Atma Wedana dan Manusa Yadnya di Desa Adat Mengwi

balitribune.co.id | Mangupura - Anggota DPRD Badung I Nyoman Satria  bersama Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa  menghadiri pelaksanaan Karya Penileman/Atma Wedana dan Manusa Yadnya yang diselenggarakan oleh Desa Adat Mengwi bertempat di Wantilan Pura Dalem Desa Adat Mengwi, Senin (20/10).

Baca Selengkapnya icon click

Teman Sekolah Jadi Predator, Siswi SMA di Denpasar Berjuang Mencari Keadilan

balitribune.co.id | Denpasar - Seorang pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) sebut saja Bunga (nama samaran, red) mengalami nasib pilu. Gadis berusia 16 tahun ini diduga menjadi korban persetubuhan atau pencabulan di kawasan Sesetan, Denpasar Selatan pada awal Oktober 2025. Ironisnya, pelaku diduga merupakan teman satu sekolah korban berinisial IGNABT.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.