
balitribune.co.id | Amlapura - Puncak Karya Agung Ida Betara Turun Kabeh (IBTK) di Pura Agung Besakih berlangsung, Minggu (24/3), pada Purnama Sasih Kedasa, Redite Kliwon Pujut. Puncak karya agung ini dihadiri oleh ribuan pemdek, dimana prosesi puncak karya sudah berlangsung sejak pagi hari.
Bendesa Adat Besakih, Jro Mangku Widhiarta kepada Bali Tribune di Pura Penataran Agung, Besakih, Minggu pagi menyampaikan, prosesi puncak Karya Agung Ida Betara Turun Kabeh, diawali dengan upacara Pekideh yakni melakukan bakti-bakti di seluruh pura di komplek Pura Besakih dan pada pukul 09.00 Wita, dilanjutkan dengan Ida Sulinggih Mepuja di Bale Gajah untuk Muput puncak karya, dengan Upakara Catur Muka di Sanggar Tawang dan During Angkasa, Padma Tiga, dan Pesamuan Agung. Yang muput karya di Pura Penataran Agung Besakih ini sebanyak tujuh orang Sulinggih,” ujar Jro Mangku Widiartha.
Upacara kemudian dilanjutkan dengan Ngelis dan Ngayab Upakara, serta dilanjutkan dengan Pemuspayan di Ayun Padma Tiga dan Ayun Pesamuan Agung. “Setelah dilakukan persembahyangan bersama pada pukul 11.30 Wita, prosesi berikutnya adalah Ida Betara Kayun Tedun ke Peselang untuk Mepurwa Daksina selama tiga putaran, kemudian setelah Ida Betara Melinggih Ring Peselang kemudian keatur pejiwan-jiwan,” jelasnya.
Setelah prosesi ini selesai, Ida Betara kembali melinggih di Bale Pesamuan Agung hingga prosesi akhir yakni upacara Ajang Agung di Bale Agung, yang menandakan berakhirnya prosesi puncak Karya Agung Ida Betara Turun Kabeh. Setelah puncak Karya Agung Ida Betara Turun Kabeh, rangkaian dilanjutkan dengan Nyejer selama 21 hari yakni dari tanggal 25 Maret 2024 hingga upacara Penyineban pada 14 April 2024 mendatang. Untuk bakti pengayar masing-masing kabupaten di Bali sudah diberikan jadwal tersendiri, guna menghindari kepadatan Pemedek yang Tangkil ke Pura Agung Besakih.
Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya bersama sejumlah bupati, mengikuti persembahyangan bersama Puncak Karya Agung, Ida Betara Turun Kabeh di Pura Penataran Agung. Persembahyangan sendiri berlangsung khusyuk dipimpin oleh sejumlah Sulinggih dan diikuti oleh ribuan pemedek dari berbagai kabupaten di Bali. Sebelum pemuspapan dilaksanakan terlebih dahulu dilaksanakan Puja Trisandya.
Sama seperti pada pelaksanaan IBTK tahun lalu, pada karya agung IBTK kali ini juag diterapkan aturan yang sama terhadap para pemedek yang menghaturkan bakti pengayar ke Pura Aguyng Besakih. Yakni pemedek tidak diizinkan menggunakan kantung plastik sekali pakai saat medek tangkil ke Pura Besakih. Pemedek yang sudah selesai melakukan persembahyangan, juga terus diiimbau agar membawa sampahnya kembali pulang.