Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Rumah Sakit International di Bali, Perlukah ?

Bali Tribune / Cahyadi Surya - Alumni FKKMK UGM

balitribune.co.id | Siapa yang tidak mengenal Bali? Pertanyaan sederhana yang menggelitik untuk dijelaskan lebih lanjut. Masyarakat global, diakui atau tidak mayoritas mengenal Bali oleh karena aktifitas pariwisata yang begitu pesat pertumbuhannya di tempat ini. Berbagai narasi dibangun untuk merepresentasikan keunggulan Bali, agar tetap memiliki posisi tawar yang baik di kancah internasional. Mulai dari Pulau Seribu Pura, Pulau Para Dewata, The Last Paradise dan lain sebagainya. Ribuan mata memandang bahkan tidak pernah berpaling dari keasrian alam dan keluhuran budaya masyarakat Bali. Tentunya semakin tinggi sebuah pohon, semakin deras angin menggoyangnya. Begitulah berbgai macam cobaan silih berganti mencoba menurunkan pamor Pulau Bali, sampai saat ini yang masih kita rasakan adalah hadirnya pandemi.

Pandemi yang dirasakan oleh seluruh warga dunia jika dibaca secara awam, tentu saja ini merupakan hal yang merugikan, menakutkan atau bahkan ada yang menyebut kutukan. Mari kita baca ini terbalik, maksudnya adalah wabah dibaca sebagai berkah. Berkah karena masyarakat Bali dapat beristirahat dan menata kembali hal hal yang belum sempat terurus ketika sibuk bergelut dengan profesi. Dapat juga dibaca sebagai berkah karena dalam periode ini banyak kesempatan terbuka sangat lebar, salah satunya adalah pengembangan kelanjutan dari pariwisata yakni Health Tourism dan Wellness Tourism .

Masih segar dalam ingatan kita, di penghujung tahun 2021, Presiden RI telah membuka secara resmi pembangunan Rumah Sakit Internasional di Bali. Ini adalah akhir yang indah dan awal yang baik ketika membuka lembaran tahun 2022. Rumah sakit yang dikembangkan di kawasan pariwisata mengambil peranan penting dalam konsep Hospitality (Hotel) bridging Healthcare. Pelayanan kesehatan yang bergandengan dengan pelayanan pariwisata dalam satu kawasan ekonomi khusus kesehatan.

Babak baru telah dimulai, sebagai suatu kebaruan ada yang memandang dengan optimis dan ada juga yang memandang pesimis. 

Pariwisata kesehatan (Health Tourism) bukanlah sesuatu yang baru, ini merupakan bentuk kontemporer dari wisata kesehatan. Ratusan tahun lalu sudah banyak dikisahkan bahwa manusia bepergian untuk menemukan kesehatan dan mencari obat di lokasi tertentu. Begitu juga diceritakan dalam Epos Ramayana, bagaimana Hanuman diminta untuk mencari obat (Latamahosadi) berupa tanaman di sebuah gunung. Konsep ini sudah dikembangkan oleh beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Jerman. Setiap negara memiliki “barang dagangan” masing masing, Thailand memulai industri ini sejak tahun 1997. Saat ini Thailand merupakan destinasi terbesar dan terbaik untuk pasien asing, diantaranya adalah Jepang dan Amerika Serikat. Tourism Authority of Thailand (TAT) mempromosikan berbagai pengobatan populer diantaranya kecantikan (dermatology) dan bedah kosmetik. Bangkok Phuket Hospital menyediakan layanan untuk operasi transgender dan faktanya ini menjadi 10 besar alasan pasien mengunjungi Thailand.

India relatif menjadi pendatang baru dalam pariwisata kesehatan, tapi sangat cepat menyusul Thailand. Banyak praktisi medis terlatih di India, rumah sakit yang berfasilitas baik dengan harga yang terjangkau. Terlebih bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa native di India, hal tersebut menjadi salah satu alasan negara ini menjadi terkenal diantara pelaku pariwisata kesehatan. Selain itu pengobatan tradisional Ayurveda, Yoga, Ayush, Siddha, Unani dan Naturophats sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Alasan yang pasti adalah India menyediakan beberapa prosedur pengobatan dengan biaya termurah di dunia.

Pariwisata kesehatan dalam pengertiannya sering tumpang tindih dengan pariwisata kedokteran. Pariwisata kesehatan memiliki makna yang lebih luas yakni perjalanan yang terkait dengan aktivitas ke daerah wisata yang bertujuan untuk memperoleh pengobatan dan atau meningkatkan kesehatan serta kebugaran. Ini berkaitan erat dengan pariwisata kebugaran (wellness tourism) yang tujuan utamanya adalah mendapatkan kebugaran dan kesejahteraan fisik, psikologi dan spiritual. Serta upaya pihak fasilitas atau tujuan wisata untuk menarik wisatawan dengan mempromosikan layanan dan fasilitas layanan kesehatannya, disamping wisata regularnya, hal ini disebut sebagai pariwisata kedokteran (medical tourism).

World Bank melansir ada sekitar 70 trilliun devisa Indonesia bocor setiap tahunnya, oleh karena banyaknya masyarakat yang berobat ke luar negeri. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia. Jika saja ditelaah lebih lanjut, perjalanan berobat tersebut bukan hanya karena kelengkapan fasilitas kesehatan tetapi banyak yang tertarik dikarenakan biaya kesehatan yang lebih murah. Artinya kualitas dari pemberi layanan kesehatan di Indonesia sangat mampu bersaing. Selain itu bagi wisatawan mancanegara yang berobat ke Indonesia juga dapat menikmati keindahan pantai di Pulau Bali, menikmati Tari Kecak di Uluwatu atau menyusuri jalanan asri di Desa Ubud.

Bali sendiri telah memiliki pengalaman membangun akomodasi pariwisata yang terakreditasi secara internasional. Hal ini berarti yang paling bisa dan mungkin menerapkan hospitality bridging health care adalah Bali. Sejalan dengan program pemerintah yang ingin merintis health tourism dengan membangun Bali International Hospital di kawasan wisata Sanur.

Dalam perjalananya nanti kehadiran health tourism diharapkan dapat memperkuat Sistem Kesehatan Nasional. Kesehatan di Indonesia patut diakui masih memiliki tumpukan pekerjaan yang tak kunjung selesai, salah satunya adalah terkait pemeretaan layanan kesehatan. Apakah health tourism mampu mengurai atau malah menambah antrian permasalahan tersebut?

wartawan
Cahyadi Surya
Category

Alasan untuk Melanjutkan Pendidikan di China

bvalitribune.co.id | China merupakan salah satu negara yang melambangkan negara modern dan maju, namun tetap melestarikan adat-istiadat yang tidak pernah dilupakan. Selain menjadi negara yang indah untuk dikunjungi karena budayanya, China juga menjadi negara yang baik untuk melanjutkan pendidikan. Sebab, banyak perguruan tinggi di China yang unggul dalam riset dalam bidang sains dan teknologi. 

Baca Selengkapnya icon click

Dibawah Turah Tut, Golkar Badung Bakal Merapat ke Adicipta

balitribune.co.id | Mangupura - Partai Golkar Badung bakal "banting setir" dibawah kepemimpinan Ketua DPD yang baru, Anak Agung Ketut Agus Nadi Putra. Partai Beringin dibawah komando Turah Tut - sapaan Nadi Putra ini bahkan telah menyatakan kesiapannya untuk mendukung pemerintah Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa dan Wakil Bupati Bagus Alit Sucipta (Adicipta) di Kabupaten Badung.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Walikota Jaya Negara dan IAGI Bali Bahas Solusi Jangka Panjang Penanganan Bencana Banjir di Kota Denpasar

balitribune.co.id | Denpasar - Pemerintah Kota Denpasar terus berupaya untuk mencari solusi agar bencana banjir yang melanda seperti terjadi pada 10 September 2025 lalu tidak terulang kembali. Hal tersebut diungkapkan saat Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara menerima Tim Ikatan Ahli Geologi Indonesia Daerah Bali di Kantor Walikota Denpasar, Senin (3/11).

Baca Selengkapnya icon click

Transfer Pusat Menurun, Dewan Desak Eksekutif Optimalkan Pendapatan Retribusi dan PHR

balitribune.co.id | Bangli - Dampak dari transfer dana pusat menurun, kalangan Dewan mendesak  pihak eksekutif mengoptimalkan PAD untuk memperkuat fiskal Pemerintah Daerah.  Adapun dua sumber PAD yang bisa dioptimalisasi  yakni dari retribusi dan Pajak Hotel Restoran (PHR),  

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Yamaha Marine Resmikan Pusat Pelatihan dan Showroom Flagship Terbesar se-Asia Tenggara

balitribune.co.id | Denpasar - Seiring dengan selesainya  pembangunan, Senin (3/11/2025) PT Karya Bahari Abadi (KBA) selaku distributor resmi Yamaha Marine di Indonesia bersama Yamaha Motor Corporation (YMC) Jepang dan Yamaha Motor Distribution Singapore (YDS)  meresmikan  Flagship  Showroom, Service & Training  Center KBA Bali.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.