Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Satria, Anak Muda Yang Giat Bekerja dan Sadar Pentingnya JKN-KIS

Bali Tribune/ Narasumber : I Nyoman Satriana (24)
balitribune.co.id | Badung – Sebagai seorang pekerja yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja di luar rumah, memiliki badan yang sehat dan bugar merupakan modal utama. Oleh karena it, setiap pekerja wajib terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
 
Seorang cleaning service di salah satu perusahaan di Badung, I Nyoman Satriana atau yang akrab disapa Satria mengaku telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. Sebagai bentuk kepedulian dari perusahaan tempat Satria bekerja atas kesehatan pekerjanya, perusahaan pun telah mendaftarkannya sebagai peserta JKN-KIS segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) kelas 2. Satria juga mengatakan jika dirinya tidak ingin ketinggalan zaman, oleh karena itu Ia mengaku telah mengunduh aplikasi mobile JKN pada handphone miliknya.
 
Satria yang ditemui Tim Jamkesnews di tempat kerjanya sangat antusias untuk menceritakan pengalamannya menggunakan Mobile JKN. Ia memberikan dua jempol untuk berbagai kemudahan dan fitur yang selalu berkembang pada aplikasi Mobile JKN.
 
“Pertama kali saya menggunakan KIS digital yang ada pada Mobile JKN untuk berobat ke puskesmas tempat saya terdaftar, identitas pesertanya saja sudah ada versi digitalnya, keren sekali aplikasi ini,” jelas Satria.
 
Menurutnya, sangat rugi jika peserta JKN-KIS belum mengunduh aplikasi Mobile JKN. Satria mengatakan dengan adanya aplikasi ini akan meningkatkan kenyamanan peserta dan tentu saja peserta tidak perlu membuang waktu keluar rumah guna mendatangi kantor BPJS Kesehatan terdekat untuk urusan yang sebenarnya sudah bisa dilakukan melalui aplikasi Mobile JKN.
 
Satria mengaku selama menjadi peserta JKN-KIS, dirinya termasuk peserta sehat yang jarang sakit. Walaupun iurannya terpotong setiap bulan dan ia hanya menggunakan JKN-KIS beberapa kali, dirinya tetap merasa bersyukur dan tidak keberatan karena baginya kesehatan itu nomor satu.
 
“Saya berharap peserta akan semakin melek teknologi dan lebih aware lagi terhadap pentingnya jaminan kesehatan, namun tetap menjalankan protokol kesehatan,” ujar Satria.
 
Di akhir wawancara, tidak lupa Satria mengucapkan terima kasih dengan adanya JKN-KIS dan ia juga berharap semoga program JKN-KIS selalu ada selamanya serta fasilitas kesehatan dapat selalu memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat luas. 
 
wartawan
Redaksi
Category

Amed Jukung Race, Perhelatan Perahu Layar Tradisional yang Memikat

balitribune.co.id | Amlapura - Selain terkenal dengan keindahan alam bawah laut dan pantainya yang berada di bawah lembah, nelayan di Pantai Amed, Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, Karangasem, juga memiliki event tahunan yakni Amed Jukung Race. Lomba perahu layar tradisional yang digelar setiap hari kemerdekaan RI ini menjadi event yang paling dinanti wisatawan asing.

Baca Selengkapnya icon click

Pura Puseh Desa Adat Dadia di Babahan Kemalingan, Ribuan Uang Kepeng Raib

balitribune.co.id | Tabanan – Pura Puseh Desa Adat Dadia di Banjar Dadia, Desa Babahan, Kecamatan Penebel kemalingan. Ribuan pis bolong atau uang kepeng yang ada di pura itu raib.

Peristiwa ini diketahui pada Rabu (20/8) siang. Saat itu, prajuru desa adat dan Pura Puseh sedang melakukan persiapan upacara Sri Rambut Sedana.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Prospek Ekonomi Menjanjikan, Peternakan Sapi dan Kambing Terus Dikembangkan

balitribune.co.id | Negara - Sebagai daerah agraris, sektor peternakan juga menjadi sektor ekonomi potensial di Kabupaten Jembrana. Ternak yang prospektif untuk dibudidayakan adalah sapi kambing. Berbagai upaya kini terus dilakukan untuk mendorong produktifitas peternak sapi dan kambing sekaligus menggenjot perluasan pertanian organik.

Baca Selengkapnya icon click

Kekurangan Data Pendukung dari Eksekutif, Pembahasan 8 Ranperda di DPRD Bangli Tertunda

balitribune.co.id | Bangli -  Hingga pertengahan Agustus ini sejumlah rancangan peraturan daerah (ranperda) yang masuk dalam program pembentukan perda (propemperda) belum juga dibahas DPRD Bangli. Hal tersebut karena adanya kekurangan  data pendukung dari eksekuitif selaku pengusul. Hal itu diungkapkan Ketua DPRD Bangli. I Ketut Suastika pada Rabu (20/8). 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.